Anemia merupakan masalah gizi di dunia, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Angka anemia gizi besi di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 72,3%. Kekurangan besi pada remaja mengakibatkan pucat, lemah, letih, pusing, dan menurunnya konsentrasi belajar. Penyebabnya, antara lain: tingkat pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, tingkat pengetahuan tentang anemia dari remaja putri, konsumsi Fe, Vitamin C, dan lamanya menstruasi. Angka prevalensi anemia di Indonesia, yaitu pada remaja wanita sebesar 26,50%, pada wanita usia subur sebesar 26,9%, pada ibu hamil sebesar 40,1% dan pada balita sebesar 47,0%. Hasil pra survei terhadap 15 remaja putri yang diperiksa Hb diperoleh hasil sebanyak 12 remaja putri (80%) mengalami anemia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri kelas VII dan VIII di SMP. Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasinya adalah semua remaja putri kelas VII dan VIII di SMP yang berjumlah 220 orang, sedangkan sampel penelitian berjumlah 142 responden yang diperoleh berdasarkan teknik random sampling, dengan menggunakan alat ukur angket. Selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariat untuk mengetahui presentase dan analisis bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat kejadian anemia sebesar 65%, persentase lama menstruasi yang lebih dari 7 hari sebanyak 48,6%, persentase pengetahuan yang kurang sebanyak 45,8%, dan persentase pendidikan ibu yang rendah sebanyak 43,7%. Terdapat hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia dengan nilai X2 hitung (10,8) > X2 tabel (3,481), Ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia dengan nilai X2 hitung (14,9) > X2 tabel (3,481), Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian anemia dengan nilai X2 hitung (9,7) > X2 tabel (3,481).
Kesimpulan penelitian membuktikan adanya hubungan antara lama menstruasi, pengetahuan dan pendidikan ibu dengan kejadian anemia. Hal ini berarti menunjukkan bahwa faktor lama menstruasi, pengetahuan dan pendidikan ibu merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri. Berdasarkan hasil penelitian agar diupayakan untuk program penanggulangan anemia pada remaja putri kelas VII dan VIII di SMP, yaitu melalui UKS dengan cara menganjurkan guru BP agar bekerjasama dengan puskesmas untuk memberikan tablet Fe pada remaja putri.
Kata Kunci : Lama Menstruasi, Pengetahuan, Pendidikan ibu, Kejadian Anemia
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Ada pertanyaan ataupun komentar ....!