Ads 468x60px

19 Juli, 2014

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Postterm Pada Ibu Bersalin

Komplikasi kehamilan postterm mempunyai pengaruh terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Berdasarkan komplikasi pada janin dengan kehamilan postterm adalah kejadian asfiksia dimana pada tahun 2010 diperkirakan 3,6 juta dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia. Di RSUD XXX terjadi kecenderungan peningkatan angka postterm tahun 2011 terdapat 5,78% kasus, tahun 2012 terdaat 6,96%, meningkat lagi tahun 2013 10,77% kasus. Beberapa faktor penyebab kehamilan postterm adalah kesalahan dalam penanggalan, merupakan penyebab paling sering, usia primigravida, riwayat kehamilan lewat bulan, defisiensi sulfatase plasenta, dan jenis kelamin janin laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian postterm pada ibu bersalin di RSUD XXX  Tahun 2013.

Jenis penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu bersalin di RSUD XXX tahun 2013 sebanyak 1.179 orang. Besar sampel diambil menggunakan rumus Slovin sejumlah 299 responden dengan tehnik systematic random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia, paritas dan jenis kelamin janin dan variabel terikatnya kejadian postterm. Pengumpulan data sekunder dengan alat pengumpulan data berupa lembar checklist, dianalisis secara univariat dengan rumus prosentase dan bivariat menggunakan uji chi square.

Hasil penelitian didapatkan bahwa proporsi ibu bersalin yang mengalami  Postterm sebesar 23,75% (71 ibu bersalin), umur berisiko sebesar 29,77% (89 ibu bersalin), paritas berisiko sebesar 25,75% (77 ibu bersalin), jenis kelamin janin laki-laki sebesar 34,11% (102 ibu bersalin). Hasil uji chi square hubungan usia ibu dengan kejadian Postterm dengan p value: 0,002, hubungan antara paritas ibu dengan kejadian Postterm dengan p value: 0,000, hubungan antara jenis kelamin janin ibu dengan kejadian Postterm pada ibu bersalin dengan p value: 0,018). 

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara usia, paritas dan jenis kelamin janin dengan kejadian postterm di RSUD XXX Tahun 2013, sehingga dapat disarankan untuk melakukan penangan kejadian postterm dengan monitoring janin, mengamati insufisiensi plasenta, pengambilan keputusan dengan cepat jika terdapat tanda gawat janin dengan tindakan seksio sesarea serta upaya preventif dengan konseling dan deteksi dini  kejadian postterm pada ibu hamil dengan rutin melakukan ANC.

Kata Kunci : Usia, Paritas, Jenis kelamin janin, Postterm
Daftar Bacaan : 24 (2002-2013)

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA

Fans Page