Ads 468x60px

21 Agustus, 2010

12 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG

1. Makanlah aneka ragam makanan
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.  Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain.  Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Konsumsi energi yang melebihi kecukupan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan. Energi yang berlebih disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh berbentuk lemak atau jaringan lain. Apabila keadaan ini berlanjut akan menyebabkan kegemukan, yang biasanya disertai berbagai gangguan kesehatan. Antara lain tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit kencing manis dll. Tetapi apabila konsumsi energi kurang, maka cadangan  energi dalam tubuh yang berada dalam jaringan otot/lemak akan digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut, maka dapat menurunkan daya kerja , prestasi belajar dan kreativitas. Kemudian diikuti oleh menurunnya  produktivitas kerja, merosotnya prestasi belajar dan prestasi olah raga
3. Pilihlah makanan berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan
Ditinjau dari kemudahan proses pencernaan, lemak terbagi 3 golongan. Yaitu lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang paling mudah dicerna, lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang mudah dicerna, dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh yang sulit dicerna

4. Gunakan garam beryodium
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Kebijaksanaan ini berkaitan erat dengan masih tingginya kejadian  gangguan kesehatan akibat kekurangan yodium (GAKY) di Indonesia. GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) merupakan masalah gizi yang serius, karena dapat menyebabkan penyakit gondok dan kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Indonesia saat ini diperkirakan kehilangan 140 juta I.Q point akibat GAKY. 

5. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah.
Anemia Gizi Besi (AGB) terutama banyak diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui, dan wanita usia subur pada umumnya, karena fungsi kodrati. Peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui. Karena itu menyebabkan kebutuhan Fe atau zat besi relatif lebih tinggi ketimbang kelompok lain. Kelompok lain yang rawan AGB adalah anak balita, anak usia sekolah, dan buruh serta tenaga kerja berpenghasilan rendah

6. Berikan asi saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Tidak ada satu pun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek, yaitu: aspek gizi, aspek kekebalan dan aspek kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan kepada bayi segera setelah dilahirkan (dalam waktu 30 menit setelah lahir), karena daya isap bayi pada saat itu paling kuat untuk merangsang produksi ASI selanjutnya. ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan disebut kolostrum. Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada bayi.  Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun  mencukupi kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin, dan makanan pralaktal (sebelum ASI lancar diproduksi) lain  harus dihindari.

7.Biasakan makan pagi
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang.Bagi orang dewasa, makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran, sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.

8.Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Untuk mendapat-kannya, air minum harus dididihkan terlebih dahulu. Untuk memenuhi fungsi tersebut di atas, cairan yang dikonsumsi seseorang, terutama air minum, sekurang-kurangnya dua liter atau setara dengan delapan gelas setiap hari. Selain itu, mengkonsumsi cukup cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan dapat menurunkan risiko penyakit batu ginjal.Mengkonsumsi cairan yang tidak terjamin keamanannya dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti diare dan keracunan berbagai senyawa kimia yang terdapat pada air. Menentukan kebutuhan air minum dengan mengandalkan rasa haus tidak sepenuhnya benar.

9. Lakukan aktivitas fisik dan secara teratur
Aktivitas fisik bermanfaat bagi setiap orang. Karena dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan
Seseorang yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik setiap hari tanpa kelelahan yang berarti. Olah raga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olah raga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan

10. Hindari minum minuman beralkohol
Seorang yang minum minuman beralkohol akan sering buang air kecil sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasi rasa hausnya dengan minum minuman beralkohol lagi. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain.
Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat mengakibatkan;
  1. terhambatnya proses penyerapan zat gizi,
  2. hilangnya zat-zat gizi yang penting, meskipun orang tersebut mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup,
  3. kurang gizi, 
  4. penyakit gangguan hati,
  5. kerusakan saraf otak dan jaringan,

Di samping itu, minum minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan dan kehilangan kendali diri. Hal ini dapat menjadi faktor pencetus ke arah tindak kriminal.

11.Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus juga layak konsumsi, sehingga aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Makanan yang tidak bertentangan dengan keyakinan atau norma agama dikenal dengan istilah “halal”. Selama ini, konsep “halal” yang lazim dipergunakan dalam kaidah agama islam, sering diartikan secara sempit, Anggapan bahwa semua makanan dan minuman yang tidak mengandung unsur alkohol dan daging babi dianggap halal. Padahal konsep makanan halal dalam arti luas, selain tidak beralkohol dan bukan daging babi, adalah makanan yang harus diolah atau dipersiapkan secara hygienis, sehingga tidak mengandung cemaran yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Agar makanan atau masakan dapat memenuhi syarat-syarat halal dan aman untuk dikonsumsi, maka sejak bahan makanan tersebut ditanam/diternakan sampai siap disantap, maka makanan harus diperlakukan secara baik dan benar. Perlakuan ini pada tahap budidaya disebut cara budidaya yang baik. Pada tahap pengolahan di pabrik disebut cara produksi yang baik, dan pada tahap pengolahan di rumah tangga disebut cara penanganan yang baik

12. Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kedaluwarsa dan keterangan penting lain. Air minum dalam kemasan, yang banyak beredar di pasaran, telah diproses sesuai dengan ketentuan pemerintah dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Peraturan perundang-undangan menetapkan, bahwa setiap produk makanan yang dikemas harus mencantumkan keterangan pada label. Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat membantu konsumen pada saat memilih dan menggunakan makanan tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehatan konsumen.
Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:
- MD = makanan yang dibuat di dalam negeri
- ML = makanan luar negeri (import)
- Exp = tanggal kedaluwarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi.
- SNI = Standar Nasional Indonesia, yakni keterangan bahwa mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan.
- SP = Sertifikat Penyuluhan.

Konsep Dasar Gizi Seimbang

Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai”  yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Al Gizzai juga dapat diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan. Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan yang sebaik-baiknya agar tubuh selalu dalam kesehatan yang optimal. Pemberian makanan yang sebaik-baiknya harus memperhatikan kemampuan tubuh seseorang mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi lain seperti sakit, hamil, menyusui.

Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (karbohidrat , protein, lemak, vitamin dan mineral) dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan. Di samping itu, manusia memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh.  Apabila kelompok zat gizi tersebut diuraikan lebih rinci, maka terdapat lebih dari 45 jenis zat gizi. 

Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu. Beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang vitamin dan mineral. Sedangkan beberapa makanan lain kaya vitamin C tetapi miskin vitamin A. 

Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan  zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengonsumsi makanan sehari-hari  yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.

Jadi, untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.

Keterangan di atas juga berarti  ada saling ketergantungan antar zat gizi. Misalnya penyerapan yang optimun dari masukan vitamin A memerlukan kehadiran lemak sebagai zat pelarut dan mengangkut vitamin A ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, apabila cadangan mangan (Mn) di dalam tubuh kurang, maka vitamin A juga tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara optimal. Contoh lain, diperlukan vitamin C yang cukup dalam makanan untuk meningkatkan penyerapan zat besi (Fe).

Pada masa lampau, susu seringkali mendapat pujian, karena bernilai gizi tinggi. Makanan lain dinilai rendah karena kurang bergizi. Sesuai konsep keterkaitan antarzat gizi,  sudah saatnya penilaian kualitas makanan yang didasarkan pada pengagungan terhadap kandungan zat gizi mulai ditinggalkan. Kini saatnya memasyarakatkan adanya ketergantungan antarzat gizi atau antarberbagai jenis makanan. Setiap jenis makanan memiliki peranan masing-masing dalam menyeimbangkan masukan zat gizi sehari-hari.

Peranan berbagai kelompok bahan makanan secara jelas tergambar dalam logo gizi seimbang yang berbentuk kerucut (Tumpeng). Dalam logo tersebut bahan makanan dikelompokkan berdasarkan fungsi utama zat gizi yang dalam ilmu gizi dipopulerkan dengan istilah “Tri Guna Makanan”. 

Pertama sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah digambarkan pada bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan pada bagian atas kerucut. Keseimbangan gizi diperoleh apabila hidangan sehari-hari terdiri dari sekaligus tiga kelompok bahan makanan. Dari setiap kelompok dipilih satu atau beberapa jenis bahan makanan.

Prediksi Hipertensi dalam Kehamilan

Hingga saat ini hipertensi dalam kehamilan masih merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janinnva. Upaya pencegahan terhadap penyakit ini
dengan sendirinya akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas tersebut. Untuk itu diperlukan bukan hanya pengetahuan mengenai patofsiologi tetapi juga cara-cara deteksi dini dan cara intervensi terhadap perubahan yang terjadi dalam proses penyakit tersebut.
Perlu dibedakan antara prediksi dan deteksi dini penyakit. Prediksi lebih awal dari deteksi dini yakni sebelum tanda atau gejala penyakit ditemukan. Deteksi dini berusaha menemukan kelainan awal penyakit yang bila dibiarkan akan berlanjut, namun batas antara prediksi dan deteksi dini kadang-kadang tidak jelas.
Gejala-gejala preeklampsia baru menjadi nyata pada usia kelainan sudah terjadi jauh lebih dini yakni pada usia kehamilan antara 8 dan 18 minggu. Tes yang ideal untuk deteksi dini preeklampsia harus sederhana, mudah dikerjakan, tidak memakan waktu lama, non invasif, sensitivitasnya tinggi dan mempunyai nilai prediksi positif yang tinggi.
CARA-CARA PREDIKSI
Lebih dari 100 jenis pemeriksaan klinik, biofisik dan biokimia telah diajukan untuk mendeteksi terjadinya preeklampsia.
Beberapa cara prediksi yang ada dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan baku pada perawatan antenatal
2. Pemeriksaan sistem vaskuler
3. Pemeriksaan biokimia
4. Pemeriksaan hematologi
5. Ultrasonografi
1. Pemeriksaan baku pada perawatan antenatal
a. Tekanan darah
Gambaran klinik yang khas pada hipertensi dalam kehamilan (HDK) yaitu ditemukannya kenaikan tekanan darah yang tinggi. Perbedaan kenaikan tekanan darah mempunyai arti klinis yang lebih penting dibandingkan dengan nilai absolut tekanan darah yang tinggi. Demikian pula kenaikan tekanan diastolik mempunyai arti prognostik yang lebih bermakna dari pada perubahan sistolik.
Pengukuran tekanan darah sebaiknya menggunakan tensimeter air raksa, dengan penderita posisi duduk. Pengukuran dilakukan setelah penderita beristirahat sedikitnya 10 menit dan diulang sedikitnya 2 kali pemeriksaan. Dinyatakan hipertensi bila:
a. Terdapat kenaikan tekanan sistolik > 30 mmHg atau tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih.
b. Bila didapatkan kenaikan tekanan diastolik > 15 mmHg atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih.
Mayoritas ibu hamil akan tetap normotensif selama kehamilan bila tekanan darah diastolik < 75 mmHg sebelum kehamilan 20 minggu. Penelitian yang dilakukan oleh Sahetapy di Makassar pada tahun 1994 tidak mendapatkan hubungan yang bermakna antara nilai validitas tekanan darah diastol dengan prevalensi hipertensi dalam kehamilan.
b. Kenaikan berat badan.
Seringkali gejala pertama yang mencurigakan adanya HDK ialah terjadi kenaikan berat badan yang melonjak tinggi dan dalam waktu singkat. Kenaikan berat badan 0,5 kg setiap minggu dianggap masih dalam batas wajar, tetapi bila kenaikan berat badan mencapai 1 kg perminggu atau 3 kg perbulan maka harus diwaspadai kemungkinan timbulnya HDK. Ciri khas kenaikan berat badan penderita HDK ialah kenaikan yang berlebihan dalam waktu singkat, bukan kenaikan berat badan yang merata sepanjang kehamilan, karena berat badan yang
berlebihan tersebut merupakan refleksi dari pada edema.
2. Pemeriksaan sistim vaskuler
a. Tes tidur miring (TTM)
Tes ini dikenal dengar nama Roll-over test pertama kali diperkenalkan oleh Gant dan dilakukan pada usia kehamilan 28-32 minggu. Pasien berbaring dalam sikap miring ke kiri, kemudian tekanan darah diukur, dicatat dan diulangi sampai
tekanan darah tidak berubah. Kemudian penderita tidur terlentang kemudian diukur dan dicatat kembali tekanan darahnya.
Tes dianggap positif bila selisih tekanan darah diastolik antara posisi baring ke kiri dan terlentang menunjukkan 20 mmHg atau lebih. Tes ini mempunyai sensitivitas 88%, spesifitas 95%, nilai prediksi positif 93% dan nilai prediksi
negatif 91%.
b. Infus Angiotensin II
Abdul Karim dan Assali pada tahun 1960 melaporkan bahwa infus Angiotensin II menyebabkan sedikit kenaikan tekanan darah pada wanita hamil dibandingkan dengan yang tidak hamil. Wanita hamil yang normotensi relatif refrakter terhadap infus Angiotensin. Tes ini dikerjakan pada kehamilan 28-32 minggu, dengan memberikan Angiotensin II per infus >8 ng/kgbb/menit menghasilkan respons tekanan darah 20 mmHg, tetap normotensi selama kehamilan, sedangkan yang mengdapat < 8 ng/kgbb/menit dan terjadi kenaikan tekanan diastolik 20 mmHg, 90% akan terjadi HDK. Namun tes ini mahal, rumit dan memakan waktu sehingga tidak praktis dipakai sebagai tes penapisan.
c. Tes latihan isometrik (Isometric exercise test)
Tes ini mempunyai sensitivitas dan spesifitas cukup tinggi. Degani dkk berpendapat bahwa tekanan darah diastol yang berespons terhadap tes hand grip ini menggambarkan reaktifitas vaskuler pada wanita hamil. Jadi dapat digunakan
untuk deteksi hiperaktivitas vaskuler dan untuk prediksi preeklampsia.
Tes dilakukan dengan cara penderita baring kesisi lateral kiri, ukur tekanan darah, kemudian penderita memijit bola karet tensimeter yang dipasang pada lengan lain, sampai kontraksi maksimal untuk 30 detik dalam waktu 3 menit. Tes
dikatakan positif bila terdapat kenaikan tekanan diastolik lebih dari 20 mmHg.
3. Pemeriksaan Biokimia
Pada penderita preeklampsia konsentrasi dari sejumlah zat yang terdapat dalam darah dan urin termasuk hormon-hormon mengalami perubahan-perubahan. Beberapa dari perubahanperubahan ini mempunyai nilai prediksi untuk diagnosis dini.
a. Kadar asam urat
Pada HDK terjadi perubahan sistim hemodinamik seperti penurunan volume darah, peningkatan hematokrit dan viskositas darah. Akibat dari perubahan-perubahan tersebut akan terjadi perubahan fungsi ginjal, aliran darah ginjal menurun, kecepatan filtrasi glomerulus menurun yang mengakibatkan menurunnya klirens asam urat dan akhirnya terjadi peningkatan kadar asam urat serum. Rata-rata kadar asam urat mulai meningkat 6 minggu sebelum preeklampsia menjadi berat.
Konsentrasi asam urat > 350 umol/l merupakan pertanda suatu preeklampsia berat dan berhubungan dengan angka kematian perinatal yang tinggi khususnya pada umur kehamilan 28-36 minggu. Pada penderita yang sudah terbukti preeklampsia maka kadar asam urat serum menggambarkan beratnya proses penyakit.
b. Kadar kalsium
Beberapa peneliti melaporkan adanya hipokalsiuria dan perubahan fungsi ginjal pada pasien preeklampsia. Perubahanperubahan tersebut terjadi beberapa waktu sebelum munculnya tanda-tanda klinis. Hal ini terlihat dari perubahan hasil tes fungsi ginjal. Rondriquez mendapatkan bahwa pada umur kehamilan 24-34 minggu bila didapatkan mikroalbumniuria dan hipoklasiuria ini dideteksi dengan pemeriksaan tera radioimunologik. c. Kadar human chorionic gonadotrophin (hCG) Beberapa peneliti melaporkan bahwa kadar -hCG meningkat pada penderita preeklampsia. Sorensen dkk melaporkan bahwa wanita hamil trimester 11 dengan kadar hCG > 2 kali nilai rata-rata mempunyai risiko relatif 1,7 kali lebih besar untuk mengalami preeklampsia dibandingkan dengan wanita yang mempunyai kadar -hCG < 2 kali nilai rata-rata. Terakhir Miller dkk melaporkan bahwa peningkatan kadar -hCG pada kehamilan 15-20 minggu memprediksi timbulnya preeklampsia terutama preeklampsia berat. Namun hingga saat ini pemeriksaan kadar preeklampsia masih terbatas.
4. Pemeriksaan Hematologi
a. Volume plasma
Pada keadaan HDK terjadinya penurunan volume plasma sesuai dengan beratnya penyakit Chesley (dikutip oleh pengemanan) menyatakan terjadi penurunan volume plasma sebesar 30%-40% dari nilai normal, bahkan ada beberapa peneliti yang melaporkan terjadinya penurunan volume plasma  jauh sebelum munculnya manifestasi klinik HDK.
Volume plasma diukur dengan cara : penderita tidur posisi miring ke kiri selama 30 menit, diambil 10 cc darah kemudian tambahkan dengan 3 ml Evans dye blue selanjutnya dicampur dengan 10 ml NaCL. Setiap 10 menit diambil darah untuk sampel kemudian disentrifus untuk memisahkan serum.
Sampel darah kemudian dibandingkan dengan serum kontrol yang mempunyai ukuran 620 nm, dengan mempergunakan spektofotometer Beckman Acta C III. 

b. Kadar hemoglobin dan hematokrit
Pengurangan volume plasma pada preeklampsia tampak pada kenaikan kadar hemoglobin dan hematokrit. Murphy dkk menunjukkan bahwa pada wanita hamil terdapat korelasi yang tinggi antara terjadinya preeklampsia dan kadar Hb. Mereka mendapatkan pada primigravida frekuensi terjadinya HDK 7%
bila kadar Hb < 10.5 gr% sampai 42% bila kadar Hb > 14.5%
gr%. Gerstner (dikutip oleh pengemanan) menyatakan adanya
hubungan langsung antara nilai Ht dengan indeks gestosis. Indeks gestosis > 7 selalu disertai Ht > 37%, dan dikatakan ada korelasi antara hematokrit dan progesivitas penyakit.
c. Kadar trombosit dan fibronectin
Redman (dikutip oleh pengemanan) menyatakan bahwa HDK didahului oleh menurunnya trombosit sebelum tekanan darah meningkat, dan trombositopeni merupakan tanda awal HDK. Dikatakan trombositopenia bila kadar trombosit <
150.000/mm3. Bukti adanya kelainan proses koagulasi dan aktivasi platelet pertama kali didapatkan pada tahun 1893 dengan ditemukannya deposit fibrin dan trombosit pada pembuluh darah berbagai organ tubuh wanita yang meninggal karena eklampsia. Kelainan hemostatik yang paling sering ditemukan pada penderita preeklampsia adalah kenaikan kadar faktor VIII dan penurunan kadar anti trombin III.
Pada penderita HDK didapatkan peningkatan kadar fibronectin. Fibronectin merupakan glikoprotein pada permukaan sel dengan berat molekul 450.000, disentesis oleh endotel dan histiosit. Kadar normalnya dalam darah 250-420 ug/ml, biasanya berkonsentrasi pada permukaan pembuluh darah. Fibronectin akan dilepaskan ke dalam sirkulasi bila terjadi kerusakan endotel pembuluh darah. Keadaan ini memperkuat hipotesis bahwa kerusakan pembuluh darah merupakan dasar potogenesis terjadinya HDK. Bellenger melaporkan peningkatan kadar fibronectin sebagai tanda awal preeklampsia pada 31 dari 32 wanita dengan usia kehamilan antara 25-36 minggu. Kadar fibronectin meningkat antara 3,6 – 1,9 minggu lebih awal dari kenaikan tekanan darah atau proteinuria.
5. Ultrasonografi
Dalam 2 dekade terakhir ultrasonografi semakin banyak dipakai alat penunjang diagnostik dalam bidang obstetri. Bahkan dengan perkembangan teknik Doppler dapat dilakukan pengukuran gelombang kecepatan aliran darah dan volume aliran darah pada pembuluh darah besar seperti arteri uterina dan arteri umbilikalis. Pada penderita HDK sering disertai dengan kelainan gelombang arteri umbilikalis, dimana dapat terlihat gelombang diastolis yang rendah, hilang atau terbalik. Steel dkk meneliti dengan memakai teknik Doppler wanita hamil pada usia kehamilan antara 16-22 minggu mendapatkan perbedaan yang bermakna dalam frekuensi preeklampsia antara wanita hamil dengan gambaran doppler yang abnormal dibandingkan dengan yang normal.
Ducey dkk dalam penelitian terhadap 136 wanita hamil mendapatkan 43% penderita preeklampsia mempunyai gambaran SD ratio yang abnormal, dan mendapatkan adanya penurunan aliran darah arteri uterina dan arteri umbilikalis pada mayoritas penderita preeklampsia. Nilai prediktif positif pada penelitian ini sekitar 75%. Pada penelitian lain, Kofinas dkk memperlihatkan bahwa insidens preeklampsia pada plasenta letak unilateral 2,8 kali lebih besar dari pada pasien dengan plasenta letak sentral.
Penentuan letak plasenta ini dilakukan dengan pemeriksaan USG real time. Dikatakan bahwa bila plasenta terletak unilateral maka arteri uterina yang terdekat dengan plasenta mempunyai tahanan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya, sedang pada plasenta letak sentral tahanan kedua
arteri tersebut sama besarnya. Pada tahanan yang lebih besar tersebut dapat menurunkan aliran darah uteroplasenter yang merupakan salah satu kelainan dasar pada preeklampsia. Terjadinya hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu mekanisme kompensasi untuk meningkatkan aliran darah uterus yang disebabkan oleh iskemia.
Ultrasonografi dapat digunakan sebagai alat untuk pemeriksaan wanita hamil dengan risiko tinggi sebab cara ini aman, mudah dilakukan, tidak invasif dan dapat dilakukan pada kehamilan muda.

Protap Manajemen Kala III

  1. Palpasi abdominal untuk memastikan tidak ada janin kedua
  2. Beri penjelasan pada ibu bahwa akan dilakukan injeksi pada paha
  3. Injeksi oxytocin 10 IU IM pada bagian lateral dari paha ibu kira-kira 1/3 atas paha dalam waktu 2 menit dari kelahiran bayi
  4. Pindahkan klem tali pusat diujung, tempatkan kira-kira 5-10 cm dari vulva
  5. Lakukan penegangan tali pusat terkendali ( PTT ) dengan cara: 1) Letakkan tangan kiri diatas symfisis, 2) Tegangkan tali pusat dengan tangan kanan 3) Dorong uterus kearah dorso kranial pada saat ada his dan terlihat tanda-tanda pelepasan placenta, sementara tangan kanan menegangkan tali pusat, 4) Bila dalam waktu 15 menit uterus tidak berkontraksi, ulangi pemberian oxytocin 10 IU
  6. Keluarkan placenta
  7. Setelah plasenta lahir,segera tangan kiri melakukan masase fundus uteri menggunakan palman dengan gerakan melingkar sampai uterus berkontraksi
  8. Sementara itu tangan kanan melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
  9. Tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan,cuci tangan dengan larutan klorin 


Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan. Bisa berakibat fatal terhadap ibu misalnya perdarahan, perforasi, infeksi, syok dan payah ginjal akut
Menurut World Health Organization (WHO) di negara-negara miskin dan sedang berkembang, kematian maternal berkisar antara 750-1.000 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di negara-negara maju kematian maternal berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran hidup.
Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia         2001-2010 disebut bahwa dalam konteks rencana pembangunan menuju Indonesia sehat 2010, Visi MPS adalah “kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada 307 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin yang meninggal dunia karena berbagai sebab. Penatalaksanaan MPS (Making Pregnancy Safer), target yang diharapkan dapat dicapai tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.
Derajat kesehatan ibu tetap merupakan prioritas utama dalam pembangunan kesehatan menuju tercapainya Indonesia Sehat 2010. Mengenai penyebab kematian bahwa 90% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, toksemia gravidarum, infeksi, partus lama dan komplikasi abortus. Kematian ini paling banyak terjadi pada persalinan yang sebenarnya dapat dicegah.
Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dekat dengan masyarakat belum terlaksana dengan baik.
Perdarahan merupakan penyebab kematian kedua yang paling penting. Perdarahan dapat disebabkan oleh abortus yang tidak lengkap. Ada beberapa alasan dan kondisi individualis yang memungkinkan terjadinya abortus. Beberapa karakteristik umum dapat diklasifikasikan yaitu status ekonomi, pendidikan, status perkawinan, tempat tinggal, pekerjaan, umur dan paritas.
Menurut Siswanto, abortus di negara-negara sedang berkembang sebagian besar (lebih dari 90%) dilakukan tidak aman, sehingga berkontribusi sekitar        11-13% terhadap kematian maternal di dunia.
Di Zimbabwe, Afrika, dilaporkan bahwa sekitar 28% seluruh kematian ibu berhubungan dengan abortus. Sementara di Tanzania dan Adis Ababa masing-masing-masing sebesar 21% dan 54%. Hal ini diperkirakan merupakan bagian kecil dari kejadian yang sebenarnya, sebagai akibat ketidakterjangkauan pelayanan kedokteran modern yang ditandai oleh kesenjangan informasi.
Insiden abortus sulit ditentukan karena kadang-kadang seorang wanita mengalami abortus tanpa mengetahui bahwa ia hamil, dan tidak mempunyai gejala yang hebat sehingga hanya dianggap sebagai menstruasi yang terlambat (siklus memanjang). Terlebih lagi abortus kriminalis, sangat sulit ditentukan karena biasanya tidak dilaporkan. Angka kejadian abortus dilaporkan oleh rumah sakit sebagai rasio dari jumlah abortus terhadap jumlah kelahiran hidup. Di USA, angka kejadian secara nasional berkisar antara 10-20%. Di Indonesia kejadian berdasarkan laporan rumah sakit, seperti di RS Hasan Sadikin Bandung berkisar antara 18-19%.
Menurut Prof. Dr. Wimpie Pangkahila abortus di Indonesia tingkat abortus masih cukup tinggi dibanding dengan negara-negara maju di dunia, yakni mencapai 2,3 juta abortus per tahun. 1 juta diantaranya adalah abortus spontan, 0,6 juta disebabkan oleh kegagalan program KB, dan 0,7 juta karena tidak pakai alat kontrasepsi KB.
Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Palembang berdasarkan laporan indikator Database 2005 United Nation Found Population (UNFPA) 6th Country Programe adalah 317 per 100.000 kelahiran, lebih rendah dari Propinsi Sumsel sebesar 467 per 100.000 kelahiran. Jumlah kematian ibu tahun 2005 di Kota Palembang sebanyak 15 orang diantaranya disebabkan oleh perdarahan dan selebihnya disebabkan faktor lainnya termasuk abortus.
Dari data yang diperoleh dari rekam medik di Rumah Sakit Umum Pusat  Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2006, angka kejadian abortus sebesar 123 kasus dengan nkejadian abortus imminens sebanyak 106 kasus (86,17%), abortus komplit sebanyak 2 kasus (1,62%), abortus inkomplit sebanyak 12 kasus (9,75%) dan missed abortion sebanyak 3 kasus (2,44%).
Ada beberapa alasan dan kondisi individualis yang memungkinkan terjadinya abortus. Beberapa karakteristik umum dapat didefinisikan yaitu tingkat pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, tinggal di daerah perkotaan, status perkawinan, umur dan paritas. Estimasi nasional menyatakan setiap tahun terjadi 2 juta kasus abortus di Indonesia, artinya terdapat 43 kasus abortus per 100 kelahiran hidup perempuan usia 15 - 49 tahun. Sebuah penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia ditemukan bahwa insiden abortus lebih tinggi diperkotaan dibandingkan dipedesaan.

Tinjauan Umum tentang ISPA

Istilah ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran pernapasan Akut dengan pengertian sebagai berikut: Infeksi adalah masuknya Mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan penyakit. Saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung hingga Alveoli beserta organ Adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA, proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Sedangkan Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (Alveoli). Terjadi pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada Bronkus disebut Broncho pneumonia (Justin, 2007).

Berdasarkan pengertian di atas, maka ISPA adalah proses infeksi akut berlangsung selama 14 hari, yang disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian, dan atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah), termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Karna, 2006).
Untuk kepentingan pencegahan dan pemberantasan, maka penyakit ISPA dapat diketahui menurut : 
a. Lokasi Anatomik
Penyakit ISPA dapat dibagi dua berdasarkan lokasi anatominya, yaitu :   ISPA atas dan ISPA bawah. Contoh ISPA atas adalah batuk pilek (common cold), Pharingitis, Tonsilitis, Otitis, Ffluselesmas, radang tenggorok, Sinusitis dan lain-lain yang relatif tidak berbahaya. ISPA bawah diantaranya Bronchiolitis dan pneumonia yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian (Anonim, 2000).

b. Klasifikasi penyakit
Penyakit ISPA juga dibedakan berdasarkan golongan umur, yaitu :
  1. Kelompok umur kurang dari 2 bulan, dibagi atas : pneumonia berat dan bukan pneumonia. Pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat (Fast breathing), yaitu frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih, atau adanya tarikan kuat pada dinding dada bagian bawah ke dalam (Severe chest indrawing), sedangkan bukan pneumonia bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada nafas cepat (Anonim, 2002).
  2. Kelompok umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun dibagi atas : pnemonia berat, pnemonia dan bukan pnemonia. Pneumonia berat, bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam pada waktu anak menarik napas. Pneumonia didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai adanya napas cepat sesuai umur, yaitu 40 kali permenit atau lebih. Bukan pneumonia, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas cepat (Anonim, 2002).

c.Tanda dan Gejala
Dalam pelaksanaan program pemberantasan penyakit ISPA (P2 ISPA) kriteria untuk menggunakan pola tatalaksana penderita ISPA adalah balita, ditandai dengan adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai adanya peningkatan frekwensi napas (napas cepat) sesuai golongan umur. Dalam penentuan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua kelompok yaitu umur kurang dari 2 bulan  dan umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun.
Klasifikasi pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk dan atau  kesukaran pernapasan disertai napas sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (chest indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Untuk kelompok umur kurang dari 2 bulan diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat (fast breathing) dimana frekwensi napas 60 kali permenit atau lebih, dan atau adanya  tarikan yang kuat dinding dada bagian bawah ke dalam (severe chest indrawing). 
Bukan pneumonia  apabila ditandai dengan napas cepat tetapi tidak disertai tarikan dinding dada ke dalam. Bukan pneumonia mencakup kelompok penderita dengan batuk pilek biasa yang tidak ditemukan adanya gejala peningkatan frekuwensi napas dan  tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (Depkes, 2002)
Ada beberapa tanda klinis yang dapat menyertai anak dengan batuk yang dikelompokkan sebagai tanda bahaya :
  1. Tanda dan gejala untuk golongan umur kurang dari 2 bulan yaitu tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor (ngorok), wheezing (bunyi napas), demam.
  2. Tanda dan gejala untuk golongan umur 2 bulan sampai kurang  5 tahun yaitu tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor.

d. Penyebab Terjadinya ISPA
Penyakit ISPA dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti bakteri, virus, mycoplasma, jamur dan lain-lain. ISPA bagian atas umumnya disebabkan oleh Virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat disebabkan oleh bakteri , virus dan mycoplasma. ISPA bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri umumnya mempunyai manifestasi klinis yang berat sehingga menimbulkan beberapa masalah dalam penanganannya.
Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus streptcocus,  Stapilococcus, Pneumococcus, Hemofillus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain (Anonim, 2002).

e. Faktor Risiko ISPA
Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai negara termasuk Indonesia dan berbagai publikasi ilmiah, dilaporkan berbagai faktor baik untuk meningkatkan insiden (Morbiditas) maupun kematian (Mortalitas) akibat pneumonia (Anonim, 2003).
Berbagai faktor risiko yang meningkatkan kematian akibat pneumonia adalah umur di bawah 2 bulan, tingkat sosial ekonomi rendah, gizi kurang, berat badan lahir rendah, tingkat pendidikan ibu rendah, tingkat jangkauan pelayanan kesehatan rendah, imunisasi yang tidak memadai, menderita penyakit kronis dan aspek kepercayaan setempat dalam praktek pencarian pengobatan yang salah (Anonim, 2003).

f. Penatalaksanaan Penderita ISPA
Kriteria yang digunakan untuk pola tatalaksana penderita ISPA pada balita adalah balita dengan gejala batuk dan atau kesukaran bernapas. Pola tata laksana penderita pneumonia terdiri dari 4 bagian yaitu :
1) Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan untuk mengidentifikasi gejala yang ada pada penderita.
2) Penentuan ada tidaknya tanda bahaya
Tanda bahaya, pada bayi umur kurang dari 2 bulan adalah tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, Stridor, Wheezing, demam atau dingin. Tanda bahaya pada umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun adalah tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, Stridor dan gizi buruk (Anonim, 2002).
3) Tindakan dan Pengobatan
Pada penderita umur kurang dari 2 bulan yang terdiagnosa pneumonia berat, harus segera dibawa ke sarana rujukan dan diberi antibiotik 1 dosis.
Pada penderita umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun yang terdiagnosa pneumonia dapat dilakukan perawatan di rumah, pemberian antibiotik selama 5 hari, pengontrolan dalam 2 hari atau lebih cepat bila penderita memburuk, serta pengobatan demam dan  yang ada (Anonim, 2002).
Penderita di rumah untuk penderita pneumonia umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun, meliputi :
a) Pemberian makanan yang cukup selama sakit dan menambah jumlahnya setelah sembuh.
b) Pemberian cairan dengan minum lebih banyak dan meningkatkan pemberian ASI.
c) Pemberian obat pereda batuk dengan ramuan yang aman dan sederhana (Anonim, 2002).
Penderita umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun yang terdiagnosa pneumonia berat harus segera dikirim ke sarana rujukan, diberi antibiotik 1 dosis serta analgetik sebagai penurun demam dan wheezing yang ada (Anonim, 2002).
Penderita yang diberi antibiotik, pemeriksaan harus kembali dilakukan dalam 2 hari. Jika keadaan penderita membaik, pemberian antibiotik dapat diteruskan. Jika keadaan penderita tidak berubah, antibiotik harus diganti atau penderita dikirim ke sarana rujukan. Jika keadaan penderita memburuk, harus segera dikirim ke sarana rujukan (Anonim, 2002).
Obat yang digunakan untuk penderita pneumonia adalah tablet kotrimoksasol 480 mg, tablet kotrimoksasol 120 mg, tablet parasetamol 500 mg dan tablet parasetamol 100 mg (Anonim, 2002).

Kumpulan Daftar Pustaka

A.H. Markum.1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. FKUI
A.M Sugeng Budiono, 2003, Bunga Rampai Hiperkes & KK, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Abdul Bari S. 2000. Buku Acuan Nasional Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Abednego, H.M, Strategi dan Pengembangan Program Imunisasi Di Indonesia Menjelang Abad 21, Balai Penerbit FK UI, Jakarta, 1997
Abednego, H.M., 1997. Strategi dan Pengembangan Program Imunisasi Di Indonesia Menjelang Abad 21, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
Abu Salma. "Oral Health Matter from Head to Toe". Available at: http://ummusalma.wordnress.com. Posted: Februari 16, 2007. Diakses tangga109 Oktober 2007 at 20:10 PM(5)
Achadiat, Crisdiono M. 2007. Fitoestrogen untuk Wanita Menopause. www.kesrepro.info diakses tanggal
Achmad Dajaeni, S. 1999a. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta
Achmad Munib, dkk, 2004, Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang: UPT UNNES PRESS.
Achmadi. 2002. ISPA Pembunuh Utama. Available online at http://www.ppmplp.depkes.go.id, diakses tanggal 12 April 2010.
Adams, George L. 1997. BOIES" Buku Ajar Penyakit THT (BOIES Fundamentals of Otolaryngology)" F.disi 6. Jakarta: EGC(67)
Ade Rochimah dalam karya tulis ilmiah berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita 2007
Adimidjaja. 2004. Demam Berdarah Dengue. Available at http://www.litbang.depkes.go.id, diakses tanggal 12 April 2010.
Aditama, Bernida. Cermin Dunia Kedokteran: Proses Berhenti Merokok.http:/1www.kalbe.co.idDiakses tanggal 19 Juni 2008 at 20.00 PM(62) Cermin Dunia Kedokteran No. 102, 1995 39
Aditama, T. Y. 2003. Rokok dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Aditama, Tjandra Yoga. 1997. Rokok dan Kesehatan Edisi 3. Jakarta: Universitas Indonesia(17)
Adriaansz. 2008. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: JNPK-KR/POGI.
Adrian, M. 2007. Penanganan ISPA pada Anak-anak. Available online at http://www.klinikita.co.id, diakses tanggal 17 April 2010.
Affandi B. Kontrasepsi, dalam : Wiknjosastro H, Saifudin A, Rachimhadhi T, editors. Ilmu Kebidanan, Ed 3. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: 2002. p905-33
Afriansyah, Nuri, dkk. Penelitian dan Pengembangan Media dan Strategi Promosi ASI Ekslusif di Pedesaan dan Perkotaan. Artikel http://www.p3gizi.litbang.depkes.go.id/ina. 26 Januari 2008.
Agus Krisno B. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: UMMPRESS
Ahira. 2008. Definisi Ilmu. Available online at http://www.anneahira.com/ilmu (diakses tanggal 01 April 2010).
Ahira. 2008. Perkembangan Fisik Balita. Available online at http://www.anneahira.com/ilmu (diakses tanggal 24 April 2010).
Ahmad (2000). Hubungan Persalinan Lama dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir di RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung Tahun 2000. (08 Agustus 2009). http.www.digilib.ui.ac.id
Ahmad Djaeni S. 1996. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia Jilid
Ahmadi A, 2003, Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar.  Jakarta : Rineka Cipta.
Aji, Kandi Santi. 2003. Gambaran Perilaku Merokok dan Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Pelajar SLTP Negeri di Depok. Skripsi: FKM-UI(27) Pujiati, Erni. 2003. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Merokok Siswa SLTP Pribadi dan
Ali Khomson. 2003. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Ladang Pustaka
Ali,Muhammad , Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja Tentang Imunisasi, Medan,2002.http://library.usu.ac.id/modules.php. op=modload [16 Januari,2008
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.
Alwi, Hasan., Sugono, Dendi., Adiwirmata, Sri Suseki., 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depertemen Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka, Jakarta
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Aminulloh. 2006. Hubungan Anemia pada Ibu hamil yang Mengalami Persalinan Spontan. [online] Available http://www.docstoc.com, diakses tanggal 20 Januari 2010.
Amran Y, 2002, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.  Bandung : Pustaka Setia.
Amy Prahesti. 2001. Hubungan Pola Asuh Gizi dengan Gangguan Pertumbuhan
and infaancy: Implications for Health", Health Transition:
Andrianto, Petrus. Edisi II, Jakarta Cecilly L Beta, Linda A. Sowden. 2000. Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta: Egc.
Anggraini dan Sutomo. 2010. Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. Jakarta: Demedia.
Anton Christanto. Merokok Itu Tidak Sehat. Internet.httpa/www.mail-archive. com/. Posted: Thu, 03 Mar 2005
Anwariansyah. 2008. Ilmu Pengetahuan. Available online at http:www.wikimu.com, diakses tanggal 29 April 2010.
Apsari, Gendis Islalita. 2006. Kontribusi IIclan Rokok "X" Pada Piala Dunia 2006 di SCTV Dalam Menstimulir Perilaku Merokok 1Vlahasiswa/i Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ekstensi Sore Tahun Ajaran 2004/2005 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Tahua Ajaran 2004/2005. Skripsi: FKM-UI(31)
Ariawan. 2002. Masalah Kesehatan yang Perlu Mendapat Perhatian. http://www.litbang.depkes.go.id.
Arif Mansjoer. et. al. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Arif, et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Cetakan 1. Jakarta: Media Aesculapius(66)
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta(36)
Arikunto. 2000. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto. S, 1993 Metode Penelitian, Jakarta,  Rineka Cipta.
Aritonang* M.R. (1997). Fenomena Wanita Merokok. Jurnal Psikologi L'nirersitas Gadjah JVada, Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.
Armilah. 2009. Analisa Faktor-Faktor Yang Berhubungandengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum di UPTD Puskesmas Rajagaluh Kecamatanrajagaluh Kabupaten Majalengka Tahun 2008. Majalengka: STIKes YPIB.
Armstrong, M. (1990)..'lTanajenren SunrberDava .Manusia. Jakarta: PT. Gramedia.
Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Atkinson, R.L, Atkinson, R.C&Hilgard, E.R. 1991. Pengantar Psikologi, Edisi 8 Jilid 2. Alih Bahasa: Nurjannah Taufiq. Jakarta: Erlangga.
Atkinson,L, Rita &Atkonson,Richard.R 1993. Pengantar Psikologi I. Jakarta.
Azhari, Akyas. 2004. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta : Teraju PT. Mizan Publika
Azhari, Rusmi Tri. 1999. Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Infomedika.
Azwar, Azrul,Pengantar Epidemiologi, Binarupa Aksara,Jakarta1999
Azwar, Azrul,Pengantar Epidemiologi, Binarupa Aksara,Jakarta1999
Azwar, Azrul. 1999. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka
Azwar, S. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifudin. 2003, Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar ; Jakarta
Azwar. 2003. Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya. Edisi 2. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia, 2007. Modul Pelatihan Tata Laksana Diare Pada Anak, Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI, Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Jakarta, 1997
badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram) (Prawirohardjo, 2006 : 376).
Badriah Dewi Laelatul, 2006. Metodologi Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan. Bandung: Multazam.
Badriah L.D. 2006. Metodologi Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta: Multazam.
Badriah, Dewi Laelatul. 2006. Metodologi Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan. Bandung: Multazam.
Badriah. 2006. Metodologi Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan. Bandung : Multazam.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1998. Ngastiyah, 2004.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1998, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, 1999.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1998. Ngastiyah, 2004.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1998, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, 1999.
Bahiyatun, 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Baker B. T., dkk (2004). School-related stress and psychosomatic symptoms among Norwegian adolescents : Annual Review ofPsychology.
Ballas S, et al. Deflexion of the fetal head in breech presentation. Incidence, Management, and Outcome. Obstetrics and Gynecology. Diakses dari http://www.greenjournal.org/. Januari, 2007.
Bambang Nugroho, 2006. Penyebab Osteoporosis dan Faktor Resiko Osteoporosis dalam www.medicastor.com/10 Maret
Bangun, A. P. 2002. Terapi Jus dan Ramuan Tradisional untuk Hipertensi. Jakarta: PT. Agro Media Pustaka.
Bapelkes, 2000, Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di Puskesmas, Salaman- Magelang: Podo Rejo Dff Set Magelang
Baziad, Ali. 2002. Seputar Masalah Menopause, www.klinik perempuan.com
Beevers, D.G. 2002. Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Anda Tekanan Darah. Jakarta: Dian Rakyat Jakarta.
Benson. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Bimo Walkito, 2000:53. Psikologi Umum, Yogyakarta. November 2000
BKKBN. 2001. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BKKBN
BKKBN. 2008. Harapan Hidup Pada 2009 Diharapkan 70,6 Tahun. (6 Pebruari 2008). www.bkkbn.go.id.
BKKBN., 2005. Kartu Informasi KHIBA (Kelangsungan Hidup Ibu Bayi, dan Anak Balita).
Blakburn dan Davidson. 1990. Terapi Kognitif Untuk Depresi & Kecemasan Suatu Petunjuk Bagi Praktisi. Semarang, IKIP Semarang.
¬¬¬BMSG, 2001 Practical Hints on Breastfeeding, 2001, 9 Agustus 2006. (http: //www.asuh .com/wiki)
BMSG. 2001 Practical Hints on Breastfeeding. Available online at http://asuh.wikia.com/wiki/Kolostrum (diakses tanggal 01 April 2010).
Bobak, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Cetakan 1. Jakarta: EGC.
Bobak, dkk. 2004. Buku Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Bobak, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Bobak, Lowdermik, Jansen. 2005. Keperawatan Maternitas. Edisi ke-4. Wijayarini dan dr. Anugrah (Penerjemah). Jakarta : EGC.
Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Bobak. dkk, 2003 Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta :  EGC.
Bobak. dkk, 2003 Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta :  EGC.
BPS Bidan Nurhayati. 2009. Dokumentasi BPS Bidan Nurhayati Kadugede Kuningan Tahun 2009. Kuningan: BPS Bidan Nurhayati.
BPS. 2007. Indonesia Demographic and Healt Survey 2007. Jakarta: Indonesia.
Brooks C. Management of obstetrics emergency, Primary postpartum
Bruch dan Strater, Information System: Theory and Practice, Hamilton Publishing Company, Santa Barbara, California, 1994, Halaman 23
Budi Utomo, 1998. Suami Siaga dan Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Reproduksi. http//www.datastatistik indonesia.com (diakses 20-01-2008)
Budiarto, E . 2002. Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta : EGC.
Budiarto, E . 2003. Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta : EGC.
Budioro. B, 2001, Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Burns, A, 2000. Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan. Editor Edisi Indonesia, Tanuan Achmad. Yogyakarta: Yayasan Esentria Medica.
Bustan, N. M. 1997. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyono, K.D, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Imunisasi Anak Usia 12-23 Bulan Di Indonesia Tahun 2003 (berdasarkan Data SDKI 2002-2003) . http : //www.youngstatistician.com. [ 15 Januari, 2008]
Calhoun,J.P. dan Acocella,J.P. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Edisi 3. Penerjemah: RR.Samtako. Semarang: IKIP Semarang.
Candera. 2006. Pandangan Masyarakat Tentang Sex  Bebas. http://www.scribd.com/doc/25032640, diakses tanggal 9 Februari 2010.
Caplin,J,P. 1997. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Carperuto, Lynda Juall, 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktek Klinis, Edisi 6. Jakarta: EGC.
Caterini, et al. Fetal risk in hyperextension of the fetal head in breech presentation. Diakses dari http://www.greenjournal.org/. Januari, 2007.
Catherine Lee. 1989. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta : Arcan.
Chahaya, Indra. 2003. Pengaruh Malaria Selama Kehamilan. Digitized by USU diital Library.
Chaniago, 1995. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta : Rineka Cipta.
Chaniago, 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta : Rineka Cipta.  
Chaniago, A.. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Chaniago, Amran, YS. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Chaniago, E. 2004. Perawatan Ibu hamil dan Bayi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Chaniago. 2002. Kamus lengkap bahasa indonesia. Bandung : Pustaka Setia.
Chaniago. AYS, 2002 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Bandung,  CV Pustaka Setia.
Chaplin, J.P. (1997). Kamus Lengkap Psikologi. (Terjemahan Dr. Kartini Kartono). Jakarta: Raja Grafmdo Persada.
Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. (Terjemahan Dr. Kartini Kartono). Jakarta: Raja Grafmdo Persada.
Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC.
Chin, James., Kandun, I Nyoman., 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Available at www.ppmplp.depkes.go.id
Chumbley. 2004. Seri Banduan Keluarga: Menyusui. Jakarta: Erlangga.
Condom History, effectiveness and testing, http://www.avert.org/condoms.htm, diakses tanggal 9 April 2008
Coob,J. 1993. Understending Menopause, London Britis Medical.
Corey,G. 1999. Teori & Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Ketika Aditama.
Corwin, E. J. 2001. Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Corwin, J. E. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Courtney Moore Marie. 1997. Buku Pedoman Diet Dan Nutrisi Edisi II. Jakarta:
Crihisdionio. 2004. Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC.
Cunningham, M.D. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.
Cunningham, Mac Donald, Gant. 1995. Obstetri Williams. Edisi ke-18. dr. Suyono dan dr. Hartono (Penerjemah). Jakarta : EGC.
Danuatmadja, Bonny dan Mila Meliasari. 2003. 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta: Puspa Swara.
Danusantoso, H. 2004. Rokok dan Perokok. Jakarta: Arcan.
Daru, D. 2001. Hubungan Perawatan di Rumah terhadap Perubahan Status ISPA Bukan Pneumonia Menjadi Pneumonia di Kabupaten Kotabaru. Yogyakarta: FK UGM.
Deddy Muchtadi, 1996, Gizi Untuk Bayi : air susu Ibu, Susu Formula, dan Makanan Tambahan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Denise, T. 2008. Mual dan Muntah Kehamilan. Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1999).modul safe mother hood. Jakarta FKMUI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1999).modul safe mother hood. Jakarta FKMUI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2004). Sistem Kesehatan. Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan petugas Kesehatan di puskesmas, Jakarta: Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat.
Departemen Kesehatan RI, KepMenKes No.1457 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota ,Jakarta, 2003
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Operasional Pelayanan Imunisasi, Jakarta, 2000
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, Jakarta, 2005
Departemen Kesehatan RI, Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi, Jakarta, 1992
Departemen Kesehatan RI, Petunjuk Teknis Reaksi Samping Imunisasi, Jakarta, 1994
Departemen Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta, 2001
Departemen Kesehatan RI, Profil Kesehatan Prov.NAD Tahun 2005, Banda Aceh,2006
Departemen Kesehatan RI, Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta, 1999
Departemen Kesehatan RI. 1992. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI. 1992. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta : Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 1992. Undang-Undang Tentang Kesehatan. Jakarta : Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 1993. Pedoman Penanganan Pertolongan Persalinan dan Nifas bagi Petugas Puskesmas. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1994. Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta : Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Pedoman Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas. Jakarta : Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 1998. Pedoman program pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 1999. Modul Safe Mother Hood. Jakarta: FKMUI
Departemen Kesehatan RI. 1999. Tatalaksana standar kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2000.  Buku Kader Posyandu: Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2001. Buku Panduan Manajemen Laktasi. Jakarta: Dit. Gizi Masyarakat – Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Jakarta : Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategi 2005-2009. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2006.  Buku Kader Posyandu: Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu: Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Telaah Berbagai Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Pertama (Kolostrum). www.litbang.depkes.go.id.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Peta Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Depkes RI.  
Departemen Kesehatan RI. 2008. Hak-hak Anak Indonesia Belum Terpenuhi.Artikel http://www.depkes.go.id
Departemen Kesehatan RI. 2008. Hak-hak Anak Indonesia Belum Terpenuhi. Available online at http://www.depkes.go.id (diakses tanggal 02 April 2010)
Departemen Kesehatan RI. 2008. Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dalam Pengembangan Desa Siaga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dalam Pengembangan Desa Siaga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2010. Data Kasus DBD per Bulan di Indonesia tahun 2009-2010. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI.2002. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan, 2005 Rencana Strategi 2005-2009,  Jakarta.
Departemen Kesehatan, 2005 Rencana Strategi 2005-2009,  Jakarta. Prawirohardjo, 2002. Buku Acuan Pelayanan Nasional: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Departemen Kesehatan. 1998. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta.
Departemen Kesehatan. 2006. Panduan Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok. DepaRemen Kesehatan Republi.k Indonesia(61)
Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Bakti Husada
Depkes RI, 2000. Buku Pedoman Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Diare, Ditjen PPM & PLP, Jakarta.
Depkes RI, 2005. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1216/ MENKES/ SK/ XI/ 2001. Tentang Pemberantasan Penyakit Diare, Edisi ke – 4, Jakarta.
Depkes RI. (1999). Buku Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta. Depkes RI.
Depkes RI. (2005). Gizi dalam Angka sampai dengan Tahun 2006. Jakarta. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Depkes RI.
Depkes RI. 1992. Makanan sehat Balita dan Ibu Hamil. Jakarta
Depkes RI. 1998. Buku Pedoman ASI Eksklusif Bagi Petugas. Semarang
Depkes RI. 1999. Modul Safe Mother Hood . Jakarta : FKMUI
Depkes RI. 2002. Modul Safe Mother Hood . Jakarta : FKMUI
Depkes RI. 2005. Rencana Strategi Depkes 2005-2009. Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. 2007. Hak-hak Anak Indonesia Belum Terpenuhi. Artikel  http://www.depkes.go.id/indeks.php?option=news&tasksviewarticle&sid =709&itemid=2. 18 November 2007.
Depkes RI., 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
Depkes, (1996). Buku Kedaruratan Neonatal. Jakarta : Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Depkes. 1998. Buku I Perawatan Kesehatan R.I. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas.
Depkes. RI. 2004. Perjalanan Menuju Indonesia Sehat 2010. Penerbit Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Depkes. Setiap Jam 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal Dunia. (9 Desember 2007). www.depkes.go.id
Dewi Laelatul Badriah, 2006. Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan. Multajam Bandung.
Dewi, 2006. Metodologi Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan. Bandung: Multazam.
Diah (2008). Gizi Ibu Hamil (10 Januari 2009) http:// www.digilib. litbang.depkes.go.id
Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina, 2001, Menyiapkan Makanan Pendamping ASI,
Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina, 2002, Menyiapkan Makanan Pendamping ASI,
Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina, 2002, Menyiapkan Makanan Pendamping ASI,
Dinas Kependudukan dan BKKBN Kabupaten Majalengka. 2006. Profil Kesehatan
Dinas Kesehatan  Blitar.8 Juli  2003 (http://www.sikodlin.net/dinkesblitar)
Dinas Kesehatan Blora. 2006. Profil Kesehatan Kabupaten Blora
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan. 2009. Profil Kesehatan Kabupaten Kuningan tahun 2009. Kuningan: Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2006. Laporan Kerja Tahun 2006 dan Rencana Kegiatan Tahun 2007 PPKS Kadipaten. Majalengka: Dinkes Majalengka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2006. Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka Tahun 2006. Majalengka : Dinkes Kabupaten Majalengka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2007. Bidang Kesehatan Keluarga. Majalengka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2007. Laporan P2 ISPA Puskesmas Kadipaten bulan Januari-Desember tahun 2007. Majalengka: Dinkes Majalengka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2008. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2008. Majalengka: Dinkes Majalengka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2008. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. Majalengka: Dinkes Majalengka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2009. Profil  Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Tahun 2009. Majalengka: Dinkes Kabupaten Majalengka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2009. Profil Dinas Kesehatan Majalengka Tahun 2009. Majalengka: Dinkes Majalengka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, Laporan Tahunan Subdin P2P Dinkes Kab. Pidie, 2006
Dinas Kesehatan Kabupaten. 2006. Profil Kesehatan Majalengka. Dinkes Majalengka : Majalengka.
Dinas Kesehatan Majalengka. 2006. Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. 2004. Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. 2007. Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat Tahun 2007. Bandung: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. 2007. Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat Tahun 2007. Bandung: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. 2008. Peta Kesehatan Jawa Barat Tahun 2008. Bandung: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. 2009. Data Spasial Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2009. Bandung: Dinkes Propinsi Jawa Barat.
Dinas kesehatan Propinsi Jawa Tengah.2003. Profil Kesehatan Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2007. Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Propinsi Jawa Barat. http//www.Rumah Zakat Indonesia.com Diakses pada tanggal 15-01-2009.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2007. Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2007. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Dinas Provinsi NAD, Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Prov.NAD Tahun 2006-2010,Banda Aceh,2006
Dinkes Kota Blitar. 2008. Tentang ASI. Artikel. www.sikonline.net/dinkesKotaBlitar/2007. 12 Januari 2008.
Direktorat Gizi Depkes RI. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat.1991. Pedoman Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pedesaan. Depkes RI : Jakarta.
Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim
Dirjen PPM dan PL. 2002. Pedoman Penggunaan Uniject Hepatitis B. Jakarta. Depkes RI.
Ditjen PPM-PL Depkes RI., 2000. Modul Latihan Petugas Imunisasi edisi ketujuh.
Diyah Krisnatuti, dkk. 2002. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta :
Djaeni A. 2000.  Ilmu Gizi: Untuk Mahasiswa dan Profesi, Jilid I. CV. Dian Rakyat.
Djali. 2008. Psikologi Pendididikan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Djoko Wiyono, 1997, Manajemen Kepemimpin dan Organisasi Kesehatan, Surabaya: Penerbit Airlangga University Press.
Dorland. 1996. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.
DPAGBLInternet.httpa/www.dpagbi.com/Profile.asp. Diakses tangga128 Mei 2008 at 12.20 PM(39) Internet.http://smkasmr.sch.id/modules.php?op--modload&name=News&file=article&sid =578. Diakses tanggai 28 Mei 2008. 22.10 PM (40)
Dr. Arisma, MBC. (2004) Gizi dalam daur Kehidupan. Jakarta : EGC
Dr. Subiyono. (2004) Statistik untuk Penelitian, Cabang Jawa Barat
Drew, David. 2008. Resusitasi Bayi Baru Lahir – Seri Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.
Drew, David. 2008. Resusitasi Bayi Baru Lahir – Seri Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.
Dwi Jata. 2000. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Praktek Ibu dalam
Dzulkifli. 2009. Posyandu dan Kader Kesehatan. USU Digital Library. Diakses tanggal 08 April 2010.
E. S. Hadi, 2005. Cara Jitu Cegah Osteoporosis dalam Hikmah, www.kompas-cybermedia.com/06 Februari
Ebrahim, G. J. 1988. Ilmu Kesehatan Anak di Daerah Tropis. Jakarta : Yayasan
Edi.S.,dkk, 2001, Pendekatan Baru tentang Perawatan Bayi Hingga Umur 3 Tahun, Jakarta : Progres.
Edward, Martin. 2000. Penyakit Anak Sehari-hari dan Tindakan Keperawatan. Jakarta.
Efendi, 1998. Dasar–Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC
Efendy. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Eko Budiarto. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Eko Budiarto. 2007. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Elizabeth Tara. 2001. Buku Pintar Kesehatan Kehamilan. Jakarta: Ladang Pustaka
Elizawarda. 2003. Studi Kasus Kelola Faktor Resiko Untuk Pencegahan Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2003. [online] Available http://sahrimudahrp.blogspot.com, diakses tanggal 5 Januari 2010
Elvayanie.N dan Sumarmi.S,Faktor Karakteristik Ibu yang Berhubungan dengan Pola Inisiasi Asi dan Pemberian Asi Eksklusifdi wilayah kerja puskesmas Sungai Turak kecamatan Amuntai Utara,2003.http://www.gizi.net/kebijakan-gizi/download/propenas.doc.[18 Januari, 2008]
Elvayanie.N dan Sumarmi.S,Faktor Karakteristik Ibu yang Berhubungan dengan Pola Inisiasi Asi dan Pemberian Asi Eksklusifdi wilayah kerja puskesmas Sungai Turak kecamatan Amuntai Utara,2003.http://www.gizi.net/kebijakan-gizi/download/propenas.doc.[18 Januari, 2008]
Emma Wirakusumah. 2007. Mencegah Osteoporosis. Jakarta: Penebar Swadaya.
Endah Widiarti, 2001, Faktor yang Berhubungan dengan Cakupan Imunisasi di Kecamatan Uluagung Kabupaten Magelang, Skripsi, Semarang: Universitas Diponegoro
Erna Francin Paat et. All.2004. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
Ervi Puspita Sari, 2009. “Hubungan antara Persepsi dan Sikap Suami Tentang Asuhan Kehamilan dengan Dukungan Sosial Suami Dalam Asuhan Kehamilan di Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta 2008”. http://skripsistikes.com
Ester, Monica (2003). Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC.
Evariany. 2007. Tes Apgar, Sang Penentu. http://www.hypno-birthing.web.id.
Faisal Yatim. 2003. Osteoporosis (Penyakit Kerapuhan Tulang pada Manula). Jakarta: Pustaka Pelopor Obor.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2001. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2002. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Fakutas kedokteran universitas indonesia. 1985. Ilmu Kesehatan Anak Jakarta
Ferdian dkk. Laporan Penelitian Pengaruh Pemberian ASI Ekslusif terhadap Status Gizi pada Bayi Usia 6 Bulan di Kecamatan Mampang Prapatan. Jakarta: FKUI.
Firmansjah R.BR. ASI Eksklusif Tekan Angka Kematian Bayi. [online] 2008 [15 Desember 2008]: Available from: URL: http://www.bayisehat.com.
FKKP SPK se-Jabar.1999. Perawatan IV (Perawatan Anak). Editor Drs.H.Turmin, B.Sc : Bandung.
Forrest, J. O. 1989. Pencegahan Penyakit Mulut (Preventive Dentistry). Jakarta: Hipokrates(2)
Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.
Freedman,A.& Di Tomasso, RA 1994. The Cognitive Theory Of Anxiety dalam BB Wolman 1994. Anxiety and Related Disorders. New York. John Wiley & Sons Inc.
Gellin BG, Maibach EW, Marcuse EK. Do parents understand immunization? A national telephon survey. Pediatrics, 2000.
George R. Terry, Ph.D., Office Management and Control, Fourth Edition, Richard D. Irwin Inc., Homewood, Ilinois, 1992, Halaman 21
Gerungan. 2002. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama
Ginanjar, G. 2007. Apa yang Dokter Anda Tidak Katakan tentang Demam Berdarah. Jakarta: PT. Mizan Publika.
Gitosudarmo, Indriyo. 2004. Perilaku Keorganisasian, Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit BPFE
Glover. B dan Hadson. C. 1995. Perawatan Bayi Prematur, Jakarta ; Arcan.
Goniyah, A., 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid pada Wanita Usia Subur. http://skripsistikes.wordpress.com/
Goniyah, A., 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid pada Wanita Usia Subur. [online] Available http://skripsistikes.wordpress.com/, diakses tanggal 27 Desember 2009
Gordon B. Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, and Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll., 1994, halaman 32
Gore P, Irvine J, Soetrisno E. 2001. Perawatan Bayi. Jakarta: Progres.
Gulo, W. 2002. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia.
Gulo, W. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Gunawan. 1994. Pedoman Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesehatan Neonatal. Jakarta: Depkes RI.
Gunawan. 2007. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Gunungpati Semarang, Skripsi, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu
Gusti, 2009. Kehadiran Poskesdes sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan. http://hierobokilia.blogspot.com
Guyton & Hall. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kesehatan.
Guyton Clan Hall, 1997. Fisiologi Kedokteran Jakarta:EGC.
Hall,C.S & Lindzey.G.1994. Teori-teori Psikodinamik (klinis) Yogyakarta: Kanisius.
Hamam Hadi. 2005. Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui. Yogyakarta.
Hanafiah. 2007. Perawatan Masa Nifas. http://library.usu.ac.id, diakses tanggal 20 Februari 2010.
Handerson, C. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Handerson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Handoko, T. Hani. 1998. Manejemen. Edisi 2. Jogyakarta : Andi Offset.
Handrawan Nadesul. 1995. Makanan Sehat untuk Bayi. Jakarta: Puspa Swara
Hanifa, W. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hapsari, E.D. 2004. Kontribusi Penting Menyelamatkan Persalinan Sehat dan Buku KIA. http://www.io.ppi-jepang.org, diakses tanggal 14 April 2007.
Hapsari. 2009. Promosi Kesehatan Bidang pada Bayi. [online] available http://safesbidanhaspari.wordpress.com, diakses tanggal 20 Januari 2010.
Hapsoro, H. 2009. Teori Ilmu Pengetahuan. Available online at http://www.hasanhapsoro.net (diakses tanggal 21 April 2010).
Hardianto, 2001. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga dengan
Hardinsyah, CM. Dwiriani, D Briawan, D Hastuti, Y. Hartati. 2002. Study on the
Harismayana. 2009. Hubungan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung II Sragen. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Harriman,P.L. 1995. Panduan Untuk Memahami Istilah. Jakarta: Restu Agung.
Hartanto, H. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Hartanto, Hanafi. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Hartanto, Hanafi. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Hartono. 2001. Mencegah dan Mengatasi Osteoporosis, Edisi I. Jakarta: Puspa Suara.
Haryanti, Titik. 2001. Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Siswa Mengenai Kebiasaan Merokok di SMU Yadika 7 Bogor. Skripsi: FKM-UI(29)
Hasdi. Kiprah Rokok di Kampus. http:!/hasdiputra.blogspot.coml Posted: 04 March, 2007. Diakses tanggal 17 maret 2008 at 11.05(12)
Hastuti, O. 2008. Penyakit Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta: Kanisius.
Hawari. 2001. Manajemen Stress, Cemasa dan Depresi. Jakarta, Fakultas Kedokteran
Heller L. Gawat darurat obstetri dan ginekologi (Ed. : Petrus Adrianto)
Hendarson Jones, Christine Henderson, (2005) Konsep Kebidanan,  Edisi ke tiga. Jakarta  : EGC
Hendersen, Christin, J. Kathleen. 2002. Perawatan Anak. Jakarta: EGC.
Henderson, C. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Herijulianti, Eliza. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC(64)
Heryati, S.KP, Erna France. Paath. (2005) Gizi dalam Kesehatan Reproduks. Edisi kesatu. Jakrata. EGC
Hidayat, A. 2007, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Bineka Cipta.
Hidayat. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bineka Cipta.
Hidayat. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Hidayat. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Bineka Cipta.
Hidayati, R. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Hilman Hilmansyah, 2007. Kenali Osteoporosis Sejak Dini dalam http://kliniknet.com/3 September
Hurlock, EB. 1995. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.
Hurlock, EB. 2005. Psikologi Perkembangan. Edisi ke-5. Jakarta : Erlangga.
Hurlock, Elizabeth, B. (1999). Psikologi Perkemba»gan: " Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan" (Terjemahan Istiwidayanti & Soedjarno). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Husain. 2010. Bangga Sehat 2010?. FKM Untika Luwuk.
Hutabarat, Robert. 2006. Siapkan Diri Sebelum Menopause Datang. Nova. http//www.nova.com diakses pada tanggal 4-12-2007.
Hutabarat, Robert.2006. Siapkan Diri Sebelum Menopause Datang. Nova. http//www.nova.com diakses pada tanggal 4-12-2007.
Hutabarat, Robert.2006. Siapkan Diri Sebelum Menopause Datang. Nova. http//www.nova.com diakses pada tanggal 4-12-2007.
I Dewa Nyoman Supariasa dkk, 2001, Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC.
I Dewa Nyoman Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku
I.G.N Ranuh dkk, 2005, Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
IBI. (2005). Catatan Tentang Perkembangan dalam Praktek Kebidanan. Jakarta. IBI. 2005. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta
Ibrahim, Imunisasi dan Kematian Anak Balita, Medika, Nomor 6 Tahun 17, Jakarta, 1994
Ibrahim,D.P., Hubungan Karakteristik Ibu dengan Status Imunisasi Campak Anak Umur 9-36 Bulan di Sulawesi Selatan Tahun 1991.(published 2001).http://digilib.litbang.depkes.go.id/go [ 21 januari 2008 ]
Ibrahim. 1991. Imunisasi dan Kematian Anak Balita. Jakarta : Medika.
Ida Bagus Gde Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk pendidikan bidan, Jakarta: EGC.
IDAI. 2005. Demam Berdarah Dengue, Masalah dan Cara Penanggulangannya. Available online at http://www.idai.or.id, diakses tanggal 17 April 2010.
Idanati, Rukna., 2005. TT Pregnancy. Available at http://adln.lib.unair.ac.id
Idwar, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Imunisasi Hepatitis B pada Bayi (0-11 Bulan) di Kabupaten Aceh Besar Propinsi Daerah Istimewa Aceh Tahun1998/1999(published 2001) http://digilib.litbang.depkes.go.id/go
Ieke, 2007. Prioritas pada Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi http:www.kompas.com/kompas-cetak/0705/05 (diakses 20-01-2008).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313
Ilyas J, dkk. 1995. Asuhan Keperawatan Perinatal Cetakan I Edisi 2. Jakarta : Buku Kedokteran. EGC.
Ilyas, dkk. 1993. Asuhan pada Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Ilyas, J. Dkk. (1995). Asuhan Keperawatan Perinatal Cetakan I Edisi II. Jakarta: Buku Kedokteran. EGC.
Ilyas, J. Mulyati. S, Nurlina, S. 1997. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta: EGC.
Indonesia,  2004. Himpunan Peraturan Perundang-undangan praktek Kebidanan; UU No.29 Tahun 2004 dan UU No.23 Tahun 1993, Tentang Kesehatan, Jakarta : Fokus Media
Internet. www.dinkesjatim.go.id/berita-index.html update: Senin, 30 Mei 2005, 14.05. Diakses tanggal 09 Oktober 2007 at 20:15 PM(11) DINAS
Irawati, Titi. 2007. Menopause. http://www.kesrepro.info. Diakses tanggal 10 Desember 2009.
Irianto K. et al. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Yrama Widya.
Iskadarwati, Hani. 2004. Menopause Masa Tanpa Beban Bukan Bencana. Republika. http//www.infosehat.com diakses pada tanggal 4-12-2007.
Iskandar, 2009. Dukungan Bidan dalam Pemberian ASI. http://www.lusa.web.id diakses tanggal 02 Januari 2010
Iskandar, Y. 1998. Stress Anxiety & Penampilan. Yayasan Darma Graha.
Iskandarwati, Hani. 2004. Menopause Masa Tanpa Beban Bukan Bencana. Republika. http//www.infosehat.com diakses pada tanggal 4-12-2007.
Iwan Purnawan Skep, Seksualitas, http:// www.google.com, diakses tanggal 9 April 2008
Iwan, A. 1998. Besar dan Metode Sampel pada Penelitan Kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik. 2007. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR/POGI.
Jihad Santoso. 2005. http://www.hmrpjs.blogspot.com
JNPK. (2007). Asuhan Persalinan Normal Edisi ke Tiga. Jakarta.
Johnson, R. 2004. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.
Jonathan.1995, Penimbangan Balita, Jakarta EGC
Journal Provitae. 2004. Skala Pengukuran Sikap. Jakarta: Fakultas Universitas Tarumanagara.
Jumiarni, dkk. 1985. Asuhan Perawatan Perinatal. Jakarta: Penerbit Buku
Jumilah (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). (12 Januari 2009). http:// www.who.int/nutrition/topics/ fetomaternal/en.htm.
Jurusan IKM, 2006, Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata I,
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarkat FIK UNNES. 2006. Pedoman Penyusunan
Kagan,J & Havemann,E.1976. Psychology and Introduction. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.
Kantor Meneg UPW, Depkes, dan YASIA/BK PP-ASI. 1994. Strategi nasional
Kaplan dan Sadock.1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Kaplan, N. M. 2000. Primary Hypertentension. Baltimore :Williams and Wilkins.
Karjati, Sri. 1999. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kartasapoetra (2002). Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartono. 1999. Psikologi Abnormal dan Psikologi Seks. Bandung: Munandar Maju.
Kasdu, D. 2004. Kiat Sehat dan Bahagia Diusia Menopause. Jakarta: Puspa Swara.
Kenney, JW., 2006. Proses Keperawatan: Aplikasi Model Keperawatan, Ed. 4. Jakarta: EGC.
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I : Drs. Sugiharto, M. Kes., Pembimbing II Widya Hary Cahyati, S. KM, M. Kes.
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I : Drs. Sugiharto, M. Kes., Pembimbing II Widya Hary Cahyati, S. KM, M. Kes.
Khalidatunnur, Isu Mutakhir Imunisasi, 2007. http ://www.google.com [ 21 Januari 2008]
Kidman. 1996. Bagaimana Mengubah kehidupan Anda, alih bahasa: Susetyo,B Jakarta: Binarupa Aksara.
King Savage. 1991. Menolong ibu menyusui. Terjemahan Sukwan Handali.
Koesna. 1999. Faktor Risiko Potensi Terjadinya Kematian Penderita Pneumonia Nosokomial yang Dirawat di Ruang Perawatan Intensif. http://www.litbang-depkes.go.id.
Kompas. 2007. Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi. (10 Desember 2007). www.Kompas.Com.
Kompas. 2009. Jawa Barat Awas Ancaman Hipertensi dan Jantung. http://www.kesehatan.kompas.com, diakses tanggal 10 Mei 2010.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Krisnatuti dan Yenrina. 2001. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Pustaka Swara.
Kumala, Poppy. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC.
Kunaryo Hadi Kusumo, d.k.k., 1996, Pengantar Pendidikan, semarang:IKIP.
Kurniawati Y., 2008. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikapibu Dalam Pemilihan IUD di RB Kharisma Husada Kartasura Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Kuswandari, Tri Y., 2006. Hubungan Pengetahuan Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid Wanita Usia Subur di Desa Gadingsari Puskesmas Binakal Kabupaten Bondowoso. [online] Available http://digilib.litbang.depkes.go.id, diakses tanggal 5 Januari 2010
Lailatul, Badriah Dewi. 2006. Metodelogi Penelitian Ilmu-Ulmu Kesehatan. Jakarta: Multazam.
Lailatul, Badriah Dewi. 2008. Metodologi Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta ; Multazam.
Lane. 2003. The Osteoporosis Book A Guide for Patient and Their Families, Lebih Lengkap tentang: Osteoporosis Rapuh Tulang. Alih Bahasa oleh : Eri D. Nasution. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Laurike Moeliono, Jender dan seksualitas serta dampaknya pada remaja perempuan di “tongkrongan” (pengamatan terhadap sebuah komunitas remaja di pinggiran jakarta), Majalah Kesehatan Perkotaan, Volume 10, No2 , 2003
Laurike Moeliono, Seksualitas dan Kesehatan reproduksi remaja, apa yang masih bisa kita lakukan?, Majalah Kesehatan Perkotaan, Volume 11, No1 , 2004
Levina, S. 2000. Menopause Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta: FKUI.
Levy, M.R. (1984). Ltife and Health. New York: Random House.
Lisabeth, A., 2004. Hubungan antara Pengetahuan tentang Manfaat dan Cara Pemberian ASI Eksklusif terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita. Laporan Penelitian tidak dipublikasikan. Universitas Indonesia-Jakarta.
Lousada. 1997 . Pregnancy and Baby Care. Shelton Books. London, hal 16
Lubis, C.P. Infeksi Nosokomial  Pada Neonatus. Bagian Kesehatan Anak FK USU. 2003. Hal:1-9.
Lubis, Juhaida. 2007. Status Gizi Ibu Hamil serta Pengaruhnya terhadap Bayi yang Dilahirkan. http://tumoutou.net.
Lubis, N.U. Penanggulangan Perinatal Resiko Tinggi. Cermin Dunia Kedokteran. 2000. Hal 22-4.
M. Eisenberg, “Differences in Sexual Risk Behaviors Between College Students With Same-Sex and Opposite-Sex Experience: Results from a National Survey,” Archives of Sexual Behavior, December, 2001, vol.30, no.6, pp. 575-89.
M. Rifai, 2007. Sehat diusia Lanjut dalam www.infobank.news.com/01 Mei
Maas, L.T., 2004, Kesehatan Ibu dan Anak: Persepsi Budaya dan Dampak Kesehatannya. FKM Universitas Sumatera Utara, USU Digital Library.
Macdonal, Cunningham, Gant. (1995) Obstetri Williyam. Edisi Pertama. Jakarta : EGC
Machmud, R. 2006. Pneumonia Balita Di Indonesia dan Peranan Kabupaten Dalam Menanggulanginya. Padang: Andalas University Press.
Magdalena,M. 1996. Diri Dengan Kecemasan Hubungan Kesadaran Berbicara di Muka Umum. Skripsi (Tidak diterbitkan) Jakarta Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia
Mahfoedz, dkk. 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Jakarta: Fitramaya.
Mahfoedz, Ircham. et all. 2005. Teknik membuat Alat Ukur Untuk Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta: Fitramaya.
Maman Rachman, dkk. 2003. Filsafat Ilmu. Semarang: UPT UNNES Press
Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius.
Mansjoer, K. Dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi ke Tiga. Jakarta: Media Aescu lapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mansjoer. K, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Edisi Ketiga, Jakarta. Media Aescu Lapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indoensia.
Mansjoer. K. Dkk. (1982). Kapita Selekta Kedokteran jilid I edisi ketiga. Jakarta : Media Aescu Lapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mansjoer. K. Dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran jilid I edisi ketiga. Jakarta : Media Aescu Lapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluaraga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Manuaba, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Manuaba, I Gede. 1998. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berncana. Jakarta : EGC
Manuaba, I Gede. 2001. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berncana. Jakarta : EGC
Manuaba, I Gede. 2001. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC
Manuaba, I Gede. 2001. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berncana. Jakarta : EGC
Manuaba, I. 1994. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.
Manuaba, I. 1994. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.
Manuaba, I. Bagus Gede. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Genetologi, Kedokteran EGC. Jakarta
Manuaba, IBG. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC.
Manuaba, IBG. (1999). Operasi Kebidanan Kandungan dan Keluarga Untuk Dokter Umum. Jakarta. EGC.
Manuaba, IBG. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obsteri Ginekologi dan KB. Jakarta. EGC.
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Pendidikan Bidan. Jakarta : Cetakan I.
Manuaba, IBG. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Edisi II. Bandung: Arca.
Manuaba, IBG. 1999. Operasi Kebidanan Kandungan dan KB untuk Dokter Umum. Jakarta : EGC.
Manuaba, IBG. 2001. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berncana. Jakarta : EGC
Manuaba, IBG. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi
Manuaba, IBG. 2007. Buku Ajar: Patologi Obstetri – Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri – Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG. 2008. Buku Ajar: Patologi Obstetri – Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Manuaba, IBG. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Edisi II. Bandung: Arca.
Manuaba, IGD. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Manuaba, IGD. 2000. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: ARCAN
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Manuaba. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.
Manuaba. 1999. Operasi Kebidanan Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
Manuaba. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi. Jakarta: EGC
Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.
Manuaba. IBG. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri – Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
Manuaba. IBG. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.
Mappiwali, Asrul. 2008. Rawat Gabung (Rooming in). Makasar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin.
Maramis. 2006. Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Universitas Airlangga.
Marasco, L. Maria, Santa. Agar ASI Lancar di awal Menyusui. [online] 2007 [15 Desember 2008]: Available from: URL:  http://www.lalecheleague.org/NB/NBJulAug05p142.html.
Mariani, H. 2003. Cara Tepat Memilih Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana Bagi Wanita, -Maret 2005 (http://www.kesrepro. Com).
Mariyati Sukarni. 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Yogyakarta :
Marjono, A.B. Kamar Bersalin dan Rawat Gabung. [online] 2007 [15 Desember 2008]: Available from: URL: http://www.blog at WordPress.com.
Marliani dan Tantan. 2007. 100 Question dan Answer: Hipertensi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Marshall,C & Rossman. 1995. Designing Quyalitative Reseach London. Sage Publication.
Martaferry. 1998. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok di Kalangan Pelajar SLTP Negeri di Jakarta Pusat. Tesis: FKM-UI(55) Chairunnisa. 1999. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengaa Perilaku Merokok IViahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tesis: FKM-t3I(56) Notoatmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset(57)
Maryunani, Anik, 2009. Asuhan pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum). Jakarta: EGC
Maryunani, Anik, 2009. Asuhan pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum).
Masri Singarimbun dan Sofian effendi, 1983, Metoda Penelitian Surve,. Cetakan
Masykur, N, dkk. Penelitian Pengertian Ibu-ibu Tentang Imunisasi Di Kecamatan Kebayoran Lama. Jakarta, 1983.
Maulana. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Mc Gee, dkk. (2005). Is Cigarette Smoking Associated With Suicidal Ideation Among Young People? : The American Journal of Psychologv. Washington. httn:/Iww-w.nroauest.com/ [on-line].
Media Indonesia. 2008. Pemberian ASI Eksklusif Masih Rendah. Available online at http://asiku.wordpress.com (diakses tanggal 01 April 2010).
Medika Jurnal Kedokteran Tahun ke XXXII, Maret 2006. Available at httn://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=957&tbl=artikel. Diakses tanggal 29 Mei 2008 at 09.05 AM (45)
Mellani, et al., 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
metronews.com. 2010. Capaian MDGS Terkendala Kasus Kematian Ibu. Available online at http://nad.bkkbn.go.id (diakses tanggal 03 April 2010).
Millah, Saeful. 2003. Potret Pencapaian IPM Jawa Barat. Pikiran Rakyat. http//www.pikiranrakyat.com diakses pada tanggal 21-1-208.
Millah, Saeful. 2003. Potret Pencapaian IPM Jawa Barat. Pikiran Rakyat. http//www.pikiranrakyat.com diakses pada tanggal 21-1-208.
Mitayani.2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
MNH, JNPK-KR dan DepKes. 2002. buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta. DepKes.RI
Mochtar ; Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri cetakan II edisi kedua. Jakarta : EGC.
Mochtar R. Persalinan Sungsang. Sinopsis Obstetri, edisi ke-2. EGC, Jakarta 1998.
Mochtar Rustam, 1998. Buku Acuan Pelayanan Nasional: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obsteril Fisiologi. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Mochtar. 2000. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Mochtar. R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, Jakarta : EGC.
Mochtar; Rustam. (1998). Sinopsis Obsteri Cetakan II Edisi ke Dua. Jakarta. EGC.
Moegni, E.M. 2003. Fisiologi Proses Persalinan Normal. http://harnawatiaj.com, diakses tanggal 24 Februari 2010.
Moegni, Muhardin. 2001. Penyakit Menular Seksual. http://www.pdpersi.co.id.
Moehji S. 2002. Ilmu Gizi: Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinanti Brahtara.
Moeloek FA. Perdarahan dalam obstetri dan ginekologi. Kedaruratan
Moh. Nazir, 1988, Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Mohctar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri jilid 1. Jakrta : EGC  
Moleog,L.J. 1996. Metode Pedekatan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Monica Ester. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC.
Monks, F. J. 2002. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, (Terjemahan Siti Rahayu Haditono). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Monks, FJ & Knoers, AMP. Haditono, (1999). Psikologi Pe.rkernbnngarr : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, (Ter jenrahan Siti Rahavu Haditono). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Moore and Hacker. 1998. Essensial Obstetri dan Ginekologi, Edisi II. Jakarta: Hipokrates.
Morley, R. Archives of Disease in Childhood Journal. Dikunjungi 25 November 2004.
Muaris, H. 2006. Resep: Lauk Bergizi untuk Anak Balita. Jakarta: Gramedia.
Muda. AAK, 2003 Kamus Lengkap Kedokteran, Surabaya,  Gitamedia Press.
Mueser, Anne Marie. 2007. Panduan Lengkap Perawatan Bayi dan Anak. A-2 : Jogjakarta: Diglosia.
Muhilal, Hati-hati Tertipu, Susu Sapi Tanpa DHA. Dikunjungi 25 November 2004.
Mulyanawati, N.D.S. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Peran dan Fungsi Posyandu dengan Praktik Kunjungan Posyandu di Kelurahan Jatipurno Kabupaten Wonogiri. http://digilib.uns.ac.id, diakses tanggal 12 Januaei 2010.
Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Ever, 1982, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, Jakarta: Rajawali.
Mulyawati, Y. www. iz,q i.net. Diakses tgl 09 Oktober 2047 at 19:50 PM (7) Dian Komalasari, Afi Fadilla Helmi. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok PadaRemaja.www.avin.staffugm.ac.idDiakses tanggal 16 Maret 2008 at 12.19 PM(8) Kompas. Prevalensi Anak Merokok 26,$ Persen. http://www.kompas.co.id/ Posted: Jumat, 18 Januari 2008. Diakses tanggal 16 Maret 2008 at 11.30 AM(9)
Munijaya, A, 1999, Manajemen Kesehatan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Murti Bisma. 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Musa , A.D, Peranan Pencegahan Khususnya Imunisasi Dalam Penurunan Angka Kematian Bayi di Indonesia. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. Tahun XV Nomor 9 April 1985.
Musafaah, Pengetahuan dan sikap pemakaian kontrasepsi pada remaja putri “gaul” di parkir timur senayan Jakarta, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol 2, No 2, Oktober
Mu'tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai KebuWhan Psikologis Pada Remaja. http://www.e-psikologi.com/remaja.050602.hhn [on-line].
Mutalazimah. Hunbungan Lingkar Lengan Atas dan Kadar Hb Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dalam : Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. Vol. 6. 2005; 114-126.
Nada. 2007. Pap Smear. http://susternada.blogspot.com.
Nadesul. 2007. Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
Nakita. 2008. Rubrik Bayi. (1 Februari 2008). www.tabloid-nakita.com
Nanda., 2005. Nursing diagnoses: definitions and classification 2005-2006. Nanda International, Philadelpia.
Nartono kadri. 2008. Jika Buah Hati Lahir Lebih Dini. http://www.tabloid-nakita.com/artikel. php 3 Edisi = 01011 & rubric = Bayi (diakses 8 maret 2008).
Nasrul Effendy, 1997, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nazirudin, Udin. 1997. Perawatan III (Perawatan Kebidanan yang Berorientasi pada Keluarga). FKPP se-Jawa Barat. Bandung.
Nelson, 2000. Ilmu Kesehatan Anak edisi 15. Editor Wahab. Jakarta:EGC.
Nelson, 2003, Ilmu Kedokteran Anak Edisi 15, EGC, Jakarta.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Cetakan I. Jakarta.EGC.
Ngastiyah. 2000. Perawatan Anak Sakit. Jakarta.EGC.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nida, 2008. Karakteristik Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Ibu dengan Pemberian ASI dalam Jam I pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka Tahun 2008. Majalengka: Prodi  D-III STKes YPIB Majalengka.
Ninik Asri.R. 2005. Hubungan Antara Pendapatan Keluarga dan Pola Asuh gizi
Nita. 2008. Mengetahui Status Gizi Balita Anda. Available online at http://www.medicastore.com/artikel (diakses tanggal 14 April 2010).
Noor,N.N, Dasar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta, 2000
Noorkasiani et. al. 2007. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC..
Noorkasiani, dkk. 2009. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar). Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo Soekidjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.2003
Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.
Notoatmodjo, 2003 Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, 2005, Metodologi Pendidikan Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.                -When will my baby be reday forsalid food?
Notoatmodjo, 2005, Metodologi Pendidikan Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan  Apliokasi, Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 1993. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar). Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Perilaku Kesehatan Cetakan 1. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset(60)
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku.  Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekirdjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan.  Jakarta  : Rineka Cipta.
Nul Hakim, Lukman. Pengaruh media terhadap kognisi Anak. 2006. Diunduh dari http://psiko-indonesia.blogspot.com, diakses tanggal 30 April 2008.
Nurdadi. 2000. Kiat Mengatasi Kesulitan Makan Pada Anak. http://www.anakku.net, diakses tanggal 21 April 2010.
Nurdin. 2005. Mengenal Menopause. Balance. http//www.balance.com diakses pada tanggal 26-11-2007.
Nurgiyantoro, Gunawan, Marzuki. 2004. Statistik Terapan: Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press(37) Internet.http:/Imentoring.blog.m3-access.com/posts/32834_Psikologi-Remaja.html. Diakses tanggal 28 Mei 2008 at 12.22 PM(38) Judul : Psikologi Remaja Pengarang : Dr. Sarlito Wirawan Sarwono
Nurliawati. 2003. Efektivitas Zikir Mengahtasi Kecemasan. Penulisan Ilmiah Psokologi Universitas Gunadarma.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2003. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba.
Nuryati. 2008. Susu Formula dan Angka Kematian Bayi. Available online at http://www.korantempo.com (diakses tanggal 02 April 2010).
Nyoman Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Obstetri Fisiologi. 1983.Bandung: Bagian Obstetri dan Ginekologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
Oenzil.F, 1995Ilmu Gizi Pencernaan Penyerapan  dan Detoksikasi Zat Gizi. Jakarta, Hipokrates.
Oetami Roesli, 2000, Mengenal ASI Eksklusif, Jakarta: Tubulus Agriwidya.
Oetami Roesli, 2001, Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif, makanan Pendamping
Ogdeu, Jane. (2000). Health Psvchologv. Buckingham: Open University Press.
Oktia Woro KH, dkk. 2005. Petunjuk Praktikum Gizi Kesehatan Masyarakat.
Oskamp, Stuart. (1984). Applied Social Psvchologv. New Jersey: Prentice Hall.
Oswari, 1995, Menuju Sehat, Kartu Menuju Sehat , EGC, Jakarta.
Oswari, E. 2004. Perawatan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Padjadjaran, Univ. (1983). Obsteri Fisiologi. BDG: Elemen.
Pandji Anoraga, 1998, Psikologi Kerja, Jakarta : Rineka Cipta.
Paramita, pradnya. 2000. Memahami Pertumbuhan dan Kelainan Gigi Anak Cetakan I. Jakarta: Trubus Agriwidya(65)
Paramita, R.P. Kampanye IMD & ASI Eksklusif. [online] 2008 [15 Desember 2008]: Available from: URL:  http://www.lalecheleague.org/NB/NBJulAug05p142.html.
Pardede N, Masa Remaja. Dalam : Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Sayitno H, Ranuh IGNG. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Jakrta: Sagung Seto:2002, hal. 138
Pardede, N. 2002. Masa Remaja - Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.
Parrot, A. (2004). Does Cigarette Smoking Causa Stress? . Journal of Clinican Psvchologv.
Patth. E.F.dkk, 2004 Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta,  EGC.
Perangingangin. 2005. Pelayanan Kesehatan Dasar. [online] Available http://www.fkm.undip.ac.id., diakses tanggal 7 Januari 2010
Perinasia, 1994. Melindungi, Meningkatkan, dan Mendukung Menyusui: Peran Khusus pada Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Menyusui, Pernyataan bersama WHO/UNICEF. Perkumpulan Perinatologi Indonesia, Jakarta.
Permatasari. 2008. Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum. http:www.kti-kompre.blogspot.com, diakses tanggal 5 Januari 2009
Petrus Andrianto, 1992, Imunisasi dalam Praktek, Jakarta: Penerbit Hipokrates.
Pillitetteri, 2002. Buku Saku Asuhan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC.
Pillitteri, A. 2002. Buku Saku Perawatan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC.
Pitt, B. 1993. Psikologi Populer Mengatasi Krisis Setengah Baya. Jakarta: Gramedia.
Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Poerwandari,K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3 Universitas Indonesia.
Poerwanti, H. 2004. Konsep Penerapan ASI Ekslusif. Buku Saku Untuk Bidan. Jakarta: EGC.
Prabumangkunegara. 2007. Psikologi Umum dan Perkembangan. [online] Available www.library.usu.ac.id., diakses tanggal 12 Januari 2010.
Pradipta.2005. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2005. http://www.jawatengah.go.id
Pratiwi, Niniek L. 2002. Internet. Analisis Kecenderungan Gingivitis Pada Perokok, available at http:!/dijzilib.litbang.depkes.go.id/ Center for Research and Development of Health Services and Technology, NIHRD. Created: 2002-03-12. Diakses tanggal 16 Maret 2008 at 12.48 PM(58)
Prawirohardjo, 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, 2002. Buku Acuan Pelayanan Nasional: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, S. 2001. Buku Acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S. 2002. Buku Acuan Pelayanan Nasional: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, S. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Edisi I. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono . 1998. Stress dan Kecemasan. Yogyakarta: FK Jiwa UGM.
Prawirohardjo, Sarwono 2001. Buku Acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono, Sarwono 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono, Sarwono 2003. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono.  1998. Stress dan Kecemasan. Yogyakarta: FK Jiwa UGM.
Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Buku Acuan Nasionel Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Buku Ilmu Kebidanan Cetakan ke VII Edisi ke Tiga. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR-POGI.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan Edisi 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Edisi II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2003. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono.2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prihatiningsih. 2009. Hubungan Faktor Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Boyolali. Available online at http://etd.eprints.ums.ac.id/3944/, diakses tanggal 18 April 2010.
Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta.(bab 8, hlm: 1-4)
Program Studi D III Kebidanan STIKes YPIB. 2008. Pedoman Penulisan dan Petunjuk Karya Tulis Ilmiah. Majalengka.
Pudjiadi, S. 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Punik Mumpuni Wijayanti, M. Kes (2009) terdapat hubungan yang bermakna
Puruhito. 2006. Faktor-faktor yang Menyebabkan Hiperemesis Gravidarum. http://www.dechacare.com, diakses tanggal 5 Januari 2009.
Puruhito. 2008. Menuju Indonesia Sehat 2010. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Purwandari, A. 2008. Konsep Kebidanan – Sejarah dan Profesionalisme. Jakarta: EGC.
Purwanti, H. 2004. Konsep Penerapan Asi Eksklusif. Jakarta: EGC.
Purwati, S. 2005. Perencanaan Menu untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Purwitasari,T.N. 1997. Sumber-sumber Stres Pada Wanita Premenopause & Menopause Usia 45-50 tahun. Skripsi (tidak diterbitkan), Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Purwoastuti, Endang. 2008. Menopause-Siapa Takut?. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 2003. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 2003. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.1999. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga Depkes RI : Jakarta.
Puskesmas Sekaran, 2005, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Imunisasi Puskesmas sekaran, Semarang: Puskesmas Sekaran
Puskesmas Sumberjaya. 2009. Laporan Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Sumberjaya Tahun 2009. Majalengka: Puskesmas Sumberjaya.
Puteri Fatia, 40 % Hubungan Seks Remaja Pertamakali di Rumah,
http://www.detikhot.com/index.php/tainment.read/tahun/2005/bulan/01/tgl/26/time/164448/idnews/279472/idkanal/227, diakses tanggal 9 April 2008
Rachman, I.A. 1995. Perubahan Tubuh Menjelang Menopause dan Gejala Serta Tanda-tanda Yang Menyertainya. Dalam simposium sehari masalah seputar menopasue serta penanggulangan bagi wanita yang aktif, Jakarta, Levina,S Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Rahman. 2008. Seks Bebas. http://www.scribd.com/doc/25871549, diakses tanggal 9 Februari 2010
Rahmawati. 2005. Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Masih Sangat Memperihatinkan. Available online at http://kbi.gemari.or.id/beritadetail (diakses tanggal 02 April 2010).
Rahyuningsih. 2005. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI dengan Pemberian Kolostrum dan ASI Eksklusif di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan. Semarang: UNNES.
Raksanagara. 2007. Visi Pembangunan Indonesia 2010. Available online at http://www.unpad.ac.id/media (diakses tanggal 05 April 2010).
Ramaiah, S. 2006. Asi dan Menyusui. Jakarta. PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.
Ramaiah, S. 2006. ASI dan Menyusui. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.
Ramainah. 2003. Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebebnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Ramali A. 1994. Kamus Kedokteran. Jakarta: Jambaran.
Ramayah, Savitri. 2006. ASI dan Menyusui. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Ramayus, Lesmana. 2008. Alternatif untuk Langsing. Jakarta: Penebar Pustaka.
Ramli,R.M,Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Drop Out/ Tidak Lengkap Hasil Imunisasi di Desa Kesongo Semarang Iawa Tengah Tahun 1988 : Skripsi-1988. http://www.journal.unair.ac.id/ [15 Januari,2008)
Ramli.A, 2003Kamus Kedokteran, Jakarta,  Djambatan.
Reddy, P.H., 1990, Dietary practices during pregnancy, lactation
Reitz, Roseta. 1993. Menopause Suatu Pendekatan Positif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Renaldi. 2009. Proses Kehamilan. http://www.dechacare.com, diakses tanggal 20 Februari 2010.
Riduwan, Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika Cetakan:2. Bandung: Aifabeta(33)
Ridwan Amiruddin, Wahyudin (2004). Studi Kasus Kontrol Anemia Ibu Hamil (Jurnal Medika Unhas)
Riri, (2008). Bedah Caesar. (23 januari 2009). http: // www. Ririmutz wordpress.com.
Ririn. 2007. Tiga Hambatan Pelaksanaan Indeks Kesehatan. http://beta,pikiran-rakyat.com.
Riswan. 2008. Korelasi Nilai Trombosit dan Hematokrit Derajat Demam Berdarah Dengue (DBD). Banjarbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Riwidikdo, H. 2006. Statistik kesehatan belajar mudah teknik analisis data dalam penelitian kesehatan (plus aplikasi software SPSS). Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Riwidikdo, H. 2007. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Rochjati, 2003. Rujukan Terencana dalam Sistem Rujukan Paripurna Terpadu Kabupaten Kota. Surabaya: Airlangga University Press.
Rochjati, 2003. Rujukan Terencana dalam Sistem Rujukan Paripurna Terpadu Kabupaten Kota. Surabaya: Airlangga University Press.
Roesli, U. 2000. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Roesli, U. 2001. Mitos menyusui. Makalah pada “Seminar Telaah Mutakhir tentang
Roesli, Utami. 2000. Bayi Sehat Berkat Asi Eksklusif. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Rohanah, Enung. 2007. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Dengan Cara Perawatan Tali Pusat Di Desa Mulya Mekar Kab. Sumedang. KTI, Program D III Kebidanan STIKes YPIB Majalengka, BAB V: 35.
Rosy46nelly.wordpress.com, 2009/12/06/sarana-prasarana, diakses tanggal 10 Januari 2010
RS Wijaya Kusuma, Bahan bacaan Modul Manageman Laktasi, Kuningan.
Rukmi, Noel Sita. 2001. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Siswa Kelas II SMP Negeri 134 Jakarta Barat tentang Kebiasaan Merokok Tahun Ajaran 2000/2001. Skripsi: FKM¬UI(32)
Rulina, S . Pemberian Susu Formula Berisiko Tinggi bagi Kesehatan Bayi. Dikunjungi
Rulina, Suradi Suharyono d.k.k., 1992, ASI Tinjauan dari Beberapa Aspek.
Rusli, 2001 Bayi Sehat Berkat ASI eksklusif, Jakarta : Media Computindo.
Rustamadji, H. Pola Merokok Pelajar Tujuh Sekolah Lanjutan di Jakarta Selatan 1986. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia Tahun XVI nomor VI April 1986(43)
Sabri, Luknis dan Priyo Sutanto H. 1999. Bio Statistik Dasar. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Sabri, Luknis, & Sutanto Priyo Hastono. 1999. Biostatistik Dasar. Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Sadja Greenwood, MD., Menopause Secara Alami. Jakarta: Gunung Mulia, 1986.
Saefuddin. AB. Wiknjosastro, Adriaansz. (2002) Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi Pertama : Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saefudin, Abdul bari. 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Jakarta  yayasan Bina Pustaka.
Sahlan, 1996. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.
Saifuddin A. B. Persalinan Sungsang. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, edisi ke-1. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta 2002.
Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, AB. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, AB. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari., Andriaansz, Geoege., Wiknjosastro, Gulardi Hanifa., Waspodo, Djoko., 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR-POGI dan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Saifuddin, Abdul. 2002. Panduan Praktek Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin. 2000. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifudin, A. B. 2002. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal. Edisi ke I, Cetakan ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifudin, A. B. 2006. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifudin, A.B. 2002. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Saifudin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifudin, AB. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifudin, AB. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifudin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP.
Saifudin, Abdul Basri.2003. Menyeleksi Alat Kontrasepsi. - Oktober 2005 (http://www. Indomedia.  Com).
Sajogja d.k.k., 1994, Menuju Gizi Baik Merata di Pedesaan dan di Kota.
Sajogyo, et al. 1991. Menuju Gizi Baik yang Merata di Pedesaan dan di Kota. Gajah Mada University Press.
Saleh. 2006. Penyakit Demam Berdarah. Available at http://alfred.wordpress.com, diakses tanggal 12 April 2010.
Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Saminem. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal. Jakarta: EGC.
Samsudin dan Arjatmo Tjokronegoro. 1986. Gizi Ibu dan Bayi: Peningkatan Mutu.
Santrock, John W, (1998). Adolescence (7nd ed). Washington, DC:Mc Graw-Hill.
Saptasari. 2010. Perawatan Payudara. Available online at http://www.rahasiapayudara.com/artikel/ (diakses tanggal 01 April 2010).
Sarafino, E.P. (1994). Health Psychology (I"d ed). New York : John Wiley and Sons.
Saraswati. (2008). Tentang Bayi Baru Lahir (12 Januari 2009). http:// www. emedicine.com.
Sarimawar. 2003. Penyebab Kematian Bayi Baru lahir ( Neonatal ) di Indonesia. http://www.digilab.ac.id.
Sarimd@litbang. 2008. Penyakit Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) dan Sistem Pelayanan Kesehatan Yang Berkaitan di Indonesia. (25 Januari 2008). www. Sarimda@litbang.go.id.
Sarlito Wirawan Sarwono, 2000, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang.
Sarlito, Mas. 2004. Teori-Teori Psikologi Sosial, Edisi Revisi Cetakan 9. Jakarta: PT Raja Grafndo Persada(63)
Sarwoedy. 2007. Analisa Pelayanan KIA. [online] Available http://gusedy.blogspot.com, diakses tanggal 25 Januari 2010.
Sarwono Waspadji dan Slamet Suyono. 2003. Pengkajian Status Gizi. Jakarta :
Sarwono, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1998
Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Universitas Padjadjaran Bandung.
Sastro Asmoro, 2000. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinik. Jakarta : EGC
Sastrowinata, 1983. Obstetri Fisiologi. UNPAD
Satari. 2008. Penyakit Demam Berdarah. Available at http://alfred.wordpress.com, diakses tanggal 12 April 2010.
Satoto. 1990. Pertumbuhan dan perkembangan anak, Pengamatan anak umur 0 –
Schiara J, et al. Breech Presentation. Gynecology and Obstetric 6th edition, Lippincot-Raven Publisher, Chicago 1997.
Sears, David O, Jonathan L. Freedman, L. Anne Peplau. 1998. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga(58)
Seimbang Bagi Bayi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Septiani. 2009. Demam Berdarah Dengue, Masalah dan Cara Penanggulangannya. Available at http://www.ginaseptiani.wordpress.com, diakses tanggal 12 April 2010.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi:l. Yogyakarta: Graha Ilmu(34)
Setjalilakusuma L. Induksi Persalinan, dalam Ilmu Bedah Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2000.
Setyowati 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah. [online] Avaliable: http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. [diakses tanggal 20 Januari 2010].
Setyowati T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from : http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. Last Update : 2003 [diakses tanggal 2 Desember 2007].
Setyowati, T.1996. Faktor-faktor yang mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa Data SDKI 1994). From : http://digilib. Litbang. Depkes.Go.Id (diakes 02 Nopember 2008).
Setyowati. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from : http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. Last Update : 2003 [diakses tanggal 2 Desember 2007].
Sheldon. 1999. Perawatan Modern untuk Kesehatan Wanita. Bandung: Pionir Jaya.
Sholeh Kosim, M. 2007. Contact UsPerawatan Bayi Berat Lahir rendah, MUI. IDAI.or.id (Diakses 27 januari 2008).
Siagian, Albiner. 2004. Saatnya Memperhatikan Kesehatan Wanita Usia Menopause. Ganesha. http//www.ganesha.com diakses pada tanggal 7-11-2007.
Siaksoft. 2008. Aneka Kebiasaan Turun Temurun Perawatan Bayi. (1 Februari 2008). www.siaksoft.net.
Sidabutar dan Wiguno. 1990. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Hipertensi Essensial. Jakarta:  Balai Penerbit FK UI.
Singarimbun, M, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1986
Singgih Santosa. 2000. Buku Pelatihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex
Sinsin, I. 2008. Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sipetoe, Mangku. 1997. Usaha Mencegah Pencemaran Udara. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia(6)
Siquera, dkk. (2004). Smoking cessation in adolescents: The role of nicotine dependence, stress, and coping methods : At-chives of Pedian-ics & Adole.scenct Medicine. Chigago.
Sirait, M.A. dkk (2001). Perilaku Merokok Di Indonesia. Jrrimal Fakultas Kesehatan Masti-aiakat. Medan :Universitas Stunatera Utara
Siregar, A. 2004. Pemberian ASI Ekslusif dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Available Onlie at USU Digital Library (diakses tanggal 02 April 2010).
Siregar, Arifin. 2004. Pemberian ASI Ekslusif dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. USU Digital Library.
Siswanto Sastrohadiwiryo, 2003, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Siswono. 2007. Pemberian ASI dalam Satu Jam Pertama Kurangi Risiko Kematian. http://www.gizi.net, diakses tanggal 17 Januari 2010.
Sitepoe, M. 1997. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: P.T. Gramedia Widiasarana.
Sitepoe, Mangku. (2000). Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : P.T. Gramedia Widiasarana.
Sitohang NA. Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah. Medan : Universitas Sumatera Utara. 2004.
Sitohang, Asnah. 2006. Asuhan Keperawatan pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah. www.usu-reprositori.com
Sitorus, Ronald H. Dkk 1999. Pedoman Perawatan Kesehatan Ibu dan Janin Selama
Sjahmien Moehji, 1992, Pemeliharaan Gizi Bayi dan Balita, Jakarta: Bharata
Sjahmien Moehji. 2003. Ilmu Gizi 2: Penganggulangan Gizi Buruk. Jakarta:
Sjahmien Moehji. 2003. Ilmu Gizi II. Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas
Sjahmien,M., 2000, Pengetahuan dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Papas Sinas Sinanti Bhatara.
Slamet, Sosiologi Kesehatan, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta, 1999.
Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Smith dkk. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Mirza Media Pustaka.
Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.
Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka
Soegeng Santoso. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta
Soejtiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Soekanto. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali.
Soekidjo Notoadmodjo, 1997, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta.
Soekidjo Notoatmodjo, 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekidjo Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Soekidjo Notoatmodjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Soekidjo. 1981. Promosi Kesehatan. Jakarta.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Departemen Pendidikan
Soepardan, 2002, Panduan Perawatan Bayi Sakit, Jakarta : Puspa Swara.
Soetarjo S., et al., 1990. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Proyek Pengembangan Tenaga Gizi Pusat Departemen Kesehatan.
Soetiarto, Farida 2003. Analisis karies Spesifik yang Berhubungan Dengan Rokok Kretek; Kajian Epidemiologik dan Electron Dispersion X-Ray Microanalysis. Disertasi: FKM-UI(59)
Soetiarto, Farida. 1992. Hubungan Kebiasaan Memkok Kretek Dengan Kerusakan Gigi Pada Sopir Bis P.P.D di Jakarta Tahun 1992. Tesis: FKM-UI(14)
Soetiarto, Farida. 2001. Internet: Karies Patognomonig Rokok Kretek, http://digilib.litbang.depkes.go.id/ Created 2001. Diakses tangga128 Mei 2008 at 13.10 PM(59)
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Soetjiningsih, 1997, ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta: Buku
Soetjiningsih, DSAK. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak. UNAIR. Surabaya, hal 6
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto(58)
Soetomo. 2004. Laporan Tahunan Bagian Ilmu Kesehatan Anak. RSU. Surabaya.
Soewadi. 1997. Stress dalam Kerja. Yogyakarta: FK UGM.
Sofa H. Pendekatan Konsep Ilmu, Teknologi dan Masyarakatdalam Pembelajaran IPS di SD. 2008 Feb 2007, diakses dari http://massofa.wordpress.com/2008/02/07, tanggal 29 April 2008
Sofyan, M. 2006. 50 Tahun IBI: bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: Ikatan Bidan Indonesia.
Sohimah. 2006. Anemi Pada Ibu Hamil. http://adln.lib.unair.ac.id.
Solihin Pudjiadi. 2002. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Solihin Pudjiadi. 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Solihin Pujiadi, 2000, Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Sopiyidin Dahlan. 2004. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : PT
Sopiyudin Dahlan, 2006, Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta:
Sopiyudin Dahlan. 2004. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Uji Hipotesis
Sperlberg,C.D. 1996. Manual For State. Trait Anxiety Inventory, Paro Alto: Consulting Psyhologist Press. Inc
SPMTRANAS. Strategi Nasional PP-ASI. Folder:Lucy/SPM PP-ASI Komp.A. 2007. Hal 1-15.
Sri Heny Sumardiwati, 1995, Hubungan Pengetahuan dan Praktek Ibu Tentang Imunisasi yang Dilaksanakan Melalui Kunjungan Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Koamadya Dati II Mataram propinsi Nusatenggara Barat, Skripsi, Semarang: Universitas Diponegoro
Sri Karjati,. 1985. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Jakarta: Yayasan Obor
Sri, 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Balita Berkunjung ke Posyandu. http://digilib.litbang.depkes.go.id
Sri, Purwanti Hubertin. 2004. Konsep Penerapan Asi Eksklusif. Jakarta: EGC.
Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Subana. (1995). Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudarjat Suraatmaja, 1995, Imunisasi, Jakarta: Arcan.
Sudarma. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Sudewi, T. R. 2000. Analisis Hubungan antara Persepsi Stresor Kerja dengan Hipertensi pada Pejabat laki-laki Eselon I, II, III di Satu Instansi Pemerintah. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sudigdo Sastroasmoro, 1995, Dasar- dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta:
Sudigdo. 2002. Dasar-Dasar MetodePenelitian Klinis. Sagung Seto
Suganda. 2009. Evaluasi Tiga Tahun Pelaksanaan RPJMN 2004-2009 di Provinsi Jawa Barat – Bersama Menata Perubahan. Bandung: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Sugeng Hariyadi, 2003, Psikologi Perkembangan, Semarang: UPT. UNNES Press.
Sugiono. (2004). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiono. 1999. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alphabeta.
Sugiono. 2000. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alphabeta.
Sugiono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Badung : Alfabeta
Sugiyono, 2002, Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV Alfa Beta.
Sugiyono, 2004, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2004, Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2004, Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung : IKAPI
Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Suhamiarti. 2003. Tanaman Obat dan Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Agromedia.
Suhardi. 2000. Perilaku Merokok di Indonesia Menurut SKRT 1995. Cermin Dunia
Suhardjo, 2003, Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak, Kanesius, Yogyakarta.
Suhardjo, dkk. 1986. Pangan Gizi dan pertanian. Jakarta : UI-Press
Suharjo. 1986. Pangan Gizi dan Pertanian. Jakarta: UI Press
Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 10-15)
Sukardi, A.A, Usman, SH. Effendi, (eds). 2000. Diktat Kuliah Perinatologi Bandung : bagian SMF Ilmu Kesehatan Anak, FKUP / RSHS.
Sukidjo Notoatmodjo. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sulistiyani, staf pengajar Biokimia FMIPA-IPB dan peneliti pada Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) – LP IPB, dalam Kompas, 14 Januari 1996, hal 11.
Sulistiyowati, Dian. 2003. Gambaran Perilaku Merokok dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok pada Pelajar SMU Negeri di Kecamatan Cibinong, Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat, 2003. Skripsi: FKM-UI(30)
Sulistyawati. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyo. 2009. Hiperemesis Gravidarum. http://www.kuliah-bidan.blogspot.com, diakses tanggal 2 Januari 2010
Sumarni. 2006. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB Tentang Alat Kontrasepsi dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Kretek Bantul Bulan April-Juni tahun 2006. Yogyakarta.
Sumartono R. Wasis, Siburian Ganda & Idjriatie Ieke. Tobacco Smoking Among Indonesian Male Senior High-School Students. Health Researchers in Center for Disease Control Research and Development, National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health. Rep. of Indonesia.(10)
Suminar, 2007. Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara Tahun 2007. Fakultas Kesehztan Masyarakat Peminatan Epidemiologi
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Perawatan. Jakarta: EGC.
Sunita A., 2003, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sunita Al Mastier : (2004) Prinsif dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Sunita Almatsier. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sunita Almatsier. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sunita Almitser. 2003. Prinsip-prisip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia.
Sunoto, 2001, Dibalik Kontravensi ASI, Susu formula, Jakarta: Yayasan Obor
Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Supariasa.2001, Penelitian Status Gizi, Jakarta : EGC.
Supartini, Y. 2008. Buku Ajaran Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Suparto. 2000.  Seks untuk lanjut usia. Bandung: RusdaKarya
Supriadi, Teddy dr. Gunawan, Johanes, dr. 1994. Kapita selekta daruratan Obstetri dan Ginekologi : Jakarta EGC
Supriadi. 1994. Kapita selekta daruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC
Suradi, 2008. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI 1 Jam Pertama Di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone Tahun 2007. [online] Available http://joeharno.blogspot.com, diakses tanggal 5 Januari 2010.
Suradi. 2008. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI dan MP-ASI dengan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan Di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone Tahun 2009. http://joeharno.blogspot.com, diakses tanggal 18 Januari 2010.
Surasmi, Asrining, dkk.. 2003. Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: EGC.
Suriadi dan Yuliani R. 2000. Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. Jakarta.
Suririnah, 2008. Buku Pintar Merawat Janin 0-9 Bulan-Panduan Bagi Calon Ibu Baru. Jakarta: Gramedia.
Suririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suririnah. 2009. Kehamilan dan Persalinan. http://www.infoibu.com, diakses tanggal 20 Februari 2010.
Surveilance team Kabupaten Majalengka. 2002. Buku Saku Hepatitis B Dini.
Suryabudhi, Maria. 1997. Cara Merawat Bayi dan Anak-anak. Bandung: Alfabeta.
Suryabudhi, Maria. 2003. Cara Merawat Bayi dan Anak-anak. Bandung: Alfabeta.
Suryabudhi,M.2002. Cara Merawat bayi dan anak-anak.Bandung:Pionir jaya
Suryatni. 2004. Faktor resiko Kematian Neonatal Dini pada Bayi Berat lahir Rendah di RSUD. Pekanbaru. http://puspasca.ugm.ac.id
Susan Perry dan Katherine A. O’Hanlan, MD., Natural Menopause. Addison-Wesley Publishing Company, 1993.
Sutadi, Heri dkk., 2007. Evaluasi Pelaksanaan Program Posyandu di Puskesmas Logomulyo, Temanggung. Yogyakarta: KMPK-UGM.
Sutanto, LB. 2005. Menopause. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sutanto, PH. 2001. Analisis Data. Jakarta : FKM-UI.
Sutirah. 2009. Pencegahan dan Penatalaksanaan Kehamilan dan Persalinan. (18 Agustus 2009). http://www.akbidnet.com
Sutomo. 2009.  Menu Sehat Penankluk Hipertensi. Jakarta: De Media Jakarta.  
Suwandie. 2008. Faktor Kunjungan Posyandu. [online] Available www.library.usu.ac.id, diakses tanggal 28 Desember 2009
Syafrudin dan Hamidah, 2007. Kebidanan Komunitas. Jakarat: EGC.
Syafrudin dan Hamidah, 2009. Kebidanan Komunitas. Jakara: EGC.
Syahlan, 1996. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.
Syahrul,Fariani,dkk, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Imunisasi Ibu Hamil di Kabupaten Lumajang. Jurnal Penelitian Medika Eksakta Vol. 3 No. 1 April 2002: 80-88, Jakarta,2002.http://www.pdpersi.co.id.[17Januari,2008]
Syarifuddin Anwar,et.all, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammmadiyah ,Banda Aceh, 2005
Taberben Ben-Zion, 1994. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.
Tagliaferri M., dkk. 2006.  The New Menopause Book. Ikhwal yang Perlu Anda Ketahui tentang Menopause. Alih Bahasa oleh : Rani Maria. Jakarta: PT. Indek.
Takesihaeng,J. 2000. Hidup Sehat Bagi Wanita. Jakarta: Gramedia.
Tandra. H. 2003. Merokok dan Kesehatan. http://www.antirokok.or.id/berita rokok kesehatan, diakses tanggal 03 Januari 2010
Tawi, M. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi DPT di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng. Skripsi. PSIK Unsyiah.
Tawi, M. 2008. Imunisasi dan Faktor yang Mempengaruhinya. http://syehaceh.wordpress.com, diakses tanggal 20 Februari 2010.
The Boston Women’s Health Book Collective; The New Our Bodies, Ourselves: Updated and Expanded for the 1990’s; A Touchtone Book: Published By Simon & Schuter Inc. – New York, 1992.
The Culture. Social and Behavioral determinants of Health, volume II. Disunting oleh John C. Caldwell, et al., Canberra: Health Transition
The Medical Journal of Australia. Supplement: essential role of fats troughout the lifecycle. The role of fats in the lifecycle stages the primary school years. Edisi 2002. Diakses dari : http:// www.mja.com.au/public/issues/176_11_130602?s115-s116.html. Tanggal 30 April 2008
Theophilus, Sophia, 2009. Tumbuh Semakin Tumbuh – Imunisasi. http://orliniqlima.multiply.com
Theresia Puspita, 1995. Bahan Kuliah Gizi dalam daur kehidupan. Akademi Gizi Banda Aceh, Aceh
Theresia Spika Ningrum. 2004. Hubungan Pola Pemberian ASI dan MP-ASI
Theresia, Puspita. 2005. Asi dan Gizi dalam Daur Kehidupan. Banda Aceh: Azki.
Tiatri, Sri. 2000. Tenang Bila Menopause Datang. Kompas. http//www.kompas.com diakses pada tanggal 28-11-2007.
Tim Redaksi Fokus Media. 2004. Praktek Kedokteran UU No.29 Tahun 2004. Bandung : Fokus Media.
TMA, Ant, 9 Agustus 2005 Blog ASI Sepuluh Keistimewaan Pemberian ASI  ( http://www.asuh.wikia.com).
Tricia, Y. dan  Mamdy, Z. 2008. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Ibu Untuk Membawa Anak Balitanya ke Posyandu di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2008. http://puskesmaspalas.wordpress.com, diakses tanggal 15 Januari 2010.
Triswanto, Sugeng D. 2007. Stop Smoking Cetakan 1. Yogyakarta: Progresif Books(22) Sukendro, Suryo. 2007.Filosofi Rokok Cetakan I. Yogyakarta: Pinus Book Publisher(24) Ministry of Health, Republic of Indonesia (WHO Indonsia). Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).www.iitbang.depkes.go.idl. Posted: 11114/2003. Diakses tanggal 17 Maret 2007 at 12.01 PM(25)
Tulakom & Bonet. (2003). Meiokok? 1'Vgapain Juga!!!. httu:/lw~-w.enstlish.com [on-line].
Udin Nazirudin dan Turmin.1999. Perawatan IV. Bandung : FKPP-SKP se-Jawa Barat.
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992. Jakarta: PP Ikatan Bidan Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
UNESCO and UNAIDS. 2002. HIV/AIDS and Education: A Too/kit for
United Nations Children’s Fund/World Health Organization. Low Birthweight. UNICEF, New York, 2004. Avaliable from : http://www.childinfo.org/areas/birthweight.htm. Last Update : Nov 2007 [diakses tanggal 2 Desember 2007].
Unpad. 2007. Mendapat ASI dalam Satu Jam Pasca Persalinan. Artikel  http://elib.fk.unpad.ac.id/jsp/evaluasi/Laporan_PjmKoleksi.jsp. 18 November 2007.
USAID/Health Service Program,Aktivitas Millennium Challenge Corporation Indonesia : Proyek Program Immunisasi Rutin,Desember 2007. http://indonesia.usaid.gov.[21 Januari 2008]
USU. 2008. Produksi ASI. Artikel. www.library.usu.ac.id. 12 Januari 2008.
Uyanto.  2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Uyanto. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Varney, et al. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Varney, et. al., 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Varney, Helen. 1997, Varney’s midwifery 3nd ed.chapter 383.London : Jones and Bartlett Publishers Internasional
Varney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: EGC.
Verralls, S. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Jakarta: EGC.
Vitahealth. 2005. Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
W.J.S. Poerwadarminto, 2002, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Wahono, 2005. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Satu Jam Pertama Setelah Melahirkan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Wahono, 2008 “Hubungan Tingkat Pengetahuan  Ibu Tentang Kegiatan Posyandu dengan Minat Kunjungan Ke Posyandu Di Desa Tegalarum Borobudur Magelang Tahun 2008”, http://skripsistikes.wordpress.com, 20/12/2009
Wahyuningrum, N. 2007. Survey Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Semarang: UNNES.
Walgito, B. (1994). Psikologi Sosial (Suaht Pengantai) Edisi Rerisi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Wawolumaya, Corrie. 2001. Survei Epidemiologi Sederhana. Jakarta: Panorama.
Westgren, et al. Hyperextension of the fetal head in breech presentation. A study with long-term follow-up. Diakses dari : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/. Januari, 2007.
Wetherall, Charles F. 2001. Quit: Read This Book And Stop Smoking. USA: Running Press Books Publishers(18)
WHO. 2004. Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Wiadyana, 1998. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.
Widayatun. 1999. Ilmu Perilaku. Jakarta: Fajar Interpratama.
Widiastuti, 2007. Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Kegiatan Posyandu di Kelurahan Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun 2006. Semarang: UNNES.
Widiastuti, I Gusti Agung Ayu Mas. 2005. Peran Serta Masyarakat
Widjaya M. C. 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka.
Widjaya, MC. 2003. Gizi Tepat untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Balita.
Widjaya. 2001. Mencegah Dan Mengatasi Alergi Dan Asma Pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka.
Widowati, O. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuand dan Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Purwosari Kecamatan Laweyan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Widyani, 2001, Perkembangan Anak 0-1 tahun, Jakarta : Puspa Swara.
Widyani, 2002, Panduan Perawatan Bayi Sakit, Jakarta : Puspa Swara.
Widyastuti, P. 1999. Manajemen Stres, National Safety Council. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Wiharta, Adnan S. 1992. Pemberian ASI pada Bayi Baru Lahir dalam Tinjauan Beberapa Aspek. Jakarta: FKUI.
Wiharta, Adnan S. 1992. Pemberian ASI pada Bayi Baru Lahir dalam Tinjauan Beberapa Aspek. Jakarta: FKUI.
Wijanarko, Bambang (2009). Patologi Obstetri. (10 Agustus 2009). http://obfkumj.blogspot.com
Wikandari, U. (2008). Penelitian. (09 Januari 2009). http://www.obgyn_ugm.com.
Wiknjosastro 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo.
Wiknjosastro H. Patologi Persalinan dan Penanganannya. Ilmu Kebidanan, edisi ke-3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2005.
Wiknjosastro H. Persalinan Sungsang. Ilmu Bedah Kebidanan, edisi ke-4. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2002.
Wiknjosastro, Hanifa ; Saefuddin AB, Rakhimnadi Triyatmo. (1994). Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wiknojosastro (1999). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Winarno, FG. 1990. Gizi dan Makanan Bagi Bayi dan Anak Sapihan. Jakarta:
Winarto HO. 2002. Kebanyakan dari Keluarga mampu : Kematian Bayi Berbobot Rendah Capai 60%, Suara Merdeka-Com.
Wiryo, Hananto. 2005. Mana Yang Harus Didahulukan, Menurunkan Angka Kematian Bayi atau Angka Kematian Ibu. http.www.tempo.co.id
Wong, 2004, Pedoman Klinis  Perawatan Pediatrik Edisi Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Wong. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Cetakan I. Jakarta: EGC.
World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards promoting optimal fetal growth. Avaliable from : http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html. Last update : January 2007 [diakses pada tanggal 10 Desember 2007].
Wulandari et al. 2004. Demam Berdarah Dengue. Available online at http://www.litbang.depkes.go.id, diakses tanggal 12 April 2010.
Yamin Panca Setia. Bisnis Asap Mengepung Anak.http://myaminpsetia.blogspot.com/Posted: Friday, February 1, 2008. Diakses tanggal 28 Mei 2008 at 09.10 AM(13)
Yamin. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Cetakan Kedua. Jakarta: Gaung Persada Press.
Yamroni, 2003. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN BALITA DI POSYANDU DESA TULIS KECAMATAN TULIS KABUPATEN BATANG. http://www.fkm.undip.ac.id
Yanuar. 2009. Kehamilan. http://id.wikipedia.org, diakses tanggal 20 Februari 2010.
Yatim,F. 2001. Haid Tidak Wajar dan Menopause. Jakarta: Pustaka Populer.
Yatim. 2004. Macam-macam Penyakit Menular dan Pencegahannya – Demam Berdarah, Demam Tipus dan Tipoid. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Yayah K Husnaini. dkk. 1987. Keadaan Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil. KMS Ibu
Yayuk Farida, Balawati d.k.k., 2004, Pengantar Pangan dan Gizi, Jakarta:
Yin,R. 1994. Case Study Reseach Design & Method. London: Sage Pulication
Ypha. 2007. Harian Seputar Indonesia, http://id.wikipedia.org, diakses tanggal 24 April 2010.
Yudoyono, Ani. 2007. Menyusui Dini Selamatkan Bayi. Jakarta: Jurnalnet.com
Yuhani, 2006, Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Bayi Usia 3-12 Bulan di Puskesmas Sewon II Kabupaten Bantul.
Yulianti dan Sitanggang. 2006. 30 Ramuan Penakluk Hipertensi. Jakarta:  PT. Agro Media Pustaka.
Yunanto, A. Pentingnya Inisiasi Dini. Banjarmasin Post. Kompas Cyber Media, 05 Agustus 2007.
Yunika. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehamilan. http://kesrepro.info, diakses tanggal 21 Februari 2010
Zaenab. 2006. Beberapa Faktor Resiko Kejadian BBLR di RS. Al fatah Ambon tahun 2006. http://www.blogspot.com
Zaif. 2009. Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Available online at http://zaifbio.wordpress.com, diakses tanggal 06 Mei 2010.
Zalfa, 2007. Mendapat ASI dalam Satu Jam Pasca Persalinan. Artikel  http://elib.fk.unpad.ac.id/jsp/evaluasi/Laporan_PjmKoleksi.jsp
Zanikhan. 2008. Minat Belajar. Available online at http://zanikhan.wordpress.com (diakses tanggal 01 April 2010).
Zulhaida Lubis. (2008). Status Gizi Ibu Hamil serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang Dilahirkan. (10 Januari 2009). http:// www.childinfo.org/areas/ birthweight.htm.
Zulkifli. 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. Medan : FKM-USU.
Zulkifli., 2004. Posyandu dan Kader Kesehatan. USU Digital

Fans Page