Ads 468x60px

08 April, 2012

Hubungan Antara Stress dengan Gangguan siklus Menstruasi Pada Wanita Adolescence


Siklus menstruasi idealnya teratur setiap bulan dengan rentang waktu antara 21-35 hari setiap kali periode menstruasi. Namun tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang normal, gangguan siklus menstruasi menyebabkan siklus menstruasi menjadi lebih panjang atau lebih dari 35 hari (oligomenore), siklus menstruasi lebih pendek kurang dari 21 hari (polymenore) bahkan tidak menstruasi selama 3 bulan (amenore) dari hasil penyelidikan terhadap 4000 wanita ternyata hanya 3% yang memiliki siklus menstruasi yang teratur dan hanya sekitar 30% wanita yang mempunyai siklus dengan kisaran satu atau dua hari dari statistik rata-rata 28 hari. Wanita yang berovulasi dalam siklus menstruasianya kira-kira 97% dan sekitar 15-25% wanita mempunyai siklus yang tidak berovulasi. Terganggunya siklus menstruasi menunjukkan ketidak seimbangan pada sistem metabolisme dan hormonal yang dampaknya yaitu wanita jadi lebih sulit hamil (infertilitas) karena terganggu proses ovulasi sel telur. Stress merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan siklus mentruasi. 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stress dengan gangguan siklus menstruasi pada wanita adolescence di Program Studi Kebidanan Metro. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Kebidanan Metro dengan jumlah 195 orang dan obyek penelitiannya adalah hubungan stress dengan gangguan siklus mentruasi. Lokasi penelitian di Program Studi Kebidanan Metro. 
Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 195 mahasiswa. Pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data menggunakan angket berupa kuesioner. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis univariat dalam bentuk persentase dan bivariat dengan rumus chi square.
Hasil penelitian proporsi gangguan siklus menstruasi pada wanita adolescence di Program Studi Kebidanan Metro tahun 2008 sebesar 14,36%. Proporsi kejadian stress pada wanita adolescence di Program Studi Kebidanan Metro tahun 2008 sebesar 34,87%. Hubungan antara stress dengan gangguan siklus menstruasi, diperoleh harga chi square (x2) hitung > chi square (x2) tabel (5,03 > 3,841).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara stres dengan gangguan siklus menstruasi pada wanita adolescence di Program Studi Kebidanan Metro.

Kata Kunci : siklus menstruasi, stress, wanita adolescence

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Ada pertanyaan ataupun komentar ....!

Fans Page