Ads 468x60px

16 November, 2009

Kanker Payudara

Pengertian Kanker Payudara
Kata ‘kanker’ berasal dari bahasa latin ‘crab’ (kepiting) yang digunakan untuk menggambarkan tumor ganas (pertumbuhan kanker). Kanker bermula ketika sel mulai membelah dan tumbuh dalam cara yang tidak terkontrol dan abnormal. (Lincoln, Jakie-Wilensky, 2008). Sedangkan payudara berasal dari bahasa latin ‘mamma’ adalah organ tubuh bagian atas dada dari mamalia yang berjenis kelamin perempuan yang biasanya digunakan untuk menyalurkan air susu (Wibisono, Nancy, 2009).
Menurut DR Sutjipto Sp.B (K) Onk (2008), saat ini banyak penderita kanker payudara berusia muda, bahkan tidak sedikit yang baru berusia 14 tahun. walaupun belum diketahui penyebab pastinya, ada faktor risiko terjadinya kanker payudara. Pemicu terjadinya penurunan usia kanker payudara, disebabkan oleh perubahan gaya hidup, seperti konsumsi makanan cepat saji serta kurang konsumsi sayur dan buah.

Berapa Faktor Resiko pada Kanker Payudara
Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun ada berbagai faktor resiko yang berhubungan dengan kanker payudara, diantaranya adalah sebagai berikut:
Faktor hormon; yang diduga memegang peranan dalam proses kejadian tumor ini adalah faktor hormon estro¬gen. Namun, bagaimana mekanisme kejadiannya belum jelas diketahui. Akan tetapi pemberian hormon estrogen dan progesteron pada penggunaan alat kontrasepsi belum terbukti berpengaruh meningkatkan angka kejadian kanker payudara, kecuali pemakaian pil kontrasepsi pada usia muda. Penelitian membuktikan bahwa wanita usia dini (remaja) yang memakai alat kontrasepsi oral (pil) sangat berisiko tinggi terserang kanker payudara.
Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih hormon atau hormonal replacement therapy (HRT), dan pengobatan kemandulan (infertilitas).
Pemakai kontrasepsi oral pada penderita tumor jinak payudara seperti kelainan fibrokistik.
Wanita bekerja pada malam hari. Pusat Penelitian Kanker Fired Hutchison Cancer di Seatle, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa wanita yang bekerja malam hari mempunyai peluang 60% terkena kanker payudara. Cahaya lampu yang kusam pada malam hari dapat menekan produksi melatonin noctural pada otak sehingga hormon estrogen yang diproduksi oleh ova¬rium meningkat. Padahal diketahui melatonin dapat menekan pertumbuhan sel kanker payudara.
  1. Faktor usia; wanita berusia di atas 30 tahun, wanita yang mendapatkan haid pertama pada umur kurang dari 10 tahun, dan wanita yang mengalami menopause (mati haid) setelah usia 50 tahun, mempunyai ke¬mungkinan lebih besar mendapatkan kanker payudara.
  2. Wanita yang tidak pernah melahirkan anak.
  3. Wanita yang melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun.
  4. Wanita yang tidak pernah menyusui anak.
  5. Terapi radiasi pada daerah sekitar dada dan payudara pernah dilakukan.
  6. Riwayat keluarga; beberapa riwayat keluarga yang dianjurkan untuk deteksi dini yaitu ibu atau saudara perempuan terkena kanker payudara atau kanker yang berhubungan dari ibu atau ayah, kanker ovarium, endometrium, kolorektal, prostat, tumor otak, leukemia, dan sarkoma.
  7. Pernah mengalami infeksi, trauma/benturan, operasi payudara akibat tumor jinak (kelainan fibrokistik dan fibroadenoma), atau tumor ganas payudara kontralateral.
  8. Wanita yang terlalu banyak mengkonsumsi alkohol.
  9. Wanita yang pernah mendapat radiasi sebelumnya pada payudara atau dinding dada, misalnya untuk pengobatan keloid.
  10. Peningkatan berat badan yang signifikan pada usia dewasa.
  11. Konsumsi makanan berlemak dan berprotein tinggi tetapi rendah serat yang terlalu banyak dan sering, karena mengandung zat karsinogen yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
(Purwoastuti, Endang Th, 2008).

Tanda dan Gejala Kanker Payudara
Tanda dan gejala yang tampak pada penderita kanker payudara adalah sebagai berikut:
  1. Adanya benjolan pada payudara yang tidak dapat digerakkan dari dasar/jaringan sekitar, pada awalnya tidak terasa sakit atau nyeri sehingga kurang mendapat perhatian dari penderita.
  2. Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
  3. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
  4. Payudara mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul pembengkakan.
  5. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sem¬buh meskipun sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.
  6. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
  7. Terkadang keluar cairan, darah merah kehitam-hitam¬an, atau nanah dari puting susu, atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau tidak sedang menyusui.
  8. Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah ber¬darah.
  9. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain.
  10. Keadaan umum penderita buruk.
(Purwoastuti, Endang Th, 2008).

Tahap Perkembangan Sel Kanker/Penentuan Stadium Kanker Payudara
Penentuan Stadium
Stadium tumor merupakan peramal yang sangat penting bagi keberlangsungan kanker payudara. Stadium kanker payudara memungkinkan para dokter melakukan rekomendasi yang terbaik bagi pengobatannya. la juga memungkinkan untuk perbandingan yang lebih akurat terhadap metode-metode pengobatan yang berbeda dan hasil-hasilnya.

Sistem penentuan stadium TNM
Metode standar untuk menentukan stadium yang digunakan di seluruh dunia disebut sistem penentuan stadium TNM. `TNM' menandakan `tumor, bintil-bintil dan metastase' dan penggolongannya adalah sebagai berikut:
  • Tumor (T) - diameternya sangat besar dari tumor primer.
  • Bintil-bintil (N) - metastasis bintil-bintil getah bening (apakah ia telah menyebar ke kelenjar-kelenjar getah bening). Bintil-bintil tersebut bisa berpindah-pindah maupun bersifat tetap. Apabila bintil-bintil bersifat tetap, kemungkinan bahwa perbandingan besar bintil-bintil tersebut diganti dengan tumor.
  • Metastasis (M) - metastasis terpencil (apakah ia telah menyebar pada bagian lain di dalam tubuh).
Karena kanker-kanker yang bersifat tidak menyerang (in situ) yang menurut pengertiannya tidak menyebar di luar payudara, mereka digolongkan sebagai Stadium. Kanker-kanker yang bersifat menyerang digolongkan dari stadium I – IV
Stadium 0 (stadium awal)
Kanker-kanker yang bersifat tidak menyerang pada pipa saluran atau lobula, atau penyakit Paget pada puting.

Stadium 1 (stadium awal)
  • Tumor tidak lebih besar dari 2 cm.
  • Bintil-bintil getah bening pada aksila tidak mengandung tumor. Tidak ada bukti metastase.
Stadium II (stadium awal)
  • Tumor tidak lebih besar dari 2 cm namun bintil-bintil aksila (ketiak) mengandung tumor.
  • Tumor sudah mencapai antara 2-5 cm, bintil-bintil aksila mungkin atau tidak mungkin mengandung tumor.
  • Tumor lebih besar dari 5 cm, bintil-bintil aksila tidak mengandung tumor.
  • Tidak ada bukti metastase.
Stadium III (stadium parah)
  • Tumor tidak lebih dari 5 cm, bintil-bintil.
  • Tumor lebih besar dari 5 cm, bintil-bintil aksila mengandung tumor. Tumor dari setiap ukuran dengan perluasannya menuju dinding dada dan/atau kulit, ada status bintil-bintil.
  • Tumor dari setiap ukuran (dengan atau tanpa perluasan), bintil-bintil payudara internal mengandung tumor.
  • Tidak ada bukti metastase.
  • Bintil-bintil aksila, kelenjar-kelenjar getah bening yang ada di ketiak
Stadium IV (stadium parah)
  • Tumor dari setiap ukuran, terdapat status bintil-bintil.
  • Adanya metastases.
(Lincoln Jackie-Wilensky, 2008)

Pencegahan terhadap Kanker Payudara
Perubahan apa pun pada payuda¬ra Anda harus disikapi dengan hati-hati. Bila penyebabnya dapat diketahui sejak dini, upaya penanganan bisa dilakukan segera. Tindakan ini akan membuahkan hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, pencegahan timbulnya gangguan kesehatan pada payudara dapat dilakukan dengan beberapa caranya berikut:

Membuat catatan bulanan
Keteraturan siklus haid dapat diketahui dengan cara menghitung hari, bukan berdasarkan tanggal, setiap bulannya. Catatlah pula segala hal atau perubahan yang dirasakan menje¬lang, selama, dan sesudah berlangsungnya haid. Segera temui dokter bila Anda mengalami hal-hal berikut:
  • Siklus haid kurang dari 14 hari atau lebih dari 35-40 hari sekali.
  • Lamanya haid lebih dari 14 hari.
  • Volume darah haid sangat banyak (sampai-sampai Anda perlu ganti pembalut sebanyak 10 kali per hari).
Hindari makanan tinggi lemak
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kemung¬kinan wanita yang mengonsumsi makanan tinggi lemak untuk terkena kanker payudara akan lebih tinggi dibandingkan mereka yang banyak mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Namun, belum diketahui apakah diet rendah lemak bisa benar-benar mencegah kanker payudara atau tidak.
Dalam jurnal kedokteran terbitan FKUI, Medical Journal oflndonesia edisi April-Juni 1999 dilaporkan, ada sejumlah hasil penelitian yang berkaitan dengan faktor risiko kanker payuda¬ra. Antara lain diungkapkan bahwa minum susu dan makan daging berlemak merupakan faktor risiko yang signifikan bagi munculnya kanker payudara. Begitu pula makanan dan minum¬an yang mengandung santan kelapa, terutama jika dikonsumsi setiap hari.

Rajin-rajin lakukan "Sadari"
Sebenarnya, untuk mengetahui keadaan payudara (apakah normal atau tidak), dianjurkan untuk melakukan pemerik¬saan payudara sendiri alias Sadari secara rutin. Kapan persisnya? Sebaiknya, pemeriksaan dilakukan tiap bulan, kira-kira seming¬gu setelah siklus haid usai. Lebih-lebih, kalau ibu atau famili perempuan dekat Anda punya riwayat kanker payudara.
Namun, jika merasa bahwa ada sesuatu yang tidak biasa terjadi pada payudara Anda, dan Anda merasa cemas karena¬nya, maka berikut ini panduan untuk perlu tidaknya bagi Anda pergi ke dokter spesialis.
a) Gejala yang tidak perlu dikonsultasikan ke dokter spesialis:
  • Wanita muda (kurang dari 35 tahun) dengan benjolan pada payudara dan terasa sakit.
  • Wanita kurang dari 40 tahun dengan benjolan yang simetris.
  • Wanita kurang dari 50 tahun dengan keluarnya cairan dari puting susu dan bukan berwarna merah. Maksud cairan di sini adalah: Keluar spontan atau tanpa dimanipulasi, - Keluar dari satu atau ke-2 sisi payudara,Keluar cairan yang berhubungan dengan haid atau tidak, sedang hamil atau tidak; cedera rudapaksa (luka akibat perkosaan), atau kelainan kelenjar gondok.
  • Wanita dengan keluhan nyeri dan benjolan yang tidak jelas batasnya.
2) Gejala yang perlu dikonsultasikan ke dokter spesialis:
Benjolan:
- Berbatas tegas.
- Terdapat pada satu sisi (asimetris) setelah haid.
- Kista lebih dari satu, atau kista timbul kembali setelah disedot.

Nyeri:
- Berhubungan dengan adanya benjolan.
- Tidak dapat diatasi dengan pengobatan.
- Pada satu sisi payudara pada wanita pasca menopause.

Keluar cairan dari puting:
- Pada wanita umur lebih dari 50 tahun.
- Khusus wanita kurang dari 50 tahun, cairan berwarna merah dan spontan.

Kelainan posisi puting.
- "Tenggelam".
- Kelainan kulit sekitar puting (seperti eksim).
- Kelainan kulit payudara.
- Bentuk seperti kulit jeruk yang tebal.
- Warna kemerahan.
(Lincoln, Jakie-Wilensky, 2008)



Pengobatan Kanker Payudara
Umumnya, pengobatan kanker payudara terbagi menjadi dua golongan besar: pertama, pengobatan untuk kanker tahap awal, kedua, pengobatan untuk kanker tahap lanjut dan kambuh. Saat ini, pengobatan terhadap kanker payudara meliputi operasi, radioterapi, kemoterapi, terapi hormonal, dan terapi biologi. Jika kanker masih dalam stadium dini, maka operasi dapat dilakukan.
  • Operasi dengan cara Breast Conserving Therapy (BCT), pengangkatan seluruh jaringan kanker clan sedikit jaringan payuda¬ra di sekitarnya dilanjutkan dengan radiasi, telah sering dilakukan dengan hasil yang sama dengan operasi pengangkatan seluruh payudara. Tetapi, BCT hanya dapat dilakukan pada pasien dengan ukuran tumor yang kecil atau tumor yang ukurannya dikecilkan dengan pengobatan awal (radioterapi dan/atau kemoterapi) sehing¬ga menjadi layak untuk dioperasi.
  • Radioterapi dan/atau kemoterapi merupakan pilihan pengobat¬an untuk kanker tahap lanjut. Berkat kemajuan penelitan kanker payudara, saat ini pengobatan untuk kanker payudara tahap lanjut celah menunjukkan bahwa angka ketahanan hidup meningkat dan angka kematian menurun. Kemoterapi juga dapat dilakukan pada pasien kanker tahap awal untuk mengurangi kemungkinan terjadi¬nya penyebaran sel-sel kanker yang pada awalnya tidak terdeteksi. Efek samping kemoterapi yang sering kali ditakutkan oleh pasien telah semakin berkurang dengan ditemukannya obat-obat baru yang memiliki efek spesifik terhadap sel kanker sehingga efek sampingnya terhadap sel-sel normal menjadi berkurang..

Teori tentang Remaja

Pengertian
Remaja merupakan usia muda atau mulai dewasa (Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Ahmad & Santoso, 1996). Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat (www.bkkbn.go.id, 2008).

Remaja adalah usia transisi, seorang individu telah meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantungan, akan tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun masyarakat. Semakin maju masyarakat semakin panjang usia remaja karena ia harus mempersiapkan diri untuk menyesuaikan dirinya dengan masyarakat yang banyak syarat dan tuntutannya.
Remaja dalam mengalami perubahan-perubahannya akan melewati perubahan fisik, perubahan emosi dan perubahan sosial. Yang dimaksud dengan perubahan fisik adalah pada masa puber berakhir, pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna dan akan sepenuhnya sempurna pada akhir masa awal remaja.
Perubahan emosi pada masa remaja terlihat dari ketegangan emosi dan tekanan, tetapi remaja mengalami kestabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Sedangkan perubahan sosial pada masa remaja merupakan salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit, yaitu berhubungan dengan penyesuaian sosial pada perubahan sosial ini, remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah.
Ciri remaja pada anak wanita biasanya ditandai dengan tubuh yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan yang cukup menyolok terjadi ketika remaja memasuki usia antara 9-15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi atau keturunan. Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi pada anak perempuan. Datangnya menstruasi pertama tidak sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut salah satunya adalah karena gizi. Saat ini ada seorang anak perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama di usia 8-9 tahun. Namun pada umumnya adalah sekitar 12 tahun. Remaja perempuan, sebelum menstruasi akan menjadi sangat sensitif, emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas (BKKBN, 2008).

Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja lebih konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria yaitu biologis, psikologis dan sasial ekonomi. Remaja adalah suatu masa dimana:
  1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual.
  2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
  3. Terjadi peralihan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada yang relatif mandiri.

Ditinjau dari kesehatan WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja. Selanjutnya WHO menyatakan walaupun definisi di atas didasarkan pada usia kesuburan wanita, batasan tersebut berlaku juga untuk remaja pria dan WHO membagi kurun usia tersebut dalam 2 bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun.
Sementara itu definisi remaja untuk masyarakat Indonesia adalah menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah dengan pertimbangan sebagai berikut:
  1. Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik).
  2. Dibanyak masyarakat indonesia; usia dianggap akil-balik, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak, lagi memperlakukan mereka sebagai anak¬-anak (kriteria sosial).
  3. Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan, jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity), tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual dan tercapainya puncak perkembangan kognitif maupun moral (kriteria psikologis).
  4. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal yaitu untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada orang tua.
  5. Dalam definisi di atas, status perkawinan sangat menentukan karena arti perkawinan masih sangat penting di masyarakat kita secara menyeluruh. Seorang yang sudah menikah, pada usia berapa pun dianggap dan diperlakukan sebagai. orang dewasa penuh, baik secara hukum maupun kehidupan bermasyarakat dan keluarga. Karena itu definisi Remaja disini dibatasi khusus untuk yang belum menikah (Sarwono, 2000).
Perkembangan Remaja
Masa remaja ditandai dengan terjadinya berbagai proses perkembangan yang secara global meliputi perkembangan jasmani dan rohani. Perkembangan jasmani terlihat dari perubahan-perubahan bentuk tubuh dari kecil menjadi besar sedangkan rohani tampak dari emosi, sikap dan juga intelektual.



Perkembangan yang dialami remaja adalah :
  1. Perkembangan fisik: perkembangan fisik pada masa remaja mengarah pada pencapaian bentuk-bentuk badan orang dewasa. Perkembangan fisik terlihat jelas dari perubahan tinggi badan, bentuk badan dan berkembangnya otot-otot tubuh.
  2. Perkembangan Seksual. Perkembangan seksual ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin primer dan sekunder:
  3. Perkembangan heteroseksual. Pada masa remaja mulai timbul rasa ketertarikan terhadap lawan jenis.
  4. Perkembangan emasional. Keadaan emosional pada masa remaja tidak stabil.
  5. Perkembangan Kognisi:
  6. Perkembangan identitas diri: Proses pembentukan identitas diri telah dimulai sejak kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja. Secara umum identitas diri adalah perasaan individualitas yang mantap dimana individu tidak tenggelam dalam peran sosial yang dimainkan tetapi tetap dihayati sebagai pribadi diri sendiri (Asmarani, 2007).

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Kehamilan menyebankan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolosme tubuh ibu.

Pada dasarnya penambahan semua zat gizi dibutuhkan oleh ibu hamil, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi, protein dan beberapa ineral seperti zat besi dan kalsium. Menurut Nasution (1988) yang dikutip oleh Lubis, kebutuhan energi untuk kehamilanyang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil. Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemusian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selam trimester II diperluakan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta (Lubis,2003:2).
Sama halnya dengan energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia selama akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta serta janin.

Kecukupan Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan akan energi dan zat-zat gizi bergantung pada berbagai factor seperti umur, gender, berat badan, aktifitas fisik dan lain-lain. (Sunita Almatsier, 2001 : 296). Untuk mengetahui tingkat kecukupan gizi pada seseorang maka ditetapkan Angka Ketetapan Gizi Indonesia yang disusun oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), risalah Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI, 1998. hlm. 877. Adapun angka cakupan gizi pada wanita tidak hamil dengan sedikit tambahan.
Dengan mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam tersebut, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu dapat dilengkapi oleh zat gizi dari makanan lainnya. Makanan yang beraneka ragam memberikan manfaat besar terhadap kesehatan ibu hamil karena makin beragam yang dikonsumsi makin baik mutu makanannya.

Bahaya Kekurangan Gizi
Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi itu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungan (Sjahmien Moehji, 2003 : 15). Apabila kebutuhan gizi itu tidak dipenuhi maka akan terjadi berbagai gangguan baik pada ibunya sendiri maupun pada janinnya.
a. Pada Ibu
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin. Tambahan makanan untuk ibu hamil dapat diberikan dengan cara meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas makanan ibu hamil sehari-hari, bias juga dengan memberikan tambahan formula khusus untuk ibu hamil. Apabila makanan selama hamil tidak tercukupi maka dapat menngakibatkan kekurangan gizi sehingga ibu hamil mengalami gangguan. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu hamil, antara lain anemia, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena infeksi. Pada saat persalinan gizi kurang dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan, serta operasi persalinan.
b. Pada Anak
Untuk pertumbuhan janin yang baik diperlukan zat-zat makanan yang adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transper zat-zat makana tersebut. Suplai zat-zat makanan ke Janin yang sedang tumbuh tergantung pada jumlah darah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat-zat makanan yang diangkutnya. Gangguan suplai makanan dari ibu mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran (aborts), bayi lahir mati (kematian neonatal), cacat bawaan, lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).



Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil
Menurut Depkes RI (1995) dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu.

KEK dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk memprediksi kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan lahir rendah. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lebih rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.

Lingkar lengan atas merupakan indicator status gizi yang digunakan terutama untuk mendeteksi kurang energi protein pada anak-anak dan merupakan alat yang baik untuk mendeteksi wanita usia subur dan ibu hamil dengan resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Hal ini sesuai dengan Depkes RI (1994) yang dikutip oleh I Dewa Nyoman Supariasa, bahwa pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok beresiko kekurangan energi kronis (KEK).

Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam janka pendek. Pengukuran LILA digunakan karena pengukurannya sangat mudah dan cepat. Hasil Pengukuran LILA ada dua kemungkinan yaitu kurang dari 23,5 cm dan diatas atau sama dengan 2323,5 cm. Apabila hasil pengukuran <> 23,5 cm berarti tidak berisiko KEK.

PHBS

1. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (http://dinkeslampung.bdl.nusa.net.id/).

2. Bidang PHBS
Bidang PHBS yaitu :
a. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2x/hari, dan lain-lain.
b. Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain-lain.
c. Bidang Kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain-lain.
(http://dinkeslampung.bdl.nusa.net.id/)

3. Pengembangan PHBS
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS yaitu :
a. Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice). Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta kelompok masyarakat. Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi yang seringkali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses pengorganisasian masyarakat (community organisation) atau pembangunan masyarakat (community development). Untuk itu sejumlah individu yang telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama memecahkan kesulitan yang dihadapi. Tidak jarang kelompok ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari dermawan). Disinilah letak pentingnya sinkronisasi promosi kesehatan dan PHBS dengan program kesehatan yang didukungnya. Hal-hal yang akan diberikan kepada masyarakat oleh program kesehatan sebagai bantuan,hendaknya disampaikan pada fase ini, bukan sebelumnya. Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

b. Binasuasana
Binasuasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimana pun ia berada (keluarga di rumah, orangorang yang menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena itu, untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam upaya meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina Suasana. Terdapat tiga pendekatan dalam Bina Suasana, yaitu :
1) Pendekatan Individu
2) Pendekatan Kelompok
3) Pendekatan Masyarakat Umum

c. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat formal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan dan penyandang dana pemerintah. Juga dapat berupa tokoh-tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain-lain yang umumnya dapat berperan sebagai penentu ”kebijakan” (tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi jarang diperoleh dalam waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan, yaitu:
  1. Mengetahui atau menyadari adanya masalah,
  2. Tertarik untuk ikut mengatasi masalah,
  3. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah,
  4. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah, dan
  5. Memutuskan tindak lanjut kesepakatan.



Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat, dan tepat. Bahan-bahan advokasi harus disiapkan dengan matang, yaitu :

1) Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi
2) Memuat rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah
3) Memuat peran si sasaran dalam pemecahan masalah
4) Berdasarkan kepada fakta atau evidence-based
5) Dikemas secara menarik dan jelas
6) Sesuai dengan waktu yang tersedia (http:dinkes.sulsel.go.id).

09 November, 2009

Antropometri



Pengertian Antropometri

Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Antropometri artinya ukuran dari tubuh.
Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

Keunggulan Antropometri
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:
  • Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.
  • Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
  • Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu.
  • Biaya relatif murah
  • Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.
  • Secara alamiah diakui kebenaranya.
Kelemahan Antropometri
  1. Tidak sensitif
  2. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)
  3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.
  4. Kesalahan terjadi karena:
  • Pengukuran
  • Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan
  • Analisis dan asumsi yang keliru
Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
1) Latihan petugas yang tidak cukup
2) Kesalahan alat atau alat tidak ditera
3) Kesulitan pengukuran

Jenis Parameter
a. Berat badan
Merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR.
  1. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan:
  2. Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat.
  3. Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik tentang pertumbuhan
  4. Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas.
  5. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur
  6. KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk pendidikan dan monitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan sebagai dasar pengisian.
Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
1) Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain.
2) Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
3) Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
4) Skala mudah dibaca
5) Cukup aman untuk menimbang anak balita.

Cara menimbang/mengukur berat badan:
Langkah I
Gantungkan dacin pada:
  • Dahan pohon
  • Palang rumah atau penyangga kaki ktiga
Langkah 2
Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuat

Langkah 3
Sebelum dipakai, letakkan bandul geser pada angka 0 (nol)

Langkah 4
Pasanglah celana timbang, kotak timbang, atau sarung timbang yang kosong pada dacin.

Langkah 5
Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang

Langkah 6
Anak di timbang dan seimbangkan dacin

Langkah 7
Tentukan berat badan anak dengan membaca angka diujung bandul geser.

Langkah 8
Catat hasil penimbangan di atas pada secarik kertas

Langkah 9
Geserlah bandul ke angka nol, letakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah itu bayi baru anak dapat diturunkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak:
1) Pemeriksaan alat timbangan
2) Anak balita yang ditimbang
3) Keamanan
4) Pengetahuan dasar petugas.

b. Umur
Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh dan untuk anak 0-2 tahun digunakan bulan penuh.
Contoh : tahun usia penuh.
Umur : 7 tahun 2 bulan dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan dihitung 6 tahun.

c. Tinggi Badan
Cara mengukur:
  1. Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar sehingga tepat 2 meter.
  2. Lepaskan sepatu atau sandal.
  3. Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna
  4. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus lurus menempel pada dinding.
  5. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.
d. Lingkar Lengan Atas
  1. Baku lingkar lengan atas yang digunakan sekarang belum dapat mendapat pengujian memadai untuk digunakan di Indonesia.
  2. Kesalahan pengukuran LLA (ada berbagai tingkat ketrampilan pengukur) relatif lebih besar dibandingkan dengan tinggi badan, mengingat batas antara baku dengan gizi kurang, lebih sempit pada LLA dari pada tinggi badan.
  3. Lingkar lengan atas sensitif untuk suatu golongan.
Cara mengukur:
  • Yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri
  • Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau pakaian
  • Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai cukup terukur keliling lingkaran lengan.
e. Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.

Alat dan tehnik pengukuran:
Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiber glas) dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah, pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal, caranya dengan melingkarkan pita pada kepala.

f. Lingkar Dada
Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.

Alat dan tehnik pengukuran:
Alat yang digunakan adalah pita kecil, tidak mudah patah, biasanya terbuat dari serat kaca (fiber glas). Pengukuran dilakukan pada garis puting susu. Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai akurasi pengukuran (pembaca), karena pernapasan anak yang tidak teratur.




Konsep Luka


Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel

Mekanisme terjadinya luka
  1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
  2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
  3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
  4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
  5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
  6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
  7. Luka Bakar (Combustio)

Menurut tingkat Kontaminasi terhadap luka :
  • Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson - Pratt). Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
  • Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
  • Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
  • Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka. (www.depkes.co.id)

Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka, dibagi menjadi :
Stadium I :
Luka Superfisial ("Non-Blanching Erithema”) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
Stadium II :
Luka "Partial Thickness" : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
Stadium III :
Luka "Full Thickness" : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
Stadium IV :
Luka "Full Thickness" yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.

Menurut waktu penyembuhan luka dibagi menjadi :
  • Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
  • Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
Proses Penyembuhan Luka
Tubuh secara normal akan berespon terhadap cedera dengan jalan “proses peradangan", yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama: bengkak (swelling), kemerahan (redness), panas (heat), Nyeri (pain) dan kerusakan fungsi (impaired function). Proses penyembuhannya mencakup beberapa fase :
Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi sebagai hemostasis. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka (clot) dan juga mengeluarkan "substansi vasokonstriksi" yang mengakibatkan pembuluh darah kapiler vasokonstriksi. Selanjutnya terjadi penempelan endotel yang akan menutup pembuluh darah. Periode ini berlangsung 5-10 menit dan setelah itu akan terjadi vasodilatasi kapiler akibat stimulasi saraf sensoris (Local sensory nerve endding), local reflex action dan adanya substansi vasodilator (histamin, bradikinin, serotonin dan sitokin). Histamin juga menyebabkan peningkatan permeabilitas vena, sehingga cairan plasma darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi oedema jaringan dan keadaan lingkungan tersebut menjadi asidosis. Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan : eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke-3 atau hari ke-4.

Fase Proliferatif
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan. Pada jaringan lunak yang normal (tanpa perlukaan), pemaparan sel fibroblas sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. Sesudah terjadi luka, fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka, kemudian akan berkembang (proliferasi) serta mengeluarkan beberapa substansi (kolagen, elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan proteoglycans) yang berperan dalam membangun (rekontruksi) jaringan baru. Fungsi kolagen yang lebih spesifik adalah membentuk cikal bakal jaringan baru (connective tissue matrix) dan dengan dikeluarkannya substrat oleh fibroblas, memberikan pertanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam didalam jaringan baru tersebut disebut sebagai jaringan "granulasi". Fase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk, terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai growth faktor yang dibentuk oleh makrofag dan platelet.

Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan.

Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan. Kolagen yang berlebihan akan terjadi penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.

Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan parut mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktifitas normal. Meskipun proses penyembuhanluka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung pada kondisi biologis masing-masing individu, lokasi serta luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi, diserta penyakit sistemik (diabetes mielitus).

Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka
Usia
Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan jaringan

Infeksi
Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.

Hipovolemia
Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.

Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.

Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah ("Pus").

Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada fuka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.

Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.

Pengobatan
  • Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera
  • Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
  • Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular. (www.google.com)
Nursing Management
Dressing/Pembalutan Tujuan :
1. memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka
2. absorbsi drainase
3. menekan dan imobilisasi luka
4. mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis
5. mencegah luka dari kontaminasi bakteri
6. meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing
7. memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien .

Alat Dan Bahan Balutan Untuk Luka
Bahan untuk Membersihkan Luka
  • Alkohol 70%
  • Aqueous and tincture of chlorhexidine gluconate (Hibitane) Aqueous and tincture of benzalkonium chloride (Zephiran Cloride) Hydrogen Peroxide
  • Natrium Cloride 0.9%
Bahan untuk Menutup Luka
Verband dengan berbagai ukuran

Bahan untuk mempertahankan balutan :
  • Adhesive tapes
  • Bandages and binders
Komplikasi Dari Luka
Hematoma (Hemorrhage)
Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada pasien, sehingga balutan dapat diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval 24 jam pertama setelah pembedahan.

Infeksi (Wounds Sepsis)
Merupakan infeksi luka yang sering timbul akibat infeksi nosokomial di rumah sakit. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 - 48 jam, denyut nadi dan temperatur tubuh pasien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya menjadi bengkak, hangat dan nyeri.
Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :
  • Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan
  • Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh : terkumpulnya pus (bakteri, jaringan nekrotik, Sel Darah Putih).
  • Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan
  • antibiotik.
Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence adalah rusaknya luka bedah Eviscerasi merupakan keluarnya isi dari dalam luka

Keloid
Merupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan. Keloid ini biasanya muncul tidak terduga dan tidak pada setiap orang.





Dokumentasi dan Pelaporan


Dokumentasi merupakan aspek penting dari praktek keperawatan. Sepanjang waktu format dan kualitas dokumentasi telah berkembang, tetapi fokusnya terus berdampak positif terhadap klien. Dokumentasi keperawatan terus menerus menjadi penting karena hubungan fiskalnya dalam menentukan biaya keperawatan klien. Regulasi membutuhkan institusi perawatan kesehatan untukmemantau dan mengevaluasi kualitas dan kesesuaian perawatan klien. lembaga akreditasi seperti JEAHO menguraikan pedoman tentang informasi yang harus didokumentasikan.
Sebagai anggota dari tim perawat kesehatan, perawat harus mengkomunikasikan informasi tentang klien secara akurat dan dengan cara yang tepat waktu dan efektif. Kualitas perawatan klien bergantung pada kemampuan pemberi perawatan untuk berkomunikasi satu sama lain. Semua pemberi perawatan kesehatan membutuhkan informasi yang sama tentang klien sehingga mereka dapat merencanakan perawatan kesehatan yang komprehensif. Kecuali bahwa rencana perawatan klien dikomunikasikan pada semua anggota tim perawatan kesehatan, perawatan akan terputus-putus, dan tercapai sering tertunda atau bahkan tidak dilakukan hasil klien yang buruk seperti melambatnya pemulihan dan komplikasi yang seharusnya dapat dihindari. Perawat bertanggung gugat dalam pencatatan tindakan mereka, sebagai akibat informasi dalam pencatatan harus jelas dan logis, menguraikan secara tepat semua perawatan yang diberikan.

Lingkungan perawatan kesehatan menimbulkan banyak tantangan bagi pendokumentasian dan pelaporan secara akurat perawatan yang diberikan kepada klien, kualitas perawatan yang harus diterima klien, standar lembaga pengatur, struktur reimbursement dalam sistem pelayanan kesehatan dan Rata Penuhpedoman hukum untuk praktik keperawatan membuat dokumentasi dan pelaporan menjadi dua fungsi yang paling penting dari perawat.

Komunikasi Multi Disiplin dalam TIM Perawat Kesehatan
Perawatan klien membutuhkan kecakapan berkomunikasi diantara anggota tim perawatan kesehatan. Sebagai akibat, pemberi perawatan menggunakan berbagai cara untuk melakukan pertukaran informasi lisan atau tertulis yang disebarkan diantara pemberi perawatan kesehatan dalam sejumlah cara.
Catatan untuk komunikasi tertulis permanen yang mendokumentasikan informasi yang relevan dengan manajemen perawatan kesehatan klien.
Konsultasi adalah bentuk lain dari diskusi dimana seseorang pemberi perawatan professional memberikan saran formal tentang perawatan klien kepada pemberi perawatan lain.

Dokumentasi
Beberapa tipe pencatatan digunakan untuk mengkomunikasikan informasi tentang klien meski setiap lembaga menggunakan format pencatatan yang berbeda.
Catatan secara mendasar mengandung informasi:
1. Identifikasi klien dan data demografi klien
2. Surat izin untuk pengobatan dan prosedur
3. Riwayat keperawatan
4. Diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan
5. rencana asuhan keperawatan atau multidisiplin
6. Catatan tentang tindakan asuhan keperawatan dan evaluasi keperawatan
7. Riwayat medis
8. Diagnosa media
9. Pesanan teraupetik
10. Catatan perkembangan medis dan disiplin kesehatan
11. Laporan tentang pemeriksaan diagnostik
12. Laporan pemeriksaan diagnostik
13. Rencana pemulangan dan ringkasan tentang pemulangan.

Tujuan Pencatatan
Catatan merupakan sumber data yang bermanfaat yang digunakan oleh semua anggota tim perawat yang digunakan oleh semua anggota tim perawatan kesehatan. Tujuanya mencakup komunikasi, tagihan financial, edukasi, pengkajian, riset, auditi dan dokumentasi legal.

Komunikasi
Pencatatan adalah cara melalui mana anggota tim kesehatan mengkomunikasikan kontribusinya terhadap perawatan klien, termasuk terapi individual, edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk perencanaan pemulangan rencana asuhan harus jelas bagi setiap orang yang membaca bagan. Bila anggota sifat merawat klein . catatan harus menjelaskan tindakan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kontinuitas dan konsistensi perawatan.

Pedoman Untuk Dokumentasi dan Pelaporan Kualitas
Dokumentasi dan pelaporan kualitas penting untuk meningkatkan efesiensi, perawatan klien secara individual. Enam pedoman penting harus diikuti untuk dokumentasi dan pelaporan kualitas dasar faktualisasi keakuratan, kelengkapan, keterkinian, organisasi dan kerohanian.

a. Dasar Faktual
Informasi tentang klien dan perawatan mereka harus berdasarkan fakta. Catatan harus mengandung deskripsi. Informasi objektif tentang apa yang perawat lihat, dengar, rasakan, dan cium. Suatu deskripsi objektif adalah hasil dari pengamatan dan pengukuran langsung

b. Keakuratan
Catatan klien harus akurat sehingga dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan. Penggunaan pengukuran yang tepat memastikan bahwa catatan adalah untuk dengan jelas menandatangani entri data, kebijakan lembaga menjelaskan bagaimana dan kapan harus melakukan tanda-tangan

c. Kelengkapan
Informasi di dalam entri yang dicatat atau laporan harus dilengkapi mengandung informasi singkat lengkap tentang perawatan klien. laporan atau catatan yang baik adalah menyeluruh dan mengandung informasi lengkap tentang klien.

d. Keterkinian
Mengentri data secara tepat waktu penting dalam perawatan berama klien (JCAHO, 1995) peneundaan dalam pencatatan atau pelaporan dapat mengakibatkan omisi serius.

Aktivitas atau temuan-temuan yang harus dikomunikasikan pada waktu terjadinya mencakup yang:
1. Tanda-tanda vital
2. Pemberian medikasi atau pengobatan
3. Persiapan untuk pemeriksaan diagnostik atau pembedahan
4. Perubahan status
5. Peneriman, pemindahan, pemulangan, atau kematian klien.
6. Pengobatan untuk perubahan mendadak dalam status kesehatan

e. Organisasi
Perawat mengkomunikasikan informasi dalam format atau urutan yang logis. Anggota tim perawatan kesehatan memahami informasi lebih baik apabila informasi tersebut disajikan sesuai ketika informasi tersebut terjadi.

f. Kerahasiaan
Komunikasi yang terjaga adalah informasi yang diberikan oleh seseorang ke orang lain dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa informasi tersebut tidak akan dibocorkan.

Dokumentasi Naratif
Dokumentasi naratif adalah metode kuno untuk pencatatan asuhan keperawatan. Metode ini hanya menggunakan format seperti cerita untuk mengdokumentasikan informasi spesifik tentang kondisi klien dan asuhan keperawatan. Catatan medis berorientasi masalah-masalah adalah suatu metode dokumentasi yang memberikan penekanan pada masalah klien. Metode ini berhubungan dengan proses keperawatan dan memudahkan komunikasi tentang kebutuhan klien.

Catatan Sumber
Dalam catatan sumber, catatan klien diatur sehingga setiap disiplin (misalnya keperawatan, kedokteran, pekerja sosial, atau terapi pernapasan). Kerugian dari catatan sumber adalah bahwa informasi terpecah-pecah, karena informasi tidak terorganisasi berdasarkan masalah lien. Maka rincian tentang masalah spesifik mungkin tersebar di seluruh catatan. Bagian catatan perawat adalah tempat perawat memasukkan deskripsi naratif tentang asuhan keperawatan dan respon klien.

Pencatatan dan Pengecualian
Adalah suatu pendekatan inovatif yang digunakan untuk meringkas dokumentasi . pencatatan dengan pengecualian mengurangi pengulangan dan waktu yang digunakan dalam pencatatan. Asumsi dalam pencatatan dengan pengecualian adalah semua standar memenuhi respon normal atau yang diharapkan kecuali di dokumentasikan lain.

Pencatatan fokus
Format lain untuk dokumentasi adalah pencatatan fokus format pencatatan ini memungkinkan pendokumentasian segala situasi klien. setiap entri termasuk data, tindakan, dan respon klien, data, action, client respon.

Manajemen Kasus dan Jalur Kritis
Model manajemen kasus dari pemberian perawatan memadukan pendekatan multi disiplin ilmu untuk mendokumetasikan perawatan klien. rencana yang telah distandarkan diringkas ke dalam jalur kritis yang merupakan rencana keperawatan multi disiplin terpadu untuk masalah, intervensi penting, hasil yang diharapkan dari klien dengan penyakit atau kondisi spesifik. Jalur kritis digunakan pad setiap giliran jaga perawat untuk mengarahkan dan memantau alur perawatan klien. dalam respon manusia maka terdapat varian. Varian mengacu pada perubahan positif dan perubahan negatif.

Keuntungan jalur kritis dan manajemen kasus
  • Kontinuitas perawatan klien lebih mudah dikomunikasikan
  • Pemberi perawatan kesehatan yang baru terlibat dalam perawatan klien diberikan perawatan
  • Klien tercakup dalam proses perencanaan
  • Seluruh tim perawatan kesehatan terlibat dalam semua fase perawatan klien
  • Proses pembuatan keputusan kritis yang lebih kreatif lebih terdorong, yang mengarah pada hasil klien yang lebih baik
  • Informasi mudah diakses bagi semua anggota tim perawat kesehatan
  • Waktu yang diluangkan untuk mendokumentasikan berkurang
  • Informasi yang telah dimasukkan adalah terbaru
  • Kesalahan yang diakibatkan dari transfer informasi menurun

Kardek Keperawatan
Kardek adalah kartu lipat balik yang biasanya disimpan dalam file indeks portable atau buku catatan di ruang perawat. Informasi yang didapatkan pada kardek yaitu :
  • Data demografi dasar (misalnya, umur, religius)
  • Diagnosis medis primer
  • Instruksi dokter terbaru untuk dijalankan oleh perawat
  • Rencana asuhan keperawatan tertulis
  • Instruksi keperawatan
  • Pemeriksaan oleh prosedur yang dijadwalkan
  • Tindkan kewaspadaan yang digunakan dalam perawatan klien
  • Faktor yang berhubungan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Catatan perawatan klien 24-jam dan sistem pencatatanb kekuatan
Konsilidasi catatan perawatan dalam sistem yang mengkombinasikan periode 24 jam sering digunakan (Addy-Keller dan Mc Elwaney, 1993), sistem ini penting dalam menghilangkan format penyimpanan catatan yang tidak diperlukan. Catatan perawatan klien 24 jam merupakan dasar dari sistem pencatatan kekuatan. Pencatatan kekuatan mengharuskan staf mendokumentasikan intervensi yang mereka lakukan, dengan demikian mendapatkan satu tingkat kekuatan menyeluruh bagi setiap klien.

Standarisasi Rencana Asuhan
Perawat yang merawat beberapa klien mungkin harus menulis rencana perawatan yang ekstensif. Banyak institusi berupaya untuk membuat dokumentasi lebih mudah bagi perawat dengan standarisasi rencana keperawatan. Satu keuntungannya adalah menetapkan standar perawatan yang bernuansa klinik untuk kelompok klien yang serupa. Keuntungan lain yaitu edukasi, perawat belajar untuk mengenali keharusan perawatan yang diterima untuk klien. Kerugian utama yaitu resiko bahwa standarisasi rencana keperawatan menghambat perawat untuk mengidentifikasi terapi yang unik dan bersifat individual bagi klien. Kerugian lain adalah keharusan untuk secara formal memperbaharui rencana dengan dasar rutin untukmemastikan bahwa isi dari rencna tersebut terbaru dan sesuai.

Dokumentasi Keperawatan di Rumah
Dokumentasi sistem keperawatan kesehatan di rumah mempunyai dampak yang berbeda di banding dengan bidang lainnya. Perbedaan yang utama yaitu sifat dari lingkungan rumah yang menunjukkan bahwa sebagian besar perawatan disaksikan oleh cakupan individu yang lebih sempit (misalnya, klien, keluarga, pemberi perawatan kesehatan secara langsung). Dokumentasi perawatan kesehatan di rumh mempunyai masalah yang unik karena perlu pemberi perawatan kesehatan yang berbeda untuk mengakses catatan media.

Informasi untuk perawat perawatan kesehatan di rumah
1. Uraian intervensi keperawatan
2. Uraian informasi yang telah dijelaskan kepada klien
3. Uraian kemampuan klien untuk melakukan ketrampilan keperawatan kesehatan.
4. Jelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam keperawatan
5. Uraikan sumber-sumber yang dibutuhkan di rumah

Informasi untuk klien
  • Gunakan deskripsi yang jelas singkat dalam kata-kata klien sendiri
  • Berikan deskripsi langkah demi langkah tentang melakukan prosedur
  • Indentifikasi tindakan kewaspadaan yang harus dipatuhi klien pada saat melakukan perawatan diri (pemberian obat)
Dokumentasi Perawat kesehatan Jangka Panjang
Dokumentasi perawat jangka panjang mendukung pendekatan multidisiplin dalam pengkajian dan proses perencanaan klien.
Format perawatan kesehatan di rumah untuk dokumentasi:
1. Pengkajian klien
2. Sumber rujukan informasi/format masukan
3. Rencana perawatan disiplin
4. rencana tindkan dokter
5. Lembar medikasi
6. Catatatn perkembangan klinis
7. lain-lian catatan konferensi, format penana lisan
8. Ringkasan pemulangan anak
9. laporan kepada pembayar pihak ketiga

Dokumentasi Terkomputerisasi
Dapat digunakan dalam beragama lingkungan perawatan klien. Sistem komputer dengan jelas digunakan di rumah sakit besar, tetapi penggunaanya tidak terbatas bagi fasilitas dengan menggunakan biaya besar. Dokumentasi terkomputerisasi dapat secara drastic berubah sejalan dengan peningkatan penggunaan teknologi baru, Nursing Interface (Chu, 1993).
Teknologi automated speech recognition (ASR) atau Voice recognition memungkinkan dokumentasi untuk mengembangkan horizon baru dalam kemampuan. Keuntungan yaitu :
1. Dokumentasi keperawatan komprehensif dengan upaya keperawatan minimal
2. Penurunan kesalahan pencatatan dan penghilangan data
3. Pola dokumentasi yang konsisten
4. Meningkatkan komunikasi interdisiplin ilmu
5. Penghematan waktu yang besar dari perawat
6. Dokumentasi yang jelas ringkas dan dapat dibaca

Pelaporan
Pelaporan pertukaran tugas terjadi 2 atau 3 kali sehari pada setiap unit keperawatan di semua lingkungan perawatan kesehatan. Laporan pertukaran tugas mungkin dilakukan secara lisan dengn melakukan perekaman selama rounde di tempat tidur klien

Laporan Telpon
Untuk melakukan hubungan telpon, perawat memasukkan kapan hubungan telpon dilakukan, siapa yang melakukan, siapa yang dihubungi kepada siapa informasi telah diberikan dan informasi apa yang telah diterima.

Instruksi pertelpon
Pesan melalui telpon sering diberikan pada malam hari atau selama kedaruratan. Instruksi per telepon harus digunakan hanya ketika benar-benar diperlukan bukan semata-mata untuk kenyamanan.

Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan professional antar perawat dan tim kesehatan lainnya: dokter, ahli gizi, fisio terapis, dan lain-lain. Pengembangan model praktik keperawatan professional merupakan sarana peningkatan komunikasi yang lain antara perawat dan tim kesehatan lainnya. Komunikasi yang dimaksud di sini adalah adanya suatu kejelasan dalam pemberian informasi dari masing-masing individu sesuai dengan kedudukannya.




Encephalitis (Radang Otak)


Radang otak biasanya berada diberbagai tempat. Radang otak ini bisa sembuh dengan tidak meninggalkan parut, tetapi kadang-kadang dapat menyebabkanpengkisutan. Radang ini menular ke tempat yang berada di dekatnya melalui aliran darah dengan gejala-gejala demam, muntah-muntah, letargi, neuralhia, lumpuh, dan sebagainya. Gejala ini tergantung pada sarang radang di dalam otak.

Macam-macam Enchapalis :
  1. Acute disseminate Encephalitis
  2. Economo’s Encephalitis
  3. Equine Encephalitis
  4. Hemorrharic Encephalitis
  5. Encephalitis dimana jadi radang otak dengan bercak-bercak perdarahan dan eksudat perivaskular.
  6. Herpes Encephalitis, Disebabkan oleh virus herpes yang ditandai oleh nekrosis hemorogik lobus temporal dan frontalis.
  7. HIV Encephalitis
  8. Japanese Encephalitis, penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh orbo virus yang ditularkan oleh binatang melalui gigitan nyamuk dan menimbulkan ganguan pada susunan syaraf pusat yaitu pada otak, sum-sum tulang belakang dan selaput otak.
  9. La Crosse Encephalitis, disebabkan oleh virus La Crosse, ditularkan aedestriseriatus terutama pada anak-anak.
  10. Lead Encephalitis
  11. Post Infection Encephalitis
  12. Post Vaccinal Encephalitis
  13. St Lois Encephalitis, penyakit virus yang pertama kali di Illinois pada tahun 1932, biasanya ditularkan melalui nyamuk
  14. Letharagic Encephaliti, bentuk Encephalitis endemic yang ditandai dengan peningkatan kelesuan, apatis dan rasa nyantuk.
  15. Tickborre Encephalitis
Bentuk Encephalitis epedimika yang biasanya disebarkan melalui gigitan sengkenit yang terinfeksi plavirus, kadang-kadang disertai dengan perubahan degeneratif pada orang lain.

Encephalitis Acuta Pada Anak-Anak
Penyakit ini –biasanya menyerang anak yang berumur antara 1-4 tahun , dengan gejala pusing, tidak enak badan dan demam. Kadang-kadang yang disertai dengan muntah-muntah dan kejang. Keadaan ini berlangsung kadang-kadang dampai 3 minggu. Sesudah itu demamnya hilang tetapi ia menjadi lumpuh. Biasanya angota gerak itu panjang sebelah dengan lengannya lebih panjang dari tungkainya. Pergerakannya sedikit saja dan tubuhnya tertinggal, reflek urat tinggi dankadang-kadang kelihatan kontraktur. Otot-otot lisut, perasaannya tidak tergangu. Kalu anak-anak itu berjalan, kelihatan ia menggerakkan lengan yang panjang itu tidak berketentuan. Anak-anak itu kelak sering mendapatkan penyakit sawam. Keadaan yang seperti ini kelihatan juga sesudah campak, scarlatina, pneumia, influenza, batuk rejan.

Encephalitis Epidemica
Pada zaman dahulu penyakit ini dinamakan Encephalitis lethargica. Hama penyakit ini belum diketahui, tetapi mungkin disebabkan melalui kelinci dan tikus. Virus ini mempunyai daya tahan yang sangat besar danterdapat dalam jaringan otak, liquor cerebrospinalis, dalam selaput rongga hidung dan tekak serta air ludah. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia denganmelalui selaput hidung dan tekak. Penyakit dimulai dengan adanya demam, sakit pada sendi, sakit kepala. Pusing, mengigil. Setelah itu timbul tanda-tanda sakit otak, yang salah satunya adalah tagih tidur (letargi). Selain itu juga terjadi ptosis (kelopak mata atas jatuh ke bawah oleh sebab terlalu panjang), pergerakan biji mata terganggu dan nystagmus (matanya bergetar).
Terkadang pikiran orang tersebut kacau dan gelisah.lama penyakit ini sampai berbulan-bulan dankadang-kadang bertambah parah yang disebabkan oleh pneumia atau keadaan badanya yang bertambah lemah, sehingga penyakit ini bisa menahun. Sesudah masa latergi maka terjadi masa parkinsonisme, dengan ciri-ciri pergerakan sedikit danlambat, badannya menyondong, hipersalivasi, penglihatan terganggu dan lain-lain.

Encephalitis haemorrhagica acuta pada orang dewasa.
Penyakit ini banyak dijumpai pada wabah influenza. Dengan tanda-tanda sakit kepala, pinsan, sewaktu demam tinggi serta bisa meninggal. Selain itu juga pikirannya kacau, buta sebelah, tetapi hanya beberapa hari/minggu, setelah itu keadaanya baik kembali.

Japanese Encephalitis
Yaitu penyakit akut ygdisebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh binatang melalui gigitan nyamuk dan menimbulkan gangguan pada susunan syaraf pusat yaitu pada otak, sumsum tulang dan selaput otak. Penyebab penyakit ini adalah virus Japanese Encephalitis (Virus JE) yaitu flavirus yang termasuk arbovirus grup B sehingga tergolong dalam virus RNA yang mempunyai selubung (enveloped virus) berukuran 35-40 m dan dapat dibiakkan di dalam berbagai macam kultur jaringan misalnya embrio anak ayam, jaringan kelinci, tikus, manusia dan kera.
Virus JE merupakan penyebab penyakit zoonosis yang terutama menginfeksi binatang akan tetapi dapat ditularkan pada manusia. Babi merupakan sumber utama penularan meskiupun kuda, sapi, kerbau, anjing dan burung mungkinjuga berperan dalam penularan JE manusia.

Penyakit zoonosis yang sumber utamanya adalah babi, yang ditularkan dari babi dan dari babi ke manusia oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus dan Culex Vishraei serta nyamuk Culex Gelidus, nyamuk tersebut berkembang biak di sawah-sawah dan kolam yang dangkal. Nyamuk ini sesudah menghisap darah binatang yang mengandung virus akan berkembang menjadi infektif dalam waktu 9-12 hari. Di Indonesia ketika spesies nyamuk tersebut yang senang menghisap darah manusia di sampingdarah babi. Penyakit ini teruama menyerang anak-anak usia sekolah terutama anak umur 2-5 tahun, meskipun orang dewasa juga dapat diserang.

Penyebab
Encephalitis disebabkan oleh virus berikut ini :
1. virus arbo (arthropod-borne) yang mencakup virus equine dan west niie
2. enterovirus yang mencakup ECHO, COMCACHIE A dan B serta poliovirus.
3. Paramyxovirus (mumps)
4. Herpes virus
5. virus rabies

Gejala
1. Demam
2. Muntah-muntah
3. Enek
4. Susah tidur
5. heuralgia
6. Lumpuh
Gejala-gejala ini bergantung pada sarang radang di otak (lihat hal 280-285 dari a-d (a-c)) (Buku Ilmu Penyakit).

Patologi
Hasil bedah jenasah pada penderita yang menderita serangan akut menunjukkan terjadinya endema yang difus dan kongesti vaskuler dari selaput otak dan jaringan otak. Selain itu pada infeksi yang berat akan dijumpai pula petekia, pada selaput otak disertai dengan meningkatnya jumlah cairan serebrospinal meskipun warnanya tetap jernih. Perubahan yang khas pada JE adalah terjadinya degenerasi neuron terutama pada substansi nigra, thalamus, basal nucleus, serebelum dan korna anterior medulla spinalis serta korteks serebelum. Juga di serebelum akan dijumpai kerusakan sel-sel puekinye. Pada system retikula-endotel didapatkan hiperplasma dari sel-sel hati. Limpa dan sel linfa.

Gambaran Klinik
Masa Inkubasi
Masa inkubasi sukar ditentukan, mungkin berlangsung antara 5-15 hari.

Perjalanan Penyakit :
Dibagi 3 stadium :
1. Stadium Prodromal
Yaitu waktu yang berlangsung sebelum timbulnya gejala-gejala akibat gangguan pada susunan saraf pusat. Penyakit yang timbul dengan mendadak ini selalu diawali dengan demam kemudian diikuti oleh sakit kepala yang berat, malaise dan kekakuan serta kerap kali disertai dengan mual-mual dan muntah. Stadium prodromal berlangsung antara 1 sampai 14 hari tetapi pad umumya kurang dari 6 hari

2. Stadium ensefalitis akut
Pada stadium ini telah tampak tanda-tanda yang spesifik penting :
a. Tanda-tanda neurologis
b. Panas tinggi terus menerus sampai lebih dari 400C
c. Bradikardi yang relatif
d. Wajah tampak datar, dull, seperti topeng

3. Stadium akhir dengan sequelae
Pada saat keradangan menghilang, suhu badan dan hematokrit menjadi normal, stadium ketiga ini dimulai.tanda-tanda neurologis dapat menetap atau membaik. Bila stadium ensefalitis berlangsung lama, maka penyebuhan berjalan lambat. Sequele yang sering dijumpai adalah gangguan mental, emosi tidak stabil, perubahan kepribadian, dan paralysis motor neuron.prognosis menjadi lebih buruk jika demam berlangsung lama, terjadi gangguan jalan nafas, kejang berulang dan lama, terjadi albuminaria berat dan kadar protein cairan serebbrospunal meningkat. Angka kematian berkisar antara 20-58% akibat edema paru. Bila penderita mendapatkan perawatan yang sangat baik, penderita dapat sembuh sempurna terhadap sequele.

Diagnosis
Diagnosis JE ditegakkan atas dasar gejala-gejala klinis yang didukung oleh hasil pemeriksaan laboratorium yaitu :
1. Gejala-gejala Klinis
  • Panas tinggi dan terus menerus > 400C
  • Sakit kepala yang berat terutama di dahi atau diseluruh kepala.
  • Terdapat gangguan kesadaran samapi koma.
  • Kejang-kejang dengangerakan klonik dan pada anak dapat timbul kejang umum.
  • Terdapat gerakan-gerakan yang abnormal.
  • Kaku kuduk kerap dijumpai.
  • Tanda kernig positif
2. Pemeriksaaan Laboratorium
  • Lekositosis darah antara 10.000-35.000/mm dengan neutrofil 50-90%
  • Cairan serebiospinal menunjukkan pleositosis dan peningkatan kadar protein.
Diagnosis Pembanding
  • Meningitis Tuberkulosa.
  • Malaria serebral
  • Penyakit virus lainnya : rabies, poliomyelitis, campak, herpes, parotitis dan penyakit oleh arbovirus lainnya yang menimbulkan ensefalopati.
  • reye’s syndrome
  • Ensefalopati akibat keracunan.
Pengobatan
1. Perawatan yang baik banyak menurunan angka kematian
2. Obat-obatan diberikan sesuai dengan gejala yang timbul pad masing-masing stadium.
  • Anti Konvulsan : Diazepam 0,3 mg/kg berat badan intravena atau fenobarbital 10% intramaskuler dengan dosis 0,5 cc sampai 1 cc.
  • Antipiretika : diberikan per oral atau per rectal aspirin. Dapat dibantu dengan kompres dingin
  • Cairan Elektrolit, Infus dengan glukosa 5% dalam larutan garam faali
  • Suntkan IV glukosa hipertonis, mannitol atau dekstran untuk mencegah edema cerebral.
  • Oksigen : diberikan bila ada tanda-tanda hipoksia. Jalan nafas hendaknya selalau dibersihkan untuk mencegah pneumonia.
  • Antobiotik : untuk mencegah infeksi sekunder pada paru dan saluran kemih.
Rehabilitasi
Untuk mengembalikan fungsi otot-otot ygterganggu akibat terjadinya sequele neurologis perlu dilakukan rehabilitasi yang bisa dikerjakan di rumah penderita.

Pencegahan
Tindakan pencegahan dilakukan baik terhadap vektornya, sumber penularan (babi), manusia dan lingkungan hidup.
1. Terhadap vector (Nyamuk)
  • Insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa maupun larvanya.
  • Mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu atau repellent
2. Terhadap Sumber penularan (Babi)
  • vaksinasi babi muda
  • Kandang babi sebaiknya bebas nyamuk dengan disemprot insektisida atau diberi kawat kasa. Peternakan babi harus jauh dari pemukiman penduduk.
3. Terhadap Manusia
Vaksinasi merupakan tindakan yang sebaiknya dulakukan satu bulan sebelum masa penularan, dan ditujukan kapda orang-orang yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan infeksi virus ini, misalnya karyawan peternakan babi. Vaksinasi tidak diberikan pada bayi berumur <>
  • Isolasi virus dengan inokulasi intrasereberal pada tikus atau biakanpada kultur sel.
  • Pemeriksan adanya antigen virus dengan FAT ( Fluorescent Antibody Tehnic) terhadap jaringan otak dan CFT (Complement Fixation Test)
  • Pemeriksaan antobodi terhadap virus JE, misalnya tes HI (Haemaglutination Inhibitions) atau tes neutralisasi pada tikus yang lebih spesifik dari pad tes HI.
  • <




    Darah Untuk Transfusi


    1. Seluruh darah
    Digunakan untuk mengobati kehilangan darah akut misalnya karena ruda paksa atau pembedahan, pendarahan gastrointestinal berat atau uterus

    2. Pecked red cells
    Digunakan untuk pengobatan pilihanpada pasien anemia kronis yang membutuhkan tranfusi.

    3. Konsentrat granulosit (granulocyte concentrates)
    Disediakan pada pemisah sel darah dari donor sehat normalatau dari pasien dengan leukemia granulositik kronik. Pemakaianya terbatas pada pasien dengan neutropenia berat (<>
  • Gunanya untuk penggantian faktor-faktor pebekuan. Plasma cepat beku adalah plasma yang dipisahkan dari darah segar dan disimpan pada suhu < -300C.
  • Plasma kering segar (fresh freeze dried plasma)
    • Ini disediakan dari darah kurang dari 6 jam dengan kadar faktor pembekuan V dan VIII. Digunakan sebagai penambah volume plas ma tetapi digunakan terutama dalam mengobati sangkaan difesiensi factor pembekuaan.
    6. Larutan 5% protein plasma stabil (SPSS)
    larutan ini mengandung albumin dan pemakaian utama adalah pada pengobatan sypk, pengganti plasma pada pasien yang sedang menjalani plasmaferensis dan kadang-kadang untuk mengganti pada pasien dengan hipoalbuminaemia.

    7. Albumin 25%
    Digunakan pada hipoalbuminaemia berat pada saat perlu memakai produk dengan kadar elektrolit minimal. Indikasi terpenting untuk pemakaiannya adalah pada pasien dengan sindrom nefrotik.

    8. Kriopresipitat (Cryoprecipitate)
    Diperoleh dengan mencairkan plasmabeku segar pada 4oC dan mengandung factor VIII dan fibrinogen pekat. Digunakan sebagai terapi penggantian pada hemofili A dan penyakit Van Willebrand.

    9. Konsentrat factor VIII kering (freeze dried faktor VIII concentrates)
    Dipakai untuk mengobati haemafili A, ideal untuk anak-anak (dosis kecil), kasus bedah, pasien dengan resiko kelebihan bebad sirkulasi dan untuk pengobatan di rumah.

    10. Konsentrat kompleks factor XI-protrombin kering
    Digunakan untuk mengobati defisiensi factor IX (penyakit christmast), pasien dengan penyakit hati atau perdarahan yang mengancam jiwa setelah overdosis antikoagulan oral.

    11. Fibrinogen
    Sediaan kering terutama dari plasma kadaluarsa. Dipakai untuk mengobaati difesiensi fibrinogen

    12. Imunoglobulin
    Dipakai pada hipogama globulinaemia untuk perlindungan terhadap penyakit virus dan penyakit.


    Kata-kata Mutiara


    Berikut beberapa kata-kata mutiara yang bisa digunakan untuk pembuatan MOTTO dalam sebuah karya tulis ilmiah. Selamat memilih......
    • Barang siapa yang memelihara mulutnya dan lidahnya maka ia telah melepaskan dirinya dari beberapa kesusahan.
    • Barang siapa yang menyumbat telinganya akan tangisnya orang miskin, maka iapun kelak akan berteriak tetapi tiada yang mendengar akan suaranya.
    • Barang siapa yang mengasihani orang meski, ia memberi pinjam kepada Tuhan,maka Tuhanpun akan membalas kebajikannya.
    • Barang siapa yang menyembunyikan dengki dengan jalan berbohong dan siapa yang memasyurkan kabar busuk, ia itu bodoh dan jahat adanya.
    • Bila pergi membawa bekal, dan bila mati membawa amal.
    • Berpikirlah hari ini dan berbuatlah hari esok.
    • Berjuanglah dengan orang lain menimbulkan parang tetapi berjuang diri sendiri menimbulkan perdamaian.
    • Binatang hanya satu musim saja mengecap cinta, tapi manusia dapat mengecap nikmatnya cinta itu sepanjang waktu,hingga ia jadi tua bangka.
    • Beroleh kemenangan lantaran bertambah seorang sahabat lebih berharga dari pada kemenangan cinta dari seorang perempuan.
    • Bagi lelaki menerima sama dengan memberi, bagi wanita sama dengan mendapat.
    • Betapapun bijaksananya mereka tetapi menjadi tolol dikala bercinta.
    • Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik oleh kamu, dan boleh jadi kamu cintai, padahal jahat akibatnya.
    • Berbuatlah, hanya dengan begitu kita dabat membuat mungkin apa yang tidak mungkin.
    • Seperti anting-anting dijungur babi demikianlah seorang wanita cantik yang tidak bersusila.
    • Bekerja, sekali lagi bekerjalah sebab bekerja adalah alat panentram, perangsang tempat pelarian, tempat latihan dan hiburan.
    • Bila anda pernah patah hati, maka obat yang mujarab adalah mencintai orang yang pernah patah hati.
    • Bila anda ingin jujur kepada orang lain, jujurlah terlebih dahulu terhadap diri sendiri.
    • Bukalah lebar-lebar mata dan telinga tapi tutuplah mulut anda.
    • Berikanlah senyum pada semua orang tetapi berikanlah cintamu kepada seorang saja.
    • Bencilah seseorang itu sekedarnya saja karna suatu saat bisa jadi orang yang paling kamu cintai.
    • Cintailah seseorang itu sekedarnya saja karna suatu saat bisa jadi orang yang paling kamu benci.
    • Cinta asmara akan merayap dimana air tak bisa lalu.
    • Cinta dan perang tidak beraturan.
    • Cinta yang mengadakan pertemuan dan cinta pulalah yang membuat perpisahan.
    • Cinta itu bermacam-macam tapi yang paling aman dan kekal adalah cinta yang melalui pintu kekasih
    • Cinta yang dimulai bengan api semangat yang membakar, sering kali berakhir dingin dan beku.
    • Cinta yang sejati tiba–tiba putus tak ubahnya seperti orang tua yang kehilangan tongkat.
    • Cinta adalah noda yang menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta tak dapat dirasakan betapa indahnya hidup ini.
    • Cemburu adalah dinding antara cinta dan benci.
    • Cinta hati itulah sekuat-kuat cinta, tetapi cinta mata tak dapat menahan panas dan hujan.
    • Cinta membuat orang lemah menjadi kuat dan orang kuat menjadi lemah.
    • Cinta adalah fajar perkawinan adalah senjata percintaan.
    • Tangan yang lamban membuat miskin tapi orang yang rajin menjadikan ia kaya.
    • Cinta itu adalah sesuatu yang aneh, jika manusia menggenggamnya terlalu longgar maka ia akan lari.
    • Cinta menyebabkan si kikir menjadi royal,si pengecut akan lebih berani mati untuk orang yang dikasihi.
    • Cinta itu bagaikan api, ia tidak boleh dipermainkan, bila ia dipermainkan dia akan membakar diri anda.
    • Cinta itu bukan sumber bahagia,tetapi ketiadaan cinta adalah sumber derita.
    • Cinta pada dasarnya memang benar-benar suci, akan tetapi pelaku-pelakunya selalu merusaknya dengan tidak menurutkan saling pengertian.
    • Cinta yang paling sejati adalah cinta yang terdiri dari dua orang saja dan tidak ada tempat bagi orang ketiga.
    • Cintailah kekasihmu selamanya, namun Tuhan jualah yang harus menumpahkan rasa kasih dan cinta selama kau hidup dan mati.
    • Cinta adalah mahkota kehidupan, ia juga memahkotai mereka yang paling hina dina.
    • Cinta itu indah, tetapi tidaklah setiap keindahan mengandung cinta.
    • Cinta adalah perasaan tarik menarik di dalam hati dua manusia yang berlainan jenis untuk saling merasakan suka duka masing-masing.
    • Cinta yang di tanam pada kewajiban yang lurus akan akan terus tumbuh walaupun kejelitaan telah berganti uban dan kekerasan telah menjadi renta.
    • Cinta sejati itu seperti hantu, hampir semua orang membicarakannya tapi hanya sedikit orang yang benar-benar menjumpainya.
    • Cintailah Tuhanmu dan ia akan tinggal denganmu, taatilah Tuhanmu dan ia akan memperlihatkan rahasia kebenaran yang sejati.
    • Jangan menahan kebaikan kepada mereka yang menerimanya.
    • Istri yang cakap adalah mahkota suami tapi istri yang membuat malu bagaikan penyakit yang membusukan tulang.
    • Ciri-ciri orang yang beradap adalah ia sangat rajin dan suka sekali belajar dari orang-orang yang kedudukannya lebih rendah dari padanya.
    • Cara baik untuk membuat anak- anak kita ialah membuat mereka bahagia.
    • Diantara hal-hal yang diperjual belikan, cinta tiruan lebih mahal harganya.
    • Didalam percintaan hanya permulaan yang menarik itulah sebabnya banyak orang yang sering memulainya kembali.
    • Dari segala sesuatu didunia yang terbaik adalah istri yang mencintai dan kepadanya berikan perlakuan dan tempat tinggal yang baik.
    • Godaan senantiasa menghalangi setiap orang untuk berbuat baik dari itu tajamkan diri dari tiap pengaruh.
    • Gagal dalam perjuangan belum tentu berarti kemunduran.
    • Hidup tak ada harganya bagi orang yang tak mempunyai seorang kawan sejati.
    • harapan” saya tidak selalu terbukti, tetapi selalu saya mengharap.
    • hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan kepada manusia menghargai kebaikan dan keindahan hidup.
    • dari perkataan ada yang lebih keras dari pada jarum dan lebih pahit dari pada empedu dan lebih panas dari pada bara.
    • Hari bekarja untuk si pemalas adalah besok, hari liburnya adalah hari ini.
    • Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa kerja keras.
    • Berbahagialah orang yang mendapat hikmah dan pengetahuan karena hal itu lebih berharga dari pada batu permata.
    • Hati-hatilah dalam berjanji karena hal itu akan menjadi ukuran sampai dimana keluhuran budimu.
    • Hidup miskin dan melarat adalah satu ujian bagi manusia yang ingin menaiki tangga sukses.
    • Ilmu pengetahuan adalah mengetahui kedua-duanya,yaitu apa” yang diketahui orang dan apa” yang tidak diketahui orang.
    • Ilmu yang tiada diamalkan adalah kosong dan pekerjaan yang tiada diselesaikan adalah sia”.
    • Ingatlah! Bahwa yang hari ini anda tak mau mengerjakannya, besokpun anda belum tentu anda mau mengerjakannya.
    • Jangan cepat” memberi maaf kepada orang yang melukai hatimu, apabila kau cepat memberinya maaf engkau akan di remehkan orang.
    • Jangan hinakan usaha orang lemah, karena terkadang ular yang besar dapat mati dengan sengatan kala jengking saja.
    • Jangan bersenang hati bila melihat orang yang membencimu mendapat kesusahan.
    • Jika kita tidak memiliki apa yang kita sukai, kita mesti menyukai apa yang kita punyai.
    • Jika kamu tak dapat mencapai tujuanmu melalui satu jalan, berusahalah mencarinya dengan jalan yang lain.
    • Jikalau anda hendak menghilangkan kekikiran dan kerakusan, maka anda harus memusnahkan dulu ibunya, yaitu kemewahan.
    • Jangan membuang waktu semenitpun untuk memikirkan orang” yang tidak kita sukai.
    • Jangan anda mau digenggam oleh dunia hingga anda tenggelam didalam kesulitannya, akan tetapi letakkan dunia ditelapak tanganmu sehingga anda dapat menggoncangkan sesuka hatimu.
    • Jadikanlah dirimu sebagai lautan yang luas, apapun kejadian itu harus diterima dengan tawakal dan iman yang tebal
    • Sahabat yang sejati menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran.
    • jangan bersusah hati karena yang tidak mengenalmu, berusahalah agar anda pantas dikenal.
    • Jangan melupakan pengalaman” itu dapat menjadi penuntun dikemudian hari.
    • Jangan cemas kalau baru gagal sekali, ALFA EDISON gagal 10.000 kali sebelum menyempurnakan bola lampu pijar.
    • Jangan membeli teman” dengan hadiah, kalau anda berhenti memberi maka merekapun berhenti mencintai.
    • Jangan katakan semua yang diketahui tetapi ketahuilah semua yang dikatakan.
    • Jangan mengambil teladan dari orang lain sebagai alasan untuk membenarkan perbuatan anda yang salah.
    • Jangan biarkan lidahmu memotong lehermu sendiri.
    • Janganlah anda memegahkan dirimu esok hari karena engkau tiada mengetahui apa yang akan terjadi.
    • Jawaban yang lemah lembut itu memadamkan kemarahan yang menyala-nyala, tetapi kata”yang tajam merangsang kemarahan.
    • Kegagalan adalah celaka kecil dan putus asa adalah celaka besar.
    • Kekurangan pengetahuan adalah ibarat malam gelap gulita untuk batin kita, sebagai juga malam yang tidak diterangi oleh bulan dan bintang.
    • Kalau kehormatanmu ,menjadi pakaianmu,maka akan tahan seumur hidup, tetapi kalau pakaianmu itu menjadi kehormatanmu, maka akan lekas koyak.
    • Kekalahan tidak perlu menyebabkan malu sebab kekalahan adalah suatu perkara biasa dalam menggali emas pribadi.
    • Kegagalan dan kesengsaraan adalah guru yang sangat kejam,yang bekerja demi kepentingan kita, yang tahu segi mana yang baik dan sangat mencintai kita, melebihi kita sendiri.
    • Kehilangan milik tak begitu penting, kehilangan kehormatan adalah lebih parah, tetapi lebih celaka lagi kehilangan keberanian.
    • Keindahan adalah medan pertempuran dimana Tuhan dan setan mempertaruhkan manusia.
    • Lebih baik muka buruk daripada buruk lidah mulut.
    • Lebih baik melarat dengan terhormat daripada kaya terhina.
    • Mengerti dan memaklumi segala-galanya membuat orang menjadi pemaaf dan penyatun.
    • Mempunyai uang adalah baik tetapi lebih baik lagi mempunyai sesuatu yang tidak dapat diperoleh dengan uang.
    • Orang miskin yang bertabiat dengan tulus hatinya adalah lebih baik daripada orang yang bercabang lidah walau kaya sekalipun.
    • Orang baik ialah orang yang malu jika perkataannya melebihi perbuatnnya.
    • Orang yang budiman ialah orang yang selalu tau apa yang salah pada dirinya sendiri dan bukan memikirkan apa yang terjadi pada orang lain.
    • Obat yang paling mujarap untuk menghilangkan kecemasan adalah kepercayaan kepada agama.
    • Perlakukanlah dengan baik orang yang pernah menyakitimu, niscaya pada suatu ketika ia akan minta maaf kepadamu .
    • Peliharalah cita-citamu dengan baik karena bila cita- citamu sudah padam maka samalah artinya dengan mati.
    • Perkataan yang menyenangkan bagaikan sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang
    • Rambut putih itu suatu mahkota didapati kebajikan atau kebaikan dari orang itu.
    • Suatu usaha yang anda mulai, janganlah anda hentikan sebelum hasilnya anda rasai.
    • Tiap bertambah ilmuku, bertambah pula aku kenal kebodohanku.
    • Tragedi paling besar dari hati manusia ialah bahwa ia tidak bisa benar–benar remuk redam sehingga kemampuanya untuk menderita tidak terbatas.
    • Hati yang tenang menyegarkan tubuh,tapi iri hati membusukan tulang.
    • Tidak ada usaha yang gagal, tetapi kegagalan adalah bekal untuk mencapai kemenangan
    • Rahasia dari setiap keberhasilan adalah siap sedia menerkam kesempatan mana kala ada yang muncul.
    • Setiap keterburu-buruan menimbulkan penyesalan dan setiap penyesalan betapapun kecilnya akan memedihkan hati



    Beberapa Lobus pada Otak

    Pada otak besar ditemukan beberapa lobus yaitu :

    1. Lobus Frontalis
    Lobus frontalis adalah bagian dri serebrum yang terletak di depan sulkus sentralis, bagian belakangnya dibatasi oleh Sulkus Sentralis Rolandi. Bagian lateralnya terbagi dalam Girus Frontalis Superior, Girus Frontalis Media dan Girus Frontalis Inferior.
    Bagian basal lobus frontalisnya terdapat Girus Orbitalis sebelah lateral dan Girus Rektus sebelah medial.
    • Area 4 adalah area motorik primer sebagian besar Girus Prasentalis dan bagian anterior Lobus Paransentralis.
    • Area 6 adalah bagian sirkut traktus piramidalis (area premotorik) yang mengatur gerakan motoriRata Penuh dan premotorik
    • Area 8 gerakan mata dan perubahan pupil
    • Area 9, 10, 11, 12 adalah area asosiasi frontalis
    2. Lobus Parietalis
    Lobus Parietalis terdapat di depan sulkus sertalis dan dibelakangi oleh Karaco Oksipitalis.
    • Area 3.1 dan 2 adalah area sensorik primer (area post sentral) yang meliputi girus sentralis dan meluas ke arah anterior sampai menyerupai dasar sulkus sentralis.
    • Area 5.7 adalah area asosiasi sensorik yang meliputi sebagian permukaan medial hemisfer serebri. Permukaan bagian atas dan lateral terdiri dari girus parietal posterios. Girus Parietal Superior, Girus Supramarginalis, Girus Orgularis, dan bagian medial Lobus Parasentralis.
    Pusat bicara, kemampuanberbicara/ bahasahanya terdapat pada manusia dan mempunyai pusat pada Temporalis dan Lobus Parietalis, maka akan timbul gangguan kemampuan untuk dapat bicara spontan.

    3. Lobus Temporalis
    Lobus Temporalis terdaat di bawah lateral dari Fisura Serebralis dan di depan Lobus Oksipitalis.
    • Area 41 adalah karteks auditorik yang meliputi Girus Temporalis Superior yang meluas sampai permukaan lateral Girus Temporalis.
    • Area 42 adalah area asosiasi auditorik, karteks area sedikit meluas sampai pada permukaan Girus Temporalis Superior
    • Area 38, 40, 20, 21, 22 adalah area asosiasi
    Permukaan lateral dibagi manjadi Girus Temporalis Superior Media dan Girus Temporalis Inferior pada bagian basal terdapat Girus Fusiformis

    4. Lobus Oksipitalis
    Lobus Aksipitalis yang mengisi bagian belakang dari serebrum.
    • Area 17 adalah korteks visual primer, permukaan medial lobus Oksipitalis sepanjang bibir superior dan inferior sulkus kalkanius.
    • Area 18, 19 adalah asosiasi visual, letaknya sejajar dengan area 17 yang meluas sampai permukaan lateral Lobus Oksipitalis.
    • Bagian ateral terdiri dri girus Oksipitalis lateralisbagian medial Girus Lingualis. Pada bagian basal diantara kurneus dan Girus Lingualis terdapat Fisura Kalkarina.

    Fans Page