Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar 307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target MDG 2015 (102/100.000 KH) sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut (http://www.depkes.go.id/).
Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat diperkirakan bahwa sekitar 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal seperti asuhan pada masa nifas, karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayinya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya pada masa nifas di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus tahun 2009. Subjek dalam penelitian ini adalah Ibu nifas dan yang menjadi objek penelitian adalah pengetahuan mengenai tanda bahaya masa nifas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel adalah seluruh jumlah populasi ibu nifas yang ada di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Tanggamus sejumlah 30 orang ibu nifas (Penelitian Populasi). Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dengan alat ukur berupa lembar kuisioner yang diberikan langsung kepada responden.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa bahwa pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas di desa Air Bakoman tahun 2009 adalah memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 1 orang (3,33%), pengetahuan cukup baik sebanyak 3 orang (10%), pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (60%) dan dengan pengetahuan tidak baik sebanyak 8 orang (26,67%).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas di desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus tahun 2009 sebagian besar adalah kurang.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Nifas, Tanda bahaya, masa nifas
Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat diperkirakan bahwa sekitar 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal seperti asuhan pada masa nifas, karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayinya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya pada masa nifas di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus tahun 2009. Subjek dalam penelitian ini adalah Ibu nifas dan yang menjadi objek penelitian adalah pengetahuan mengenai tanda bahaya masa nifas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel adalah seluruh jumlah populasi ibu nifas yang ada di Desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Tanggamus sejumlah 30 orang ibu nifas (Penelitian Populasi). Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dengan alat ukur berupa lembar kuisioner yang diberikan langsung kepada responden.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa bahwa pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas di desa Air Bakoman tahun 2009 adalah memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 1 orang (3,33%), pengetahuan cukup baik sebanyak 3 orang (10%), pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (60%) dan dengan pengetahuan tidak baik sebanyak 8 orang (26,67%).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas di desa Air Bakoman Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus tahun 2009 sebagian besar adalah kurang.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Nifas, Tanda bahaya, masa nifas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Ada pertanyaan ataupun komentar ....!