Ads 468x60px

27 April, 2011

Hubungan Seksual Selama Kehamilan


Hubungan seksual mempunyai peranan dalam pernyataan perasaan kasih sayang,   rasa   aman  dan  tenang,   kebersamaan,   kedekatan  perasaan  dalam hubungan  suami  istri.  Tetapi  jangan  menjadikan  hubungan  seks  memegang peranan  paling  berkuasa  dalam  keselarasan  hubungan  suami  istri.  Pasangan suami  istri  dapat  menyatakan  perasaan  kasih  sayang  dengan  saling  bertukar pikiran (komunikasi), berpelukan, atau pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual. Selain itu dapat mencari alternatif lain dengan mandi air hangat, makan malam  romantis  atau  apapun  yang  sama-sama  membuat  pasangan  senang (Suririnah,2009).

Selama tidak ada larangan dari dokter kandungan dan kehamilan yang tidak beresiko,   pasangan  suami-stri  dapat   melakukan  hubungan  seksual  hingga menjelang  persalinan.  Dengan  tetap  menikmati  hubungan  seksual  pasangan suami-istri dapat saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran serta stres yang mungkin muncul selama kehamilan (Kissanti, 2009, hlm. 93).

Seperti yang dikemukan oleh Ningsih (2007), tidak sedikit wanita hamil justru merasakan kenikmatan dan kepuasan luar bisaa dibandingkan semasa tidak hamil. Bahkan sebagian wanita hamil mengaku dapat mencapai orgasme multiple dengan  mudah.  Hal  ini  dapat  terjadi  karena  hormon  wanita  dan  hormon kehamilan  mengalami  peningkatan.  Sehingga  menyebabkan  perubahan  pada sejumlah organ tubuh (payudara dan organ reproduksi) menjadi lebih sensitif dan responsif.

Dengan memahami pengaruh kehamilan terhadap perilaku seksual, dan dapat  sebaliknya  pengaruh  hubungan  seksual terhadap  kehamilan  diharapkan tidak terjadi masalah  antara suami istri. Hal penting yang harus selalu diingat adalah bahwa hubungan seksual dilakukan untuk kepentingan bersama. Sehingga diperlukan saling pengertian atas dasar saling mengasihi (Pangkahila, 2002)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Ada pertanyaan ataupun komentar ....!

Fans Page