Penyebab langsung kematian ibu salah satunya disebabkan oleh infeksi (10%) dan salah satu penyebab infeksi berawal dari penatalaksanaan ruptur perineum yang kurang baik. Beberapa faktor penyebab terjadinya ruptur perineum terdiri atas faktor ibu seperti: paritas dan faktor janin antara lain: berat badan bayi, kelainan presentasi, kelahiran bokong, ekstraksi vakum, dan ekstraksi forcep dan faktor penolong yaitu pimpinan persalinan yang salah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas ibu dan berat badan bayi dengan kejadian ruptur perineum pada persalinan normal di BPS Ina Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011.
Metode penelitian menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua persalinan normal di BPS Ina Kecamatan Bumiratu Nuban pada tahun 2011 yang berjumlah 93 ibu bersalin, dan sampel diambil menggunakan tehnik total sampling. Cara ukur menggunakan checklist yang dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian proporsi kejadian ruptur perineum sebanyak 58,06%, paritas yang berisiko (Primipara dan > 4 anak) terdapat 54,84%, berat badan bayi lahir dengan berat bayi lahir berisiko atau > 3.500 gr terdapat 22,58%. Hasil uji chi square diperoleh ada hubungan antara paritas dengan kejadian ruptur perineum dengan p value: 0,001 dan ada hubungan antara berat badan bayi dengan kejadian ruptur perineum dengan p value: 0,002.
Kesimpulan penelitian bahwa ada hubungan antara paritas ibu dan berat badan bayi lahir dengan kejadian ruptur perineum di BPS Ina Bumiratu Nuban Lampung Tengah Tahun 2011. Berdasarkan hasil penelitian maka perlu memberikan pelayanan sejak masa kehamilan berupa anjuran untuk mengikuti kelas ibu, senam hamil dan ANC teratur.
Kata Kunci : Rupture perineum, paritas, berat badan bayi lahir
Daftar Bacaan : 29 (1998-2012)