Ads 468x60px

29 Desember, 2009

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTURE PERINEUM SPONTAN PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA DI BPS XXXX

Menurut (SKRT, 1995), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masing-masing adalah 373/100.000 kelahiran hidup. Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua perdarahan setelah atonia uteri. Dari data prasurvey angka kejadian rupture perineum pada ibu primigravida persalinan normal di BPS Dwi Yuni Fitarianti tahun 2007 yaitu 41 orang (65%) dari 63 persalinan normal pada primigravida.

Faktor-faktor penyebab rupture perineum pada persalinan normal antara lain perineium kaku, kepala janin terlalu cepat melewati dasar panggul, berat badan bayi yang dilahrikan, leher perineum dan paritas (Suwito, 1999).

Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dengan rupture perineum persalinan normal pada pimigravida di BPS Dwi Yuni Fitarianti tahun 2007.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan jumlah sampel 63 orang primigravida. Pengumpulan data menggunakan checklist dari registrasi laporan partus tahun 2007. Analisa data menggunakan analisa univarian dengan presentasi didapat 41 responden (65%) mengalami ruptur dan 22 responden (35%) tidak mengalami ruptur. Berat badan > 3.100 sebanyak 32 responden (51%) dan BB < dk =" 1."> chi kuadrat tabel), dengan tingkat signifikan 0,70.

Pencegahan terhadap kejadian rupture dapat di lakukan sejak masa kehamilan, saat persalinan dan masa post partum untuk pemulihan dan persiapan bagi kehamilan Selanjutnya. Dalam hal ini perlu ditingkatkan pengetahuan dan pengalaman bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin sehingga dapat mengenali tanda – tanda perineum yang kaku di saat persalinan berlangsung serta dapat menilai dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari terjadinya rupture perineum.

Kata kunci : Berat badan lahir, rupture perineum spontan







Fans Page