Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus atau prosesus sifoideus. Cara tersebut dilakukan dengan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Sebaik- baiknya pemeriksaan (perkiraan) tersebut, hasilnya masih kasar dan dilaporkan hasilnya bervariasi
Dalam upaya standarisasi perkiraan tinggi fundus, para peneliti saat ini menyarankan penggunaan pita ukur untuk mengukur tinggi fundus dari tepi atas simfisis pubis karena memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan. Diketahui bahwa pengukuran dengan menggunakan pita ukur, memberikan hasil yang lebih konsisten antar individu ( walaupun masih terjadi sedikit variasi kecuali semua bidan dilatih dengan cara yang sama). Juga telah dibuktikan bahwa teknik ini sangat berguna dinegara berkembang sebagai alat tapis awal dan dapat dilakukan oleh para dokter atau bidan dengan efisiensi yang setara (Walraven, Mkanje, van Roosmalen et al, 1995., Kennedy 1992, Jacobsen 1992)
Penting diketahui bahwa pita ukur yang digunakan hendaknya terbuat dari bahan yang tidak mengendur (seperti yang digunakan para penjahit). Kandung kemih hendaknya kosong. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan ujung dari pita ukur pada tepi atas simfisis pubis dan dengan tetap menjaga pita ukur menempel pada dinding abdomen diukur jaraknya ke bagian atas fundus uteri. Ukuran ini biasanya sesuai dengan umur kehamilan dalam minggu setelah umur kehamilan 24 minggu. Namun demikian bisa terjadi beberapa variasi ( ± 1- 2 cm) . Bila deviasi lebih 1-2 cm dari umur gestasi kemungkinan terjadi kehamilan kembar atau polihidramnion dan bila deviasi lebih kecil berarti ada gangguan pertumbuhan janin.
Pengukuran tinggi fundus uteri pada kehamilan lanjut/ saat persalinan dalam posisi telentang terbukti dapat memberikan hasil pengukuran fundus uteri lebih tinggi dari sebenarnya (Engstrom, Piscianeri et al 1993), sehingga hal tersebut menyebabkan pembacaan dan perkiran umur kehamilan yang salah. Oleh sebab itu ibu hamil dianjurkan untuk berbaring dalam posisi setengah duduk pada saat pengukuran tinggi fundus uteri
Program nasional menganjurkan penggunaan gravidogram untuk memberikan interpretasi pertumbuhan janin dari pengukuran tinggi fundus uteri yang diukur dengan menggunakan pita ukur standar
Pengukuran tinggi fundus uteri tersebut bila dilakukan pada setiap kunjungan oleh pertugas yang sama., terbukti memiliki nilai prediktif yang baik, terutama untuk mengidentifikasi adanya gangguan pertumbuhan intrauterin yang berat dan kehamilan kembar. Walaupun pengukuran tinggi fundus uteri dengan pita ukur masih bervariasi antar operator, namun variasi ini labih kecil dibandingkan dengan metoda tradisional lainnya. Oleh karena itu penelitian mendukung penggunaan pita ukur untuk memperkirakan tinggi fundus uteri sebagai bagian dari pemeriksaan rutin pada setiap kunjungan (Villar dan Bergsjo ,1997., Nelson, 1994)
Rujukan:
- Jacobsen G, 1992, Prediction of fetal growth deviation by use of symphisis- fundal height measurment. Int j Technology Asses Health Care, 1992 :8 (suplement):152-159
- Kennedy I , 1992, The Implication of introducing the symphiseal- fundal height measurment: a prospective randmized trial. Br J Obstet Gynaecol 1992; 99 (2): 625- 626
- Villar J. Bergsjo (1997) Scientific basis for the content of routine care I. Philosophy, recent srudies and power to eliminate or alleviate adverse maternal outcomes. Acta Obstet Cynecol Scand 1997: 76 ; 1-14
- Walraven GE, Mkanje , van Doden P, van Asten H, Dolman S (1995) Singel pre delivery symphisis- fundal heigt maesurment as a predictor of birth weight and multiple pregnancy Br J Obstet Gynaecol 1995; 102: 525-526
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Ada pertanyaan ataupun komentar ....!