Program Keluarga Berencana adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Adapun pengguna kontrasepsi oleh peserta KB baru selama tahun 2003, sangat didominasi oleh suntikan 50,36 prosen, pil 40,90 prosen, IUD 2,67 prosen, MOW 0,22 prosen, implan 4,30 prosen, kondom 1,37 prosen, MOP 0,03 prosen. Pada tahun 2003 peserta KB baru yang menggunakan kontrasepsi suntikan meningkat sebanyak 50,35 prosen yang sebelumnya 49,52 prosen pada tahun 2002, dan pengguna kontrasepsi pil menurun dari 42,37 prosen menjadi 40,90 prosen pada tahun 2003.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang alasan ibu – ibu akseptor KB pil berubah menjadi akseptor KB suntik yang ada di Puskesmas Bukit Kemuning Lampung Utara.
Subyek penelitian ini adalah ibu – ibu yang mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi suntik. Sedangkan obyek penelitiannya adalah faktor – faktor alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi suntik.
Sampel penelitian ini adalah 11 responden, diambil secara accidental yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia, variabel bebas yang diteliti adalah usia, pendidikan, ekonomi, paritas dan efek samping. Alat pengumpul data yang digunakan adalah formulir isian dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap akseptor sebanyak 11 responden, didapatkan data yang banyak mengganti cara adalah kelompok usia 20 – 30 tahun 63,64 prosen, dan tingkat pendidikan SMA 54,55 prosen, berpenghasilan rendah 45,46 prosen, paritas 3 – 4 54,55 prosen dan 100 prosen karena adanya efek samping sehingga ibu berpindah dari kontrasepsi pil ke kontrasepsi suntik.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi sunti yang terbanyak adalah dari faktor usia.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Ada pertanyaan ataupun komentar ....!