Ads 468x60px

24 November, 2008

Kumpulan Leaflet Kesehatan

Berikut beberapa leaflet bidang kesehatan yang dapat digunakan bagi tenaga kesehatan, mahasiswa keperawatan dan kebidanan atau jurusan pendidikan lainnya. Leaflet yg kami sediakan berukuran kertas folio dan terbagi dua atas bagian depan dan belakang. Leaflet ini dapat langsung digunakan dengan di print menggunakan program Ms Word atau program lainnya dan berkestensikan jpeg. Berikut beberapa leaflet yang kami sediakan :
  1. Leaflet AIDS
  2. Leaflet Gizi
  3. Leaflet Anemia
  4. Leaflet Diare
  5. Leaflet KEP1
  6. Leaflet KEP2
  7. Leaflet tentang Sampah
  8. Leaflet TOGA
  9. Leaflet Lambung
  10. Leaflet Diabetes Mellitus1
  11. LeafletDiabetes Mellitus2
  12. LeafletDiabetes Mellitus3
  13. Leaflet Colostomi
  14. Leaflet Rabies
  15. Leaflet DHF
  16. Leaflet BPH
  17. Leaflet TBC/TB PAru
  18. Leaflet Kecacingan
  19. Leaflet Hipertensi
  20. Leaflet Gastritis
  21. LeafletDecombustio Cordis
  22. LeafletUroliasis
  23. Leaflet Stroke
  24. Leaflet DBD
  25. Leaflet ASI
  26. Leaflet Anemia (New)
  27. Leaflet Appendisitis
  28. Leaflet ASMA
  29. Leaflet DBD
  30. Leaflet Decompensatio Cordis (New)
  31. Leaflet Fraktur Premur
  32. Leaflet Hepatitis
  33. Leaflet Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
  34. Leaflet KEP
  35. Leaflet Nafza
  36. Leaflet Sanitasi Makanan
  37. Leaflet Diare
  38. Leaflet DHF
  39. Leaflet Hipertensi
  40. Leaflet Jamban Sehat
  41. Leaflet Lubang Sampah
  42. Leaflet Personal Hygiene
  43. Leaflet Reumatik
  44. Leaflet Toga
Untuk Leaflet yang tidak dapat di downloas secara langsung anda dapat melakukan permintaan kepada kami dengan mengirinkan email ke bascom_metro@yahoo.com

16 November, 2008

Ida Jean Orlando


A. Latar Belakang Ida Jean Orlando

Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College New York tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St. John;s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di Sekoilah Keperawatan New Haven Conneticut, selama 8 tahuan, pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan. Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul “The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle of Professional Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun 1961. buku inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando., dan dicetak kedalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The Discipline anda Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study”. Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan [raktek keperawatan. Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan meliputi beberapa kriteria antara lain:
§ Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai fenomena bidang keperawatan.
§ Mengspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan
§ Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi.
§ Mengdeskipsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol.
§ Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses keperawatan.

B. Konsep Utama dan Definisi
Teori Orlando Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai pengembangan dari lima faktor konsep yang berhubungan yaitu:
1. Fungsi dari keperawatan yang professional
2. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan.
3. Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat
4. Disiplin dari proses keperawatan
5. Improfisasi dalam melakukan proses keperawatan

Tanggungjawab Perawat Tanggungjawab dari seorang perawat meliputi “bagaimana menolong seorang pasien dengan memenuhi kebutuhannya (misal; kenyamanan fisik dan mental yang harus diupayakan sedapat mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan tanggungjawab seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan psien baik melalui usahanya sendiri maupun menggunakan bantuan tenaga lain. Kebutuhan Kebutuhan merupakan “keadaan dimana seorang pasien membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, dan menumbuhkan perasaan yang adekuat untuk sembuh. Tingkah Laku yang Timbul dari Pasien Tingkah laku yang timbul ini berupa tingkah laku verbal maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat. Reaksi Langsung Reaksi spontan termasuk didalamnya persepsi dari keduanya yaitu perawat dan pasien, pemikiran dan perasaan dari keduanya. Disiplin Proses Keperawatan Disiplin Proses Keperawatan termasuk di dalamnya komunikasi antara perawat dan pasien. Disiplin Proses Keperawatan atau disebut juga Delebrasi Proses Keperawatan inilah yang digambarkan pada buku pertama Orlando. Improvisasi Improvisasi di sini berarti bagaimana berkembang lebih baik, untuk memberikan hasil, atau untuk menggunakan beberapa manfaat dari suatu hal. Manfaat dari Perawat Kegunaan dari seorang perawt adalah untuk memberikan bantuan apa saja dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien untuk sembuh. Tindakan Spontan Perawat Tindakan spontan dari seorang perawat adalah “segala tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan suatu alasan untuk memenuhi kebutuhan segera dari seorang pasien. Tindakan Deleberatif Perawat Tindakan dleberatif adalah segala sesuatu yang diputuskan setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan kemudian berupaya untuk memenuhinya.

C. Penggunaan Data
Perbandingan Orlando merupakan perawat pertama yang mengembangkan teorinya berdasarkan keadaan nyata dari hubungan antara perawat dan pasien. Orlando mencatat bahwa lebih dari 2000 kontak antara perawat dan pasien dalam mengembangkan teorinya yang didasarkan atas data dari hubungan tersebut. Orlando menggunakan metode kualitatif untuk menganalisa data yang diperolehnya atau metodologi riset lapangan dalam pengumpulan data penelitiannya.

D. Asumsi Pokok Teori Orlando
Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit. Schmieding (1993) memberikan beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai empat bidang dan elebotasi mengenai pandangan Orlando mengenai:
1. Asusmsi mengenai Keperawatan
§ Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu lain.
§ Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk yang berbeda (hasil).
§ Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan keperawatan yang professional.

2. Asumsi mengenai Pasien
§ Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik.
§ Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya akan pertolongan
§ Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan mengalami kemunduran.
§ Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna.
§ Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal)

3. Asumsi mengenai Perawat
§ Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik.
§ Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien
§ Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong seorang pasien.
§ Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan tanggungjawab keperawatannya
§ Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari diri mereka masing-masing.

4. Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat
§ Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis
§ Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan utama dalam mengembangkan pengetahuan seorang perawat.

E. Pokok Utama dari Teori Orlando
Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Fungsi ini akan terpenuhi ketika seorang perawat dapat mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan yang diperlukan dari seorang pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan kemajuan pada tindakan dari seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien dapat dilihat dari tingkah laku dan tindakan yang dapat diamati oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat terhadap tingkah laku dari pasiennya dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi perawat untuk mengembangkan kjemampuannya. Orlando mengidentifikasi dan mendefiniskan beberapa elemen dari reaksi langsung seorang perawat sebagai berikut:
§ Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya.
§ Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang individu
§ Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari hasil persepsi, pemikiran dan perasaanya.

F. Penerapan dalam Dunia Keperawatan
Praktek Kesehatan Teori Orlando telah berhasil digunakan di rumah sakit umum dan rumah sakit jiwa. Seperti pengakuan yang gambarkan pada Pusat Kesehatan Mental dan bagian klinik psikiatrik di Rumah Sakit umum di beberapa negara. Teori Orlando juga diterapkan di praktek keperawatan milik pribadi Dunia Pendidikan Teori proses keperawatan Orlando merupakan kerangka konseptual yang dapat dikembangkan dan dipraktekkan secara langsung. Pelatihan dari penerapan teori Orlando sangat berguna bagi perawat untuk mengontrol proses keperawatanya dan meningkatkan perkembangan dari reaksi seorang pasien. Penelitian Teori Orlando secara terus menerus menjadi dasar dari beberapa penelitian dibidang keperawatan dan diaplikasikan pada beberapa pengaturan prtoses penelitian. Beberapa peneliti yang mengembang teori Orlando diantaranya : Dracup dan Breu (1978), Pienschke (1973), Thibau dabn Reidy (1977) Schmiedhing (1988), Sheafor (1991), Ronte Reid (1992) dan banyak lagi peneliti lain. G. Pengembang Teori Orlando Disiplin Ilmu Proses keperawatan membutuhkan bagian yang integral pada murid dari sekolah keperawatan sehingga dapat diimplementasikan pada beberapa keadaan kondisi pada saat praktek keperawatan. Banyak dari pengguna Teori Keperawatan Orlando mengembangkannya dengan beberapa riset diantaranya Beuer dan McBride’s (2002) yang mengembangkanya pada proses perawatan dalam aspek penyakit bipolar.



FLORENCE NIGHTINGALE

A. Sejarah Florence Nightingale
Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820 dan diberi nama berdasarkan kota dimana ia dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena:
  • Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau "buntut" (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti kemana tentara pergi.
  • Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka, sehingga dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-baik dan banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang berada dirumah sakit dengan tidak senonoh § Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas.
  • Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
Nama harum Florence melejit saat pecah perang Krim antara Inggris, Perancis, dan Turki melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali tentara Inggris yang terluka dan dibiarkan terlantar di rumah sakit darurat di medan perang karena tak cukupnya tenaga perawat di tempat itu. Florence dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat ke rumah sakit itu. Selama 21 bulan, ia mengabdi tak kenal lelah merawat, menghibur tentara yang terluka dan mengusahakan perbaikan fasilitas rumah sakit darurat tersebut. Florence tak pernah absen untuk selalu berpatroli menjenguk korban yang terluka bahkan di tengah malam yang dingin. Kedatangan Florence yang berjalan kaki membawa lentera selalu dinantikan para pasien. Florence memperoleh julukan Malaikat dengan Lentera. Berkat pengabdian Florence dan timnya, persentase kematian prajurit yang terluka parah membaik dari 42% menjadi hanya 2%. Bekerja nonstop tak kenal lelah sempat membuat kesehatan Florence memburuk. Ia terkena penyakit demam yang parah. Namun, berkat cinta kasihnya dan kerinduannya untuk meringankan penderitaan orang lain, serta doa restu dari semua orang yang mengenalnya, penyakit tersebut berhasil dikalahkannya dan pengabdian dapat dilanjutkannya. Florence menerima penghargaan dari Ratu Victoria dan rakyat Inggris berupa medali emas berukirkan ”Kebahagiaan dan Cinta Kasih Abadi”. ”Dana Nightingale” yang terkumpul yang sedianya digunakan untuk membuat medali ini ternyata sangat besar jauh di atas target. Florence pun membentuk Yayasan Nightingale yang memperoleh sumbangan dari dari banyak pihak. Dana tersebut digunakan untuk mendirikan sekolah perawat. Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Florence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer dikalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar diseluruh dunia. Pada tahun 1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi. Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya:
  • Pada tahun 1883 Florence di anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria.
  • Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan beratus-ratus undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
  • Pada 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London. Cinta kasih dan pengabdian tulus Florence mengilhami Henri Dunant untuk mendirikan Palang Merah.
Florence menulis beberapa buku terlaris termasuk buku fenomenal Notes on Nursing. Florence, yang dilahirkan ketika keluarganya sedang bertamasya ke Florence Italia tahun 1820, terus berkarya sampai usia lanjut dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 dalam usia 90 tahun.

B. Teori Umum Florence Nightingale
Teori Environmental Nightngale yang dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Teorinya difokuskan pada lingkungan keperawatan, walaupun tema ini tidak pernah dimunculkan di tiap tulisannya, ia menghubungkan kesehatan dengan lima faktor lingkungannya.

C. Definisi Teori dari Florence Nightingale
Pasien/Klien Seseorang dengan preses vital penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit dan memulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha keperawatan. Lingkungan Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi, kehangatan, cahaya, diet, kebersihan dan ketenangan. Walaupun lingkungan mempunyai kehidupan sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale menekankan pada aspek fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan stamina tubuh untuk kebutuhan yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses menyebaran secara alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan Merupakan gambaran jelas dari kondisi optimal guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu tindakan. Subsistem kedua adalah merupakan sistem yang memiliki pengaruh besar yang merupakan manifestasi dari kemampuan dan kegiatan reguler. Hal ini berisikan empat gaya adaptip :
1. Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlingdungan, perasaan dan neurologi serta fungsi endokrin.
2. Gaya konsep diri.
Termasuk di dalamnya dua komponen yritu : fisik diri, yang mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, konsistensi diri dan etika moral diri
3. Gaya aturan fungsi
Adalah yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.
4. Gaya interdependen
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian

D. Beberapa pendapat mengenai Konsep Dasar Keperawatan Florence Nightingale
Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari keperawatan (Meleis, 1985, Torres, 1986; Marriner-Toorey, 1994; Chin and Jacobs, 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan proses awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale,1860; Torres, 1986). Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkiungan dan sebgai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi mnyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

Kumpulan Makalah Siap Pakai dan Teori Kesehatan Lengkap

Bagi anda mahasiswa Akademi keperawatan, kami juga menyediakan beberapa Makalah dan Teori tentang Kesehatan yang dapat anda gunakan sebagai tugas makalah dan landasan teori, dengan judul  sebagai berikut (Bisa Langsung di Download GRATIS):
  • Anemia dalam kehamilan

  • Anemia-anemia dalam kehamilan

  • Anemia pada kehamilan

  • Anemia


  • Asuhan antenatal


  • Atonia uteri


  • AIDS


  • Aspek Sosial Budaya Dalam Program KB


  • Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan


  • Asfiksia Sedang


  • Deteksi Dini Penyulit Persalinan


  • Cacar Air


  • Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


  • Demam Berdarah


  • Cairan dan Elektrolit


  • Bayi Premature SMK


  • Deman Tifoid


  • Brakhialgia


  • Bendungan Payudara


  • Deteksi Dini Nifas


  • Diare


  • Difteria


  • Distosia Karena Kelainan Letak


  • Diare1


  • Diaper rash (ruam popok)


  • Diabetes dalam kehamilan


  • Ekstraksi cunam


  • Distosia bahu letak muka dan letak lintang


  • Ektraksi cunam


  • Dipteri


  • Emboli air ketuban


  • Endometriosis


  • Esofagitis kronis


  • Hemangioma


  • Gangguan haid dan siklus haid


  • Gumoh


  • Furunkel


  • Fisiologi sel dan jaringan


  • Fisiologi sel dan jaringan


  • Gawat janin dalam persalinan


  • Hiperemesis gravidarum


  • Infeksi perinatal


  • Hipertensi


  • Ikterus


  • Infeksi postpartum


  • Hipotermia pada neonatus


  • Hipertiroidisme


  • Hernia diafragmatika


  • Imunologi


  • Hiperemesis gravidarum 1


  • Kehamilan ganda


  • Kanker leher rahim


  • Kelainan kongenital


  • Kebersihan Lingkungan Dan Pengelolaan Sampah


  • Intrauterine Growth Retardation (IUGR)


  • Kehamilan Postterm


  • Kelainan Letak Janin


  • Infeksi Saluran Kemih


  • Kelainan Pada Metabolisme


  • Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan


  • Kebersihan Lingkungan dan Pengelolaan Sampah


  • Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan


  • Infeksi Saluran Kemih


  • Kelainan Kongenital


  • Kelainan Letak Janin


  • Intra Uterine Growth Retardation-IUGR(2)


  • Kehamilan Postterm


  • Kanker Leher Rahim


  • Kelainan pada Metabolisme Karbohidrat, Lipid Dan Protein


  • Kehamilan Ganda


  • Kematian Janin dalam Kandungan


  • Landasan Anemia


  • Kelainan Pada Metabolisme


  • Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trisemester I dan II


  • Landasan BBLR


  • Konsep dalam Penyulit Kala I dan Kala II


  • Landasan Asfiksia


  • Klimakterium


  • Komplikasi Pada Kehamilan


  • Konsep Organisasi Kesehatan


  • Hipertensi


  • Kebidanan Komunitas


  • KPD


  • Partus Lama


  • Dismenore


  • Letak Sungsang


  • Kehamilan Lewat Waktu


  • Alat Kontrasepsi


  • Leukorea-Fluoralbus


  • Letak Sungsang


  • Meningitis Tuberkulosa


  • Mal praktek


  • Meningitis pada Neonatus


  • Manajemen Kasus Gagal Jantung


  • Mioma Uteri


  • Menyusui dan Laktasi


  • Moralexclusion dan Rokok


  • Muntah


  • Model Keperawatan


  • Meningitis Purulenta


  • Pemeriksaan Fisik BBL


  • Parotitis (gondokan)


  • Omphalokel


  • Pelviksitis


  • Pemeriksaan Fisik Bayi dan Balita


  • Pandangan Masyarakat Terhadap Program KB


  • Pelatihan dukun pada bayi baru lahir


  • Perdarahan Post Partum Sekunder


  • Pemeriksaan Kehamilan Dini (Early Anc Detection)


  • Pemilihan Obat Pada Neonatus dan Bayi Prematur


  • Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


  • Pencemaran Air


  • Pengaruh Kualitas Udara dalam Ruangan ber-AC


  • Pencemaran Lingkungan


  • Penilaian Pertumbuhan Fisik Anak


  • Pengembangan Karier Bidan


  • Penanganan Preeklampsia Berat dan Eklampsia


  • Pengkajian fisik bayi baru lahir


  • Pengendalian Mutu Bidang Mikrobiologi Klinik


  • Penilaian Mutu Pelayanan Kebidanan


  • Perilaku


  • Penyulit Kala I dan Kala II


  • Perdarahan Antepartum


  • Penyulit Kala III dan IV


  • Penyakit Kardiovaskuler


  • Perandan Fungsi Bidan Serta Bidan Sebagai Profesi


  • Penykit hati dan Kehamilan


  • Penyakit Jantung Reumatik


  • Penyakit yang Berpengaruh Pada Kehamilan


  • Penyakit Ginjal dan Saluran Kencing


  • Perlukaan Akibat Persalinan


  • Plasenta previa


  • Pertukaran Zat


  • Pondok Bersalin Desa (Polindes)


  • Persatuan Perawat Nasional Indonesia


  • Persalinan Normal


  • Postpartum Blues


  • Persalinan Sungsang dan Gemili


  • Persalinan Preterm


  • Pneumonia


  • Rawat Gabung


  • Robekan Jalan Lahir


  • Senam Nifas


  • Servisitis


  • Preeklamsi


  • Presentasi Bokong


  • Pre-eklamsi dan Eklamsi


  • Sectio Cesaria


  • Retensio Plasenta


  • Premature Rupture of Membrane


  • Sistem Rujukan


  • Upaya Peningkatan Kualitas ASI


  • Vaksin BCG


  • Solusio Plasenta


  • Tanda-tanda Bahaya Persalinan


  • Syok dalam Obstetri


  • Sisa plasenta


  • Trombosis


  • Trikomoniasis


  • Untuk teori yang lain akan kami update secara berkala...
    Bagi anda yang membutuhkan mengenai teori tertentu dan belum ada di daftar diatas, dapat menuliskan komentar dan permintaan anda .... Mudah-mudahan kami dapat mencarikannya.....

    Contoh Judul KTI Kebidanan Terbaru dan Terlengkap



    ANDA MEMBUTUHKAN REFERENSI DALAM PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH DAN SKRIPSI KHUSUSNYA BIDANG KESEHATAN ......!
    Kami menyediakan beberapa judul KTI dan Skripsi yang lengkap yang dapat anda gunakan sebagai referensi dalam pembuatan KTI kebidanan:
    UPDATE JUDUL TERBARU (NEW)
    1. FAKTOR RISIKO IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DI RS (SAMPUL, BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V, DAFUS, LAMPIRAN)
    2. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUMAH SAKIT 
    3. GAMBARAN KOMPLIKASI BAYI BERAT LAHIR RENDAH PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU 
    4. HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PADA IBU BERSALIN
    5. HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT HIPERTENSI DAN RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN 
    6. HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSI PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT
    7. HUBUNGAN INDUKSI OKSITOSIN DENGAN KEJADIAN GAWAT JANIN 
    8. HUBUNGAN KEPATUHAN BIDAN DI DESA TERHADAP STANDAR ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL
    9. HUBUNGAN PARITAS  DAN USIA GESTASI  PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA 
    10. HUBUNGAN PARITAS DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN 
    11. HUBUNGAN PARITAS, ANEMIA DAN RIWAYAT PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN 
    12. HUBUNGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU 
    13. HUBUNGAN PERSALINAN SEKSIO SESAREA DAN RIWAYAT PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA 
    14. HUBUNGAN PREMATURITAS DAN STATUS EKONOMI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR 
    15. HUBUNGAN STATUS GIZI IBU SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

    JUDUL-JUDUL TERBARU KTI KEBIDANAN TAHUN 2013
    1. FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HBo PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    2. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    3. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS 
    4. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL
    5. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    6. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KANKER SERVIKS DI RS
    7. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG ABORSI DI SMK 
    8. HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI USIA 1-3 TAHUN DI DESA 
    9. HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DAN PARTUS LAMA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH BERSALIN 
    10. HUBUNGAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DAN KETERSEDIAAN JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA 
    11. HUBUNGAN PARITAS DAN GEMELLI DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DI RS 
    12. HUBUNGAN PARITAS IBU DAN BERAT BADAN BAYI DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI BIDAN PRAKTIK SWASTA 
    13. HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS 
    14. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICES PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    15. HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, DAN TRADISI DENGAN PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN TENAGA NON KESEHATAN DI WILAYAH PUSKESMAS 
    16. HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA AKSEPTOR KB  
    17. HUBUNGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERUBAHAN SIKLUS HAID DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI DESA 
    18. KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGALAMI BLIGHTED OVUM (BO) DI RUMAH BERSALIN
    JUDUL-JUDUL TERBARU KTI KEBIDANAN TAHUN 2012
    1. EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MISOPROSTOL DAN OKSITOSIN PADA PENANGANAN PERDARAHAN POST PARTUM
    2. FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA-EKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RS
    3. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SMP
    4. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI RSU
    5. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN
    6. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI 0-6 BULAN DI BPS 
    7. FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN
    8. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYEBAB TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM DI RS
    9. HUBUNGAN ANEMIA DAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS
    10. HUBUNGAN ANEMIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN
    11. HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RS
    12. HUBUNGAN ANTARA USIA IBU, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN ABORTUS INCOMPLETUS
    13. HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT UMUM
    14. HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN RIWAYAT KURETASE DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT UMUM
    15. HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL
    16. HUBUNGAN ANTARA PRE EKLAMPSIA-EKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN INTRA UTERIN FETAL DEATH
    17. HUBUNGAN ANTARA SISA PLASENTA DAN RIWAYAT PERDARAHAN POST PARTUM DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM  PADA IBU NIFAS DI RS
    18. HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS 
    19. HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR 
    20. HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI-EKLAMSI PADA IBU HAMIL DI RS
    21. HUBUNGAN INDUKSI OKSITOSIN DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI PADA IBU BERSALIN YANG MENGALAMI PERDARAHAN POST PARTUM
    22. HUBUNGAN INDUKSI OKSITOSIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI PADA IBU BERSALIN YANG MENGALAMI PERDARAHAN POST PARTUM DI RS
    23. HUBUNGAN INDUKSI OKSITOSIN DAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI PADA IBU BERSALIN
    24. HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL 
    25. HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM 
    26. HUBUNGAN KEBERADAAN ANGGOTA KELUARGA YANG MEROKOK DAN STATUS GIZI BALITA DENGAN KEJADIAN ISPA
    27. HUBUNGAN RIWAYAT KEHAMILAN EKTOPIK TERHADAP KEJADIAN KEHAMILAN EKTOPIK PADA IBU BERSALIN
    28. HUBUNGAN RIWAYAT SEKSIO SESAREA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA 
    29. HUBUNGAN PARITAS DAN ANEMIA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
    30. HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RS
    31. HUBUNGAN PARTUS PRESIPITATUS DAN PARITAS DENGAN ATONIA UTERI PADA IBU BERSALIN
    32. HUBUNGAN PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI PADA IBU BERSALIN YANG MENGALAMI PRE EKLAMSIA-EKLAMPSIA
    33. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP  REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) 
    34. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN STATUS GIZI BALITA 
    35. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)
    36. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
    37. HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD
    38. HUBUNGAN PENGETAHUAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN KONSUMSI VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
    39. HUBUNGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR
    40. HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SMK 
    41. HUBUNGAN PERSALINAN SUNGSANG DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM
    42. HUBUNGAN POLA ASUH DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    43. HUBUNGAN PRE EKLAMPSIA BERAT DENGAN KEJADIAN SECSIO CESAREA PADA IBU BERSALIN
    44. HUBUNGAN PRE EKLAMPSIA DAN SISA PLASENTA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM
    45. HUBUNGAN SEKSIO SESAREA DAN KELAHIRAN PREMATUR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RS
    46. HUBUNGAN STATUS GIZI DAN RIWAYAT DISMENORE PADA KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE 
    47. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI BALITA
    48. HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN
    49. HUBUNGAN USIA DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS
    50. HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KANKER SERVIKS PADA WANITA DI RSU
    51. HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN INTRA UTERINE FETAL DEATH DI RS
    52. HUBUNGAN USIA DAN PARITAS PADA IBU BERSALIN DENGAN KEHAMILAN SEROTINUS DI RS
    53. HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU DENGAN PLASENTA PREVIA
    54. HUBUNGAN USIA DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RS
    55. HUBUNGAN USIA DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN PARTUS PREMATUR  DI RUMAH SAKIT 
    56. HUBUNGAN USIA IBU BERSALIN DAN PREEKLAMPSI DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KLINIK
    57. HUBUNGAN USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INCOMPLETUS DI RSB
    58. HUBUNGAN USIA KEHAMILAN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS 
    59. HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN PERSALINAN SEKSIO SESAREA DI KLINIK
    60. PERBEDAAN POSISI MIRING DAN SETENGAH DUDUK PADA IBU BERSALIN TERHADAP PERCEPATAN PERSALINAN KALA II DI BPS 
    61. PERBEDAAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK MASASE UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN KALA I DI BPS
    S
    UPDATE KOLEKSI JUDUL-JUDUL TERBARU 2011
    1. DETERMINAN IBU TIDAK MENIMBANGKAN BALITANYA DI POSYANDU
    2. DETERMINAN PEMANFAATAN TENAGA BIDAN DESA DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    3. DETERMINAN PEMBERIAN KONSUMSI BUAH SEGAR PADA BALITA DI POSYANDU 
    4. EVALUASI PELAKSANAAN POS KESEHATAN DESA (POSKESDES) DI WILAYAH PUSKESMAS
    5. FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGETAHUAN REMAJA AWAL TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMP
    6. FAKTOR-FAKTOR ALASAN IBU MENGGANTI KONTRASEPSI PIL DENGAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS 
    7. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN PEMBERIAN ASI PADA IBU DI DESA
    8. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA DI BAWAH 6 BULAN DI KELURAHAN 
    9. FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL YANG KE-EMPAT (K4) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    10. FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU
    11. FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA PENGGUNAAN IMPLANT DI KELURAHAN 
    12. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN LANSIA DALAM POSYANDU LANSIA DI DESA 
    13. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG DI 
    14. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA NEONATUS DI RSUD
    15. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI KURANG DARI 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    16. FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA AKSEPTOR IUD DI DESA 
    17. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA CAKUPAN AKSEPTOR BARU KELUARGA BERENCANA ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI PUSKESMAS
    18. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA KEIKUTSERTAAN SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA
    19. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    20. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PRE MENSTRUAL SYNDROM (PMS) PADA WANITA USIA 25-35 TAHUN DI KAMPUNG 
    21. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK TERATURNYA SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA 
    22. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANGNYA AKSEPTOR KB KONDOM DI PUSKESMAS
    23. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA MASTITIS PADA IBU POSTPARTUM DI BPS
    24. GAMBARAN    PERSYARATAN     MINIMAL     FASILITAS  PELAYANAN AKDR DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
    25. GAMBARAN   MOBILISASI  DINI  PADA  IBU  POST  PARTUM   DENGAN TINDAKAN OPERASI SEKSIO SESAREA TERHADAP PENGELUARAN LOCHEA DAN PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA OPERASI DI RS
    26. GAMBARAN   PENGETAHUAN   AKSEPTOR  NON  METODE KONTRASEPSI  JANGKA PANJANG TENTANG METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI DESA
    27. GAMBARAN  FAKTOR  PENYEBAB  AKSEPTOR  TIDAK MELANJUTKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI RB
    28. GAMBARAN  PENGETAHUAN  IBU  TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI POSYANDU 
    29. GAMBARAN AKTIVITAS SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DESA
    30. GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR  YANG  MEMPENGARUHI  IBU   DALAM   MEMILIH   ALAT   KONTRASEPSI   SUNTIK  DEPOPROVERA DI DESA 
    31. GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU  MENYAPIH  BAYINYA  DI BAWAH  USIA 1 TAHUN DI DESA 
    32. GAMBARAN FAKTOR RISIKO  PENDERITA KANKER SERVIKS DI SENTRA PATOLOGI ANATOMI 
    33. GAMBARAN FAKTOR–FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI PUSKESMAS
    34. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETUBAN PECAH DINI DI RUANG KEBIDANAN 
    35. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB WANITA PUS TIDAK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    36. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR WANITA PASANGAN USIA SUBUR TIDAK MENGGUNAKAN KONTRASEPSI TUBEKTOMI DI KELURAHAN
    37. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    38. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL PUSKESMAS  
    39. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS 
    40. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A DI KELURAHAN
    41. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI DI DESA
    42. GAMBARAN FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TIDAK MENIMBANG BALITANYA
    43. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMENORE PADA MAHASISWA 
    44. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS 
    45. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK  DI POLI ANAK RSUD 
    46. GAMBARAN HASIL DETEKSI DINI  TUMBUH  KEMBANG  BALITA USIA  3-5  TAHUN DI PAUD 
    47. GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) PADA AKSEPTOR INTRA UTERINE DEVICES (IUD) DI KELURAHAN 
    48. GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN EKSTRAKSI VAKUM DI RSUD
    49. GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEHAMILAN LEWAT WAKTU DI RUMAH BERSALIN 
    50. GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSI DAN EKLAMPSI DI RUANG KEBIDANAN 
    51. GAMBARAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    52. GAMBARAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK DIBAWAH TIGA TAHUN (BATITA) DI POSYANDU 
    53. GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DI BPS
    54. GAMBARAN PASANGAN USIA SUBUR YANG TIDAK MENGIKUTI KELUARGA BERENCANA DI KELURAHAN 
    55. GAMBARAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU 
    56. GAMBARAN PENATALAKSANAAN 1 JAM PERTAMA BAYI BARU LAHIR NORMAL OLEH BIDAN 
    57. GAMBARAN PENATALAKSANAAN 6 JAM PERTAMA BAYI BARU LAHIR NORMAL OLEH BIDAN DI RUANG KEBIDANAN RS
    58. GAMBARAN PENATALAKSANAAN MANAJEMEN AKTIF KALA III OLEH BIDAN 
    59. GAMBARAN PENATALAKSANAAN PEMBERIAN ASI PADA IBU SEKSIO SESARIA DI RSU
    60. GAMBARAN PENATALAKSANAAN PERAWATN BAYI PREMATUR OLEH TENAGA KESEHATAN DI RUANG ANAK RS
    61. GAMBARAN PENATALAKSANAAN PRE-OPERASI SEKSIO CAESAR DI RUANG BERSALIN
    62. GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXYPROGESTERONE ASETAT (DMPA) DI RB
    63. GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG MANAJEMEN AKTIF KALA III DI RS
    64. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS
    65. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
    66. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI DI DESA 
    67. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA 
    68. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU
    69. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMPUNYAI ANAK MENDERITA TB PARU DI POLIKLINIK 
    70. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN  PADA REMAJA DI SMP N
    71. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KELAS IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    72. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KOMPLIKASI  KEHAMILAN 
    73. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN NEONATAL DI BPS 
    74. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMBERIAN ASI DINI DI
    75. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD 
    76. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI PADA PERIODE POSTNATAL DI RUMAH SAKIT 
    77. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GANGGUAN MENSTRUASI KARENA EFEK SAMPING PEMAKAIAN KB SUNTIK DI PUSKESMAS 
    78. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH BERSALIN 
    79. GAMBARAN PENGETAHUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS 1 DI SMP 
    80. GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN INFERTIL TENTANG INFERTILITAS DI DESA 
    81. GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI SMA 
    82. GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG ABORSI DI SMU 
    83. GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA KLIMAKTERIUM TENTANG MENOPAUSE 
    84. GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN EKONOMI IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE DI PUSKESMAS 
    85. GAMBARAN PENYEBAB IBU HAMIL TIDAK MELAKUKAN SENAM HAMIL DI LIHAT DARI FAKTOR USIA, PEKERJAAN DAN PARITAS DI BPS 
    86. GAMBARAN PERAN SERTA IBU BAYI DAN BALITA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU DI DESA 
    87. GAMBARAN PERAN SERTA KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU
    88. GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM RUMAH TANGGA
    89. GAMBARAN PERILAKU IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN ASI PADA SATU HARI PERTAMA DI RB
    90. GAMBARAN PERTOLONGAN PERSALINAN YANG DILAKUKAN OLEH DUKUN TIDAK TERLATIH DI WILAYAH PUSKESMAS 
    91. GAMBARAN POLA MAKAN IBU HAMIL DI BPS 
    92. GAMBARAN POSISI IBU BERSALIN TERHADAP PERCEPATAN INPARTU KALA II DI BPS 
    93. GAMBARAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS
    94. GAMBARAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA IBU POST SEKSIO SESAREA DI  RKB RSU
    95. GAMBARAN PUSKESMAS MAMPU PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI PUSKESMAS 
    96. GAMBARAN SIKAP DAN TINDAKAN AKSEPTOR KB DALAM MENGATASI EFEK SAMPING ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN (INJECTABLES) DI BPS
    97. GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM KPKIA PADA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS
    98. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI SMA 
    99. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DI PUSKESMAS
    100. HUBUNGAN  ANTARA  KEPUTIHAN  DENGAN  PERSONAL HIGIENE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMU 
    101. HUBUNGAN  ANTARA  PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN
    102. HUBUNGAN  PEMBERIAN  MP-ASI  SECARA  DINI  DENGAN KEJADIAN OBSTIPASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DESA 
    103. HUBUNGAN  PENGGUNAAN BUKU KIA DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KESEHATAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    104. HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN USIA IBU DENGAN PLASENTA PREVIA DI RSUD 
    105. HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0 – 6 BULAN DI PUSKESMAS
    106. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG PERAN DAN TUGAS DENGAN RENDAHNYA CAKUPAN IMUNISASI BAYI DI KAMPUNG 
    107. HUBUNGAN ANTARA POST NATAL BREAST CARE DENGAN BENDUNGAN ASI DI BPS WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    108. HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA ADOLESCENCE
    109. HUBUNGAN ANTARA SUAMI PEROKOK DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
    110. HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN: TEMPAT TINGGAL, TEMAN SEBAYA DAN ORANG TUA DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PSIKOTOPRIKA ZAT ADIKTIF LAINNYA (NAPZA) PADA REMAJA DI SMA 
    111. HUBUNGAN HIPERTENSI GESTASIONAL DENGAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG KEBIDANAN 
    112. HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DENGAN KUNJUNGAN IBU BAYI DAN BALITA DI POSYANDU DI DESA
    113. HUBUNGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DENGAN STATUS PEMBERIAN VITAMIN A DI POLIKLINIK ANAK RS
    114. HUBUNGAN LAMANYA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KECAMATAN 
    115. HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II PADA MAHASISWA SEMESTER II D III AKADEMI KEBIDANAN 
    116. HUBUNGAN PELATIHAN DAN SIKAP BIDAN DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DENGAN KETRAMPILAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI PUSKESMAS 
    117. HUBUNGAN PEMBERIAN ASI  DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BAYI DI PUSKESMAS 
    118. HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PERAN KADER DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN GIZI BALITA BGM DI PUSKESMAS
    119. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POST PARTUM DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI RSUD 
    120. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POST PARTUM TERHADAP PEMBERIAN KOLOSTRUM DI BPS
    121. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU DENGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    122. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG MUAL MUNTAH PADA KEHAMIILAN
    123. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA 
    124. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KIA DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    125. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PRIMIPARA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
    126. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATANNYA DALAM BERSALIN DI DESA 
    127. HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL DENGAN PERILAKU SEKSUAL 
    128. HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II DENGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA SEMESTER III DALAM PRAKTEK ASUHAN PERSALINAN KALA II 
    129. HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS 
    130. HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK DI TAMAN KANAK – KANAK 
    131. HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KADER DENGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    132. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA KADER DENGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU
    133. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI RS
    134. HUBUNGAN USIA DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TERJADINYA PRE MENSTRUAL SYNDROM PADA WANITA USIA SUBUR
    135. HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS 
    136. KARAKTERISTIK  EFEK  SAMPING  ALAT  KONTRASEPSI  SUNTIK DI DESA 
    137. KARAKTERISTIK ANAK BALITA DENGAN PNEUMONIA DI RS
    138. KARAKTERISTIK BALITA YANG MENDERITA ISPA DI PUSKESMAS
    139. KARAKTERISTIK BAYI BARU LAHIR POSTDATE DIRUANG BERSALIN RSUD 
    140. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG MENGALAMI KOMPLIKASI PERSALINAN DI PUSKESMAS 
    141. KARAKTERISTIK IBU DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM DI RUANG KEBIDANAN RSUD 
    142.  
    143. KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI DESA
    144. KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS 
    145. KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    146. KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGALAMI  PERDARAHAN ANTEPARTUM PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RUANG BERSALIN 
    147. KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI BAYI USIA 7-12 BULAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU
    148. KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI YANG MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA 
    149. KARAKTERISTIK IBU NEONATUS DENGAN IMUNISASI TIDAK LENGKAP DI PUSKESMAS
    150. KARAKTERISTIK IBU YANG MENGALAMI ABORTUS DITINJAU DARI USIA, PARIETAS DAN JARAK KEHAMILAN DI RB
    151. KARAKTERISTIK IBU YANG MENYAPIH BAYI DI BAWAH USIA 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    152. KARAKTERISTIK KANKER SERVIKS DI RUANG KEBIDANAN RSUD 
    153. KARAKTERISTIK KEJANG DEMAM PADA ANAK DI RS
    154. KARAKTERISTIK NEONATUS DENGAN ASFIKSIA DI RUANG ANAK RSUD 
    155. KARAKTERISTIK PERILAKU HUBUNGAN SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA WANITA DI DESA 
    156. KECEMASAN PASANGAN SUAMI ISTRI DENGAN INFERTIL PRIMER DI RUMAH BERSALIN
    157. KECEMASAN TERHADAP PERUBAHAN FISIK WANITA USIA 45-55 TAHUN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE 
    158. PELAKSANAAN RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA OLEH TENAGA KESEHATAN DI RUMAH BERSALIN
    159. PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI NIFAS DI RUANG KEBIDANAN RSU 
    160. PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSES PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN DI KLINIK 
    161. PENATALAKSANAAN PIJAT BAYI OLEH DUKUN PIJAT BAYI PADA BAYI USIA 3-7 BULAN DI DESA 
    162. PENGETAHUAN  DAN  SIKAP  AKSEPTOR  KB  PIL TENTANG EFEK SAMPING PIL ORAL KOMBINASI (POK) DI KELURAHAN
    163. PENGETAHUAN  DAN  SIKAP IBU MULTIGRAVIDA  TENTANG  ANEMIA DI PUSKESMAS
    164. PENGETAHUAN  DAN SIKAP PETUGAS PELAKSANA PENANGANAN PENDERITA NAPZA TENTANG PENATALAKSANAAN NAPZA DI  PANTI REHABILITASI
    165. PENGETAHUAN  IBU  TENTANG  IMUNISASI  HEPATITIS B DI POSYANDU
    166. PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENANGGULANGAN NYERI PERSALINAN NON FARMAKOLOGIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
    167. PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PEMANTAUAN PERSALINAN KALA I DENGAN MENGGUNAKAN PARTOGRAF DI WILAYAH PUSKESMAS
    168. PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DALAM PENATALAKSANAAN MANAJEMEN RUJUKAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KELAINAN OBSTETRI DI WILAYAH PUSKESMAS 
    169. PENGETAHUAN DAN SIKAP DUKUN TERLATIH DALAM MENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS 
    170. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KOMPLIKASI KEHAMILAN DI WILAYAH PUSKESMAS 
    171. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG SEKSUALITAS PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RB 
    172. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TABLET TAMBAH DARAH (FE) DALAM MENCEGAH ANEMIA KEHAMILAN DI BPS 
    173. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TEKNIK PRENATAL BREASTCARE, POSTNATAL BREASTCARE DAN TEKNIK MENYUSUI DI RB 
    174. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU POST SEKSIO SESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DI RUMAH BERSALIN
    175. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS 
    176. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI DESA 
    177. PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA SEKS KOMERSIAL TENTANG HIV/AIDS DI EKS LOKALISASI
    178. PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA AWAL TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SLTPN 
    179. PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG GANGGUAN MENSTRUASI DI SLTP
    180. PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMU 
    181. PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS I SMP TENTANG PUBERTAS DI SMP
    182. PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMU TENTANG SEKSUALITAS PADA REMAJA DI SMU
    183. PENGETAHUAN DUKUN TERLATIH TENTANG TIGA BERSIH DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DI DESA 
    184. PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN 
    185. PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG TB PARU BALITA DI RUANG KIA PUSKESMAS
    186. PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG RAWAT GABUNG DI RUANG KEBIDANAN 
    187. PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI PUSKESMAS 
    188. PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG POSKESDES DI DESA
    189. PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN DI KAMPUNG 
    190. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI KELURAHAN 
    191. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG DAMPAK PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA KURANG DARI 6 BULAN DI DESA 
    192. PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RUANG KEBIDANAN
    193. PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG KEHAMILAN DI BPS
    194. PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG MASA NIFAS DI RUMAH BERSALIN 
    195. PENGETAHUAN IBU TENTANG ABORTUS INCOMPLETUS DI RUANG KEBIDANAN
    196. PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DI PUSKESMAS
    197. PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGGANTI AIR SUSU IBU DI
    198. PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU]
    199. PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA BALITA DEMAM DI PUSKESMAS 
    200. PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PADA BAYI USIA 0 – 12 BULAN DI KELURAHAN 
    201. PENGETAHUAN IBU YANG MENIKAH PADA USIA MUDA TENTANG PERSIAPAN KEHAMILAN  DI DESA
    202. PENGETAHUAN PASANGAN INFERTIL TENTANG INFERTILITAS DI PUSKESMAS 
    203. PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG KONTRASEPSI VASEKTOMI 
    204. PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG ANEMIA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 
    205. PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN SEMU
    206. PENGETAHUAN TENTANG ISPA PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA SAKIT ISPA YANG BEROBAT KE PUSKESMAS
    207. PENGETAHUAN USIA LANJUT TENTANG KEBUTUHAN GIZI USIA LANJUT DI POSYANDU LANSIA 
    208. PENGETAHUAN WANITA PRA-MENOPAUSE TENTANG GEJALA-GEJALA FISIK MENOPAUSE 
    209. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTEK PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH DUKUN DI WILAYAH PUSKESMAS 
    210. PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK NARAPIDANA TENTANG PENYALAHGUNAAN NAPZA
    211. PENGETAHUAN, SIKAP, KETERAMPILAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS
    212. PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM MENANGANI KEPUTIHAN DI SEKOLAH MENENGAH UMUM 
    213. SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS 
    214. STUDI TENTANG MOTIVASI MAHASISWI MEMILIH PROFESI BIDAN 
    215. TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KIA OLEH BIDAN DI PUSKESMAS 
    216. TINJAUAN  EFEK  SAMPING  ALAT KONTRASEPSI PADA  AKSEPTOR  KB  PIL
    217. TINJAUAN PELAKSAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA ASUHAN PERSALINAN NORMAL OLEH BIDAN DIRUANG KEBIDANAN RS
    218. TINJAUAN PELAKSANAAN IMUNISASI CAMPAK DI POSYANDU 
    219. TINJAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PONDOK SAYANG IBU (PSI) DI DESA BADAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS
    220. TINJAUAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) KOLOSTRUM PADA  IBU  POST  SECTIO  CAESAREA DI RUANG KEBIDANAN 
    221. TINJAUAN PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM 
    222. TINJAUAN PENATALAKSANAAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT NON PNEMONIA PADA BALITA USIA 2 BULAN – 5 TAHUN DI PUSKESMAS 
    223. TINJAUAN PENATALAKSANAAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA NEONATUS DI RUMAH SAKIT UMUM 
    224. TINJAUAN PENERAPAN RUMUS JOHNSON-TAUSAK PADA IBU INPARTU DI BPS.
    225. TINJAUAN PENYEBAB DILAKUKANNYA CURETTAGE DI RUMAH SAKIT
    226. A
    1. ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA
    2. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB
    3. ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINDAKAN IBU DALAM PENCARIAN PENGOBATAN DAN PEMULIHAN PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA
    4. ANALISIS KEJADIAN CAMPAK PADA ANAK BALITA
    5. ANALISIS KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA
    6. ANALISIS PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK PADA AKSEPTOR KB
    7. ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL DI KELAS IBU DI POSYANDU XXX
    8. ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH SETELAH MENGIKUTI KB SUNTIK XXX (*FILE PDF)
    C
    1. CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI BPS WILAYAH KERJA XXX
    E
    1. EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR
    2. EFEKTIFITAS PIJAT PERINEUM TERHADAP RUPTUR PERINEUM
    3. EFEKTIVITAS METODE KANGURU MENGURANGI RASA NYERI PADA PENYUNTIKAN INTRA MUSKULER PADA BAYI BARU LAHIR DI RS*)
    4. EVALUASI  PELAKSANAAN KUNJUNGAN NIFAS PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS  (TERBARU)
    F
    1. FAKTOR-FAKTOR NON FISIK SULIT MAKAN PADA BALITA DI PAUD XXXXXX
    2. FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU
    3. FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA KUNJUNGAN IBU NIFAS DI PUSKESMAS 
    4. FAKTOR PENYEBAB SUAMI MEMILIH ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DAN TIDAK MEMILIH ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI (ANALISIS KUALITATIF)
    5. FAKTOR PENYEBAB SUAMI MEMILIH KONDOM DAN TIDAK MEMILIH KONDOM (ANALISIS KUALITATIF)
    6. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS PADA IBU HAMIL 
    7. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    8. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI (TERBARU)
    9. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RS (TERBARU)
    10. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS SEKS REMAJA DI SMA (TERBARU)
    11. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI DAN PASI PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    12. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR *)
    13. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENURUNAN SEKSUAL PADA IBU MENOPAUSE DI DESA XXX
    14. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN WANITA PRE MENOPAUSE DI DESA XXX
    15. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI  (TERBARU)
    16. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA (TERBARU)
    17. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA
    18. FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI PADA ANAK BALITA
    19. FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS  (TERBARU
    20. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI BPS  (TERBARU)
    21. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTUS LAMA DI RS (TERBARU)
    22. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN APN OLEH BIDAN DI PUSKESMAS
    23. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA IBU NIFAS (TERBARU)
    24. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS  (TERBARU) 
    25. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU (TERBARU)
    26. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI BAYI USIA 6-12 BULAN (TERBARU)
    27. FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEMILIH  PENOLONG  PERSALINAN (TERBARU)
    28. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SMK
    29. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPS   (TERBARU
    30. FAKTOR-FAKTOR YANG  BERHUBUNGAN  DENGAN  STATUS IMUNISASI  DIFTERI  PERTUSIS TETANUS (DPT) DAN CAMPAK 
    31. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA
    32. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SEKS PASCA NIFAS DI DESA XXX
    33. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DINI PADA BAYI 6-24 BULAN
    34. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMBERIKAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA KURANG DARI ENAM BULAN
    35. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI (ANALISA KUALITATIF)
    36. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSLUSIF KEPADA BAYINYA *)
    37. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN KADER POSYANDU DALAM USAHA PERBAIKAN GIZI KELUARGA
    38. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPLIKASI PERSALINAN USIA REMAJA DI PUSKESMAS XXX
    39. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN WANITA PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN KB IUD
    40. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA XXX
    41. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN DIRI IBU PASCASALIN DI RUMAH SAKIT
    42. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN OLEH DUKUN TERLATIH
    43. FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL
    44. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD
    G
    1. GAMBARAN AKSEPTOR KB AKDR DI KECAMATAN XXX
    2. GAMBARAN AKSEPTOR KB METODE OPERATIF PRIA (MOP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    3. GAMBARAN  FAKTOR-FAKTOR KEPATUHAN IBU DALAM  PELAKSANAAN IMUNISASI BCG BAYI DI DESA (TERBARU)
    4. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    5. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ROBEKAN PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPS XXX
    6. GAMBARAN FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI DINI PADA IBU PASCA SEKSIO SESAREA
    7. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN WANITA USIA SUBUR TIDAK MENGGUNAKAN KONTRASEPSI TUBEKTOMI DI KELURAHAN XXX
    8. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA XXXX
    9. GAMBARAN IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSU XXX
    10. GAMBARAN INDIKASI PERSALINAN SEKSIO SESAREA DI RUANG BERSALIN RSU
    11. GAMBARAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    12. GAMBARAN KECEMASAN TERHADAP PERUBAHAN FISIK WANITA USIA 40-45 TAHUN DALAM MENGHADAPI PRA MENOPAUSE 
    13. GAMBARAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS (TERBARU)
    14. GAMBARAN KUNJUNGAN IBU NIFAS 6 HARI DI RB XXXX ((TERBARU)
    15. GAMBARAN KUNJUNGAN LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    16. GAMBARAN PELAKSANAAN 5T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    17. GAMBARAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS  (TERBARU)
    18. GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU DI WILAYAH KERJA XXX
    19. GAMBARAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN MASA NIFAS OLEH DUKUN DI DESA XXX
    20. GAMBARAN PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI SDN XXX
    21. GAMBARAN PEMBERIAN SALEP MATA PADA BAYI BARU LAHIR PADA BPS XXX
    22. GAMBARAN PEMROSESAN ALAT BEKAS PAKAI PADA PROSES PERSALINAN PADA BPS XXX
    23. GAMBARAN PENATALAKSANAAN CARA MEMANDIKAN NEONATUS 0-7 HARI TERHADAP IBU NIFAS DI BPS XXX
    24. GAMBARAN PENATALAKSANAAN CARA MENYUSUI BAYI 0-6 BULAN OLEH IBU DI BPS XXX
    25. GAMBARAN PENATALAKSANAAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI IUD OLEH BIDAN DI PUSKESMAS
    26. GAMBARAN PENATALAKSANAAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DI BPS XXX
    27. GAMBARAN PENATALAKSANAAN MANAJEMEN LAKTASI MASA NIFAS DINI OLEH PETUGAS KESEHATAN TERHADAP IBU-IBU POST PARTUM 
    28. GAMBARAN PENATALAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI POSYANDU
    29. GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PRIA TENTANG MOP DI KELURAHAN XXX
    30. GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB ALAMIAH METODE KALENDER
    31. GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXYPROGESTERONE ASETAT (DMPA) DI RB XXX
    32. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS XXXX
    33. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PRAKTEK PIJAT BAYI 0-6 BULAN OLEH IBU DI DESA XXX
    34. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI DESA  (TERBARU
    35. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE 
    36. GAMBARAN PENGETAHUAN PEKERJA WANITA TENTANG ANEMIA (TERBARU)
    37. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG SEKS BEBAS DI SMA XXX 
    38. GAMBARAN PENGETAHUAN DUKUN TENTANG TUGAS DUKUN DALAM PERAWATAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    39. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITATENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA XXX
    40. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RB. XXX
    41. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS XXX
    42. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA
    43. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL
    44. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI RB XXX
    45. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DI DESA XXX
    46. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI DESA XXX
    47. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG  TEKNIK MENGEJAN YANG BENAR SAAT PERSALINAN
    48. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK
    49. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR
    50. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BAYI 0-12 BULAN DI DESA XXX
    51. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI 0-1 TAHUN TENTANG ISPA DI DESA XXX
    52. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 0-6 BULAN TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI
    53. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 30-60 TAHUN TENTANG PAP SMEAR XXX
    54. GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI DI DUSUN XXX
    55. GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG ABORSI DI SMA XXX
    56. GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA SMU XXX
    57. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN  MENTAL MENURUT SKALA YAUMIL MIMI PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI DESA 
    58. GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN BIDAN TENTANG PENANGANAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
    59. GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS VI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
    60. GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SMA KELAS XI TENTANG HIV/AIDS DI SMA 
    61. GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 25-30 TAHUN TENTANG PENTINGNYA KONSUMSI KALSIUM UNTUK MENCEGAH OSTEOPOROSIS DI DESA XXX
    62. GAMBARAN PENYAPIHAN ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    63. GAMBARAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI 2 TAHUN DI DESA XXX
    64. GAMBARAN PENYEBAB RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA PERSALINAN NORMAL DI BPS  (TERBARU)
    65. GAMBARAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP PENTINGNYA ASUPAN ASAM FOLAT PADA MASA KEHAMILAN
    66. GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK
    67. GAMBARAN PERILAKU SISWA TENTANG HUBUNGAN SEKS PRA-NIKAH
    68. GAMBARAN POLA ASUH  DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM)
    69. GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU XXX
    70. GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI XXX
    71. GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN SISWI KELAS VIII MENJELANG MENARCHE DI SMP
    72. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA MENGENAI POSYANDU 
    73. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
    H
    1. HUBUNGAN ANTARA PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN DALAM MELAKUKAN IMUNISASI TT (TERBARU)
    2. HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN USIA IBU DENGAN PLASENTA PREVIA DI RS
    3. HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0–6 BULAN
    4. HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSI PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT (TERBARU)
    5. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN XXX
    6. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL DI PKM  (TERBARU
    7. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG PERAN DAN TUGAS DENGAN RENDAHNYA CAKUPAN IMUNISASI BAYI
    8. HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN VAKSINASI BCG DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TB PADA ANAK USIA < 15 TAHUN  (TERBARU)
    9. HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI DI SMA XXX
    10. HUBUNGAN ANTARA POST NATAL BREAST CARE DENGAN BENDUNGAN ASI
    11. HUBUNGAN ANTARA KEPUTIHAN DENGAN PERSONAL HIGIENE PADA REMAJA PUTRI
    12. HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN MENARCHE PADA SISWI XXX 
    13. HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA ADOLESCENCE
    14. HUBUNGAN ANTARA SUAMI PEROKOK DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
    15. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR DAN PARITAS IBU NIFAS DENGAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN NIFAS TERBARU)
    16. HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RS XXXX (TERBARU)
    17. HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTURE PERINEUM PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA DI BPS XXX
    18. HUBUNGAN HIPERTENSI GESTASIONAL DENGAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR
    19. HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP USIA MENARHE PADA SISWI SMP
    20. HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR
    21. HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR (TERBARU)
    22. HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI PUSKESMAS
    23. HUBUNGAN LUKA JAHITAN PERINEUM TERHADAP HUBUNGAN SEKS PASCA NIFAS DI DESA XXX
    24. HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENGELUARAN LOCHEA PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS  (TERBARU
    25. HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI SECARA DINI DENGAN KEJADIAN OBSTIPASI PADA BAYI 0-6 BULAN
    26. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN INFORMASI TENTANG METODE KONTRASEPSI MANTAP PRIA TERHADAP PERAN SERTA SUAMI DALAM GERAKAN KB DI KELURAHAN XXX.
    27. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB AKTIF DENGAN PENGGUNAAN AKDR (TERBARU)
    28. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEIKUTSERTAAN DALAM KELAS IBU (TERBARU)
    29. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI PADA IBU POST PARTUM (TERBARU)
    30. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BATITA DENGAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS (TERBARU)
    31. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI (TERBARU)
    32. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA XXX
    33. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI PUSKESMAS XXX
    34. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU  (TERBARU)
    35. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KOLOSTRUM TERHADAP PEMBERIAN KOLOSTRUM (TERBARU)
    36. HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA DENGAN KEHAMILAN REMAJA (TERBARU)
    37. HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI IBU HAMIL DENGAN ANEMIA (TERBARU)
    38. HUBUNGAN PENGGUNAAN BUKU KIA DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KESEHATAN IBU
    39. HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SAAT HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR
    40. HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA 
    41. HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK DI TAMAN KANAK–KANAK
    42. HUBUNGAN STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI TERHADAP MAHASISWA TINGKAT I AKBID XXX
    43. HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN ISPA DENGAN STATUS GIZI BALITA
    44. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN PERTUMBUHAN FISIK BALITA (TERBARU)
    45. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN MP-ASI DINI (TERBARU)
    46. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI BALITA (TERBARU)
    47. HUBUNGAN  TINGKAT  PENGETAHUAN  DENGAN  SIKAP BIDAN PRAKTEK SWASTA TENTANG RAWAT GABUNG
    48. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA KADER DENGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU
    49. HUBUNGAN UMUR KEHAMILAN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BBLR (TERBARU)
    50. HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN PERSALINAN SEKSIO SESAREA  (TERBARU)
    51. HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. XXX
    52. HUBUNGAN  USIA GESTASI DAN APGAR SKOR  DENGAN KEMATIAN NEONATAL  BERAT BADAN LAHIR RENDAH (TERBARU)
    K
    1. KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI DESA XXXXX WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    2. KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    3. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN EKSTRAKSI VAKUM DI RB XXX
    4. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POSTDATE) DI PUSKESMAS XXX
    5. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RS. XXX
    6. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI BPS XXX
    7. KARAKTERISTIK IBU DENGAN BALITA BGM
    8. KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE-EKLAMSI DI RUMAH SAKIT UMUM XXX
    9. KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI KELURAHAN XXX
    10. KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI YANG MENGALAMI PUTTING SUSU LECET  PADA SAAT AWAL LAKTASI (ANALISA KUALITATIF)
    11. KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA XXX
    12. KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI YANG TIDAK MEMBERIKAN COLOSTRUM PADA BBL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX
    13. KARAKTERISTIK IBU PRIMIPARA YANG MEMILIKIBAYI 0-1 TAHUN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG RUAM POPOK DI PUSKESMAS XXX
    14. KARAKTERISTIK IBU YANG MEMERIKSAKAN PAP SMEAR DI RUMAH SAKIT XXX
    15. KARAKTERISTIK PASANGAN USIA SUBUR YANG TIDAK MENGIKUTI PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA XXX
    16. KARAKTERISTIK PELAKSANAAN SENAM LANSIA DI POSYANDU XXX
    P
    1. PELAKSANAAN METODE AMENORE LAKTASI PADA IBU PASCA NIFAS
    2. PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSES PERTOLONGAN PERSALINAN DI KLINIK XXX
    3. PENGARUH INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM
    4. PENGARUH PERAWATAN ROOMING IN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM
    5. PENGETAHUAN BIDAN TENTANG JENIS MAKANAN YANG DIHINDARI IBU HAMIL
    6. PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II AKBID XXX TENTANG PARTOGRAF
    7. PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP APLIKASI PARTOGRAF (TERBARU)
    8. PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG METODE KANGGURU
    9. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG RESIKO 4 T
    10. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN
    11. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG TEKNIK  MENGEDAN YANG BENAR PADA PROSES PERSALINAN NORMAL
    12. PENGETAHUAN DAN SIKAP PASANGAN USIA SUBUR TENTANG INFERTILITAS
    13. PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN
    14. PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG MASTURBASI
    15. PENGETAHUAN DAN TINDAKAN IBU DALAM PERAWATAN PERIANAL TERHADAP PENCEGAHAN RUAM POPOK PADA NEONATUS
    16. PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DAN TABLET FE
    17. PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP DAMPAK MENGKONSUMSI KOPI BAGI KEHAMILAN DI BPS XXX
    18. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK 
    19. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG CARA MENYUSUI DI DESA XXX 
    20. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG DAMPAK PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA KURANG DARI 6 BULAN
    21. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6 – 24 BULAN 
    22. PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS
    23. PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TENTANG INFEKSI TALI PUSAT DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS
    24. PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG KEHAMILAN DI RB XXX
    25. PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN DI BPS. XXX
    26. PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN DI BPS XXX
    27. PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG BIANG KERINGAT PADA BAYI 0-1 TAHUN DI BPS XXX
    28. PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA 3-6 HARI TENTANG BENDUNGAN ASI
    29. PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN DI DESA XXX
    30. PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI IBU HAMIL DI BPS
    31. PENGETAHUAN IBU TENTANG SIRKUMSISI PADA ANAK PEREMPUAN
    32. PENGETAHUAN REMAJA AWAL (11-13 TAHUN) TENTANG PENGERTIAN DAN PERUBAHAN FISIK PUBERTAS DI SMP XXX
    33. PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MASA PUBERTAS TENTANG SEKS SEKUNDER 
    34. PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI XXX
    35. PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENSTRUASI DI SMP XXX
    36. PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI
    37. PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG BAHAYA NARKOBA DI SMA XXX
    38. PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA XXX
    39. PENGETAHUAN, SIKAP DAN EKONOMI IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE
    40. PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG METODE KONTRASEPSI EFEKTIF TERPILIH DI PUSKESMAS XXX
    41. PENYEBAB STATUS GIZI KURANG PADA IBU HAMIL
    42. PERBANDINGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN MULTIPARA DAN PRIMIPARA TENTANG TEKNIK MENYUSUI (TERBARU)
    S
    1. SIKAP DAN TINDAKAN BIDAN TERHADAP PENANGANAN RETENSIO PLASENTA
    T
    1. TINDAKAN BIDAN DALAM PENERAPAN INISIASI MENYUSU DINI
    2. TINJAUAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN DI PUSKESMAS XXX
    3. TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER IV TENTANG TEKNIK PENGISIAN PARTOGRAF
    PERHATIAN..........! SEBELUM ANDA MELAKUKAN PEMESANAN DAN TRANSFER, MAKA PASTIKAN JUDUL YANG ANDA PESAN BENAR-BENAR ADA DI DAFTAR JUDUL KAMI DI ATAS, KESALAHAN DALAM PEMESANAN DAN TRANSFER UNTUK JUDUL YANG TIDAK ADA DALAM DAFTAR KAMI DI ATAS BUKAN MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB KAMI.........(HARAP MAKLUM)
    Isi dari KTI akan kamu update secepatnya.....!
    Keseluruhan isi dari judul KTi di atas sudah dapat anda pesan.....!
    KTI DI ATAS LENGKAP DARI AWAL SAMPAI DENGAN AKHIR DENGAN FORMAT Ms WORD dan PDF. BAGI ANDA YANG TERTARIK DENGAN SALAH SATU JUDUL DIATAS, DAPAT SEGERA MENGHUBUNGI KAMI UNTUK MEMPEROLEHNYA

    Fans Page