Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan dalam masa reproduksi sehat adalah 20-30 tahun, namun remaja berusia 10-24 tahun di Indonesia tiap tahunnya sebanyak 15 juta atau 24% dari 62 juta hamil dan melahirkan. Padahal kehamilan usia muda memiliki resiko kematian, kesakitan maternal dan komplikasi kehamilan. Komplikasi kehamilan saat remaja yang dapat terjadi salah satunya adalah anemia. Ibu-ibu yang berusia remaja mempunyai resiko anemia lebih tinggi dibandingkan usia produktif atau 20-35 tahun. Pada masa remaja, pembentukan sum-sum tulang belakang masih belum sempurna sehingga menyebabkan kadar Hb dalam darah cenderung rendah akibatnya peluang anemia menjadi besar. Hasil survei di Puskesmas XXX ditemukan sebanyak 50% dari 30 orang ibu hamil yang berusia remaja mengalami anemia, hal ini menunjukkan masih tingginya prevalensi anemia pada kehamilan dibandingkan angka nasional (40%), maka dapat dirumuskan masalah ”Apakah ada hubungan antara kehamilan usia remaja dengan kejadian anemia di Puskesmas XXX?”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan pada usia remaja dengan kejadian anemia di Puskesmas XXX.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 orang dengan jumlah sampel sebanyak 65 orang ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pemeriksaan darah perifer dengan menggunakan Hb Sahli. Analisis data menggunakan analisis univariat dilakukan untuk memperoleh distribusi frekuensi dan presentase untuk tiap-tiap variabel penelitian dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara kehamilan usia remaja dengan kejadian anemia dengan menggunakan uji chi square .
Hasil penelitian di Puskesmas XXX diperoleh dari 65 orang responden sebanyak 60% berusia remaja, prevalensi kejadian anemia di Puskesmas XXX dari 65 orang responden usia < 20 tahun dan > 20 tahun sebanyak 52,3%, ibu hamil < 20 tahun 66,7% dan > 20 tahun 30,8%. Hasil uji chi square diperoleh P-value = 0,010 (P < 0,05) artinya terdapat hubungan antara kehamilan pada usia remaja dengan kejadian anemia dan nilai OR = 4,5 artinya kehamilan usia remaja berpeluang 4,5 kali lebih besar terkena anemia dari pada usia 20-35 tahun.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara kehamilan usia remaja dengan kejadian anemia dan kehamilan usia remaja beresiko lebih tinggi terkena anemia daripada usia 20-35 tahun, jadi diharapkan petugas puskesmas dapat meningkatkan promosi kesehatan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan penyuluhan pada ibu hamil untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe dan makan makanan bergizi untuk mengurangi kejadian anemia khususnya pada ibu hamil yang berusia remaja.
Kata Kunci : Kehamilan usia remaja, Anemia pada kehamilan
Daftar Bacaan : 37 (1985-2009)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Ada pertanyaan ataupun komentar ....!