Ads 468x60px

31 Juli, 2015

Kelas Ibu

Pengertian Kelas Ibu
Kelas Ibu merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, Keluarga Berencana, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s.d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh tenaga Bidan/ tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, lembar baik, CD, senam hamil (Kemenkes, 2013).

Tujuan Kelas Ibu
Tujuan umum: 
Meningkatkan pengetahuan, merubah sifat dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
Tujuan khusus
1. Terjadinya interaksi dan berbagai pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
2. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang : 
a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu), perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia.
b. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan suami istri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, dan P4K (Perencanan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses persalinan).
d. Perawatan Nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui secara eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas).
e. KB pasca persalinan
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian Vit. K injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir)
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil.
i. Akte kelahiran.

Sasaran Kelas Ibu
Peserta Ibu Hamil sebaiknya pada umur kehamilan 20 s.d 32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu hamil sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami atau keluarga ikut serta menemani 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi persiapan persalinan atau materi lainnya.

Manfaat Kelas Ibu
1 Bagi ibu dan keluarga:
Sarana untuk mendapat teman, bertanya, memperoleh informasi penting yang harus dipraktekkan, serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan yang aman nyaman.
2 Bagi petugas kesehatan :
Lebih tahu masalah kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta menjadi lebih dekat dengan ibu hamil dan keluarganya dan masyarakat.

Konsep Pelaksanaan Kelas Ibu
1 Menggunakan buku KIA sebagai referensi utama. 
Buku KIA adalah referensi utama yang dibaca dan dibahas dalam kelas ibu.
2 Pendekatan belajar orang dewasa 
Prinsip belajar orang dewasa adalah partisipatif, relevan, dan praktis
3 Metode
Partisipasif, interaktif disertai praktek, seperti ceramah, Tanya jawab, peragaan/praktek (posisi menyusui, senam hamil), curah pendapat, dan simulasi.
4 Materi Pembelajaran 
Buku KIA, alat Bantu (lembar balik, peralatan KB, boneka bayi, dll).

1. Dari, oleh dan untuk masyarakat
Peran serta seluruh masyarakat di desa atau kelurahan, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerhati masalah kesehatan ibu dan anak sangat penting untuk pelaksanaan kelas ibu.
2. Bisa dimana mana 
Rumah sakit, rumah bersalin, puskesmas, polindes, posyandu, desa atau kelurahan dan lain-lain sesuai dengan situasi setempat.

Pelaksanaan kelas ibu
1. Peserta :
Ibu hamil dengan umur kehamilan 20-32 minggu (masa persiapan atau perinatal awal), suami atau keluarga diikutkan minimal 1 kali pertemuan.
2. Jumlah Peserta : 
Maksimal 10 orang setiap kelas atau kelompok
3. Fasilitator : 
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu hamil.  Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil fasilitator dapat meminta bantuan narasumber untuk menyampaikan materi bidang tertentu.
4. Frekuensi Pertemuan: 
Tiga kali pertemuan atau hasil kesepakatan antara fasilitator dengan peserta.
5. Materi: 
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok.  Pada setiap akhir pertemuan di lakukan senam ibu hamil. 
6. Waktu Pertemuan:
Disesuaikan dengan kesiapan ibu- ibu hamil.
7. Saran dan Prasarana:
Saran dan prasarana diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil adalah: 
a. Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira ukuran 4 m x 5 m, dengan vantilasi dan pencahayaan yang cukup. 
b. alat tulis menulis (papan tulis,kertas,spidol, bolponit) jika ada.
c. Buku KIA
d. Lembar balik kelas ibu hamil. 
e. Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu.
f. Buku pedoman fasilitator
g. Alat peraga (KB kit, food model, boneka dan lain-lain) jika ada
h. Tikar/Karpet
i. Buku senam hamil/ CD senam hamil jika ada. 
Idealnya kelengkapan sarana prasarana seperti tersebut di atas, namun apabila tidak ada ruang khusus, dimanapun tempatnya bias dilaksanakan sesuai kesepakatan antara ibu hamil dan fasilitator. Sedangkan kegiatan lainnya seperti senam hamil hanya merupakan materi tambahan bukan yang utama. 

Jadwal Pertemuan Kelas Ibu 
Pertemuan I
Materi : 
1. Penjelasan umum kelas ibu hamil dan perkenalan peserta.
2. Materi Kelas ibu hamil (pertemuan I) :
a. Perubahan tubuh ibu selama kehamilan
b. Perubahan pada payudara 
c. Peningkatan berat badan
d. Kram perut
e. Sering buang air kecil
f. Sembelit (susah buang air besar) 
g. Ngidam
h. Mual dan muntah

Keluhan umum saat hamil  
1) Keputihan
2) Nyeri pinggang
3) Kram kaki
4) Pembengkakan di kaki
5) Wasir atau embien

Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil ?
  1. Periksa kehamilan secepatnya dan sesering mungkin sesuai anjuran petugas. Agar ibu suami dan keluarga dapat mengetahui secepatnya jika ada masalah yang timbul pada kehamilan.
  2. Timbang berat badan setiap kali periksa hamil. Berat badan bertambah sesuai dengan pertumbuhan bayi dalam kandungan.
  3. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari sesudah makan.
  4. Ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet tambah darah mencegah ibu kurang darah. Minum tablet tambah darah tidak membahayakan bayi.
  5. Minta imunisasi Tetanus Toksoid kepada petugas kesehatan. Imunisasi Tetanus untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir.
  6. Minta nasehat kepada petugas kesehatan tentang makanan bergizi selama hamil. Makan makanan bergizi yang cukup membuat ibu dan bayi sehat.
  7. Sering mengajak bicara bayi sambil mengelus-elus perut setelah kandungan berumur 4 bulan.


Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan penyakit. Jenis makanan yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya makanan yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan ketentuan gizi seimbang, sedangkan makanan yang tidak dianjurkan dikonsumsi selama hamil antara lain adalah minuman yang beralkohol, minuman yang mengandung zat cafein misalnya kopi, makanan yag mengandung zat tambahan seperti pengawet, makanan yang tercemar (pestisida dan logam berat).

Ada 3 manfaat makanan yang dimakan oleh ibu hamil yaitu:
1. Untuk kebutuhan gizi tubuh ibu sendiri agar tidak terjadi Kurang Energi Kronis (KEK).
2. Agar terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin.
3. Untuk mempersiapkan pembentukan air susu ibu. 

Perawatan Kehamilan 
1) Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan
Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan merasa siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik anaknya. Menurut penelitian, ibu-ibu yang mengalami problem emosional selama hamil, misalnya depresi, mempengaruhi proses perkembangan otak janin dan membawa dampak pada emosi serta perilaku anak setelah lahir. Kesiapan dan kesehatan psikologis amat penting bagi masing-masing pihak, baik istri maupun suami. Tentu saja, tidak hanya istri yang perlu kestabilan dan kematangan emosi, suami pun harus memilikinya. Hal ini perlu dimiliki karena suami dan istri memiliki tanggung jawab yang berat untuk dapat menjalani perannya sebagai orangtua.

Dukungan serta peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti akan mempermudah dan meringankan ibu dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya janin di dalam perutnya.

2) Hubungan suami istri / senggama selama hamil
Senggama boleh dilakukan selama kehamilan dalam keadaan sehat. Libido dan keinginan untuk menikmati hubungan intim selama masa kehamilan sangat variasi. Umumnya, dorongan seksual agak menurun ditriwulan pertama. Karena perubahan hormone yang menimbulkan mual-mual membuat ibu enggan berhubungan intim. Tapi memasuki triwulan kedua, dorongan seksual wanita kembali meningkat, sejalan dengan hilangnya keluhan mual. Libido turun kembali di triwulan ketiga, akibat ukuran dan berat janin yang semakin meningkat.

Tidak ada batasan waktu kapan saat tepat untuk bersenggama selama hamil. Asalkan kehamilan dinyatakan tidak memiliki resiko apapun. Jika kehamilan berisiko, misalnya letak plasenta tidak pada posisi seharusnya (plasenta previa), lebih baik tidak dilakukan. Begitu juga apabila opendarahan ringan, seperti keluarnya flek-flek pada kehamilan triwulan pertama, tunda dulu keinginan melakukan hubungan intim. Hubungan suami istri bisa menyebabkan kelahiran muda (premature) apabila tidak hati-hati karena sperma mengandung prostaglandin. Pentingnya menjaga kebersihan sebelum dan sesudah melakukan hubungan suami istri untuk mencegah terjadinya infeksi yang dapat berakibat terjadinya kelahiran prematur. Hubungan seksual selama hamil juga bermanfaat sebagai persiapan otot-otot panggul untuk menghadapi proses persalinan kelak.

Tanda-tanda bahaya kehamilan
Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa kehamilan oleh karena itu penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan bahwa perlu segera mencari bantuan medis.
a. Perdarahan: perdarahan lewat jalan lahir jika terjadi pada kehamilan muda dapat menyebabkan keguguran, sedangkan jika terjadi pada kehamilan tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin dalam kandungan.
b. Bengkak dikaki, tangan dan wajah, yang disertai sakit kepala hebat. Dapat disertai dengan kejang-kejang. Ini merupakan tanda dan gejala keracuanan kehamilan (pre-eklampsia), dapat membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.
c. Demam tinggi. Biasanya akibat adanya infeksi bakteri atau malaria. Demam dapat membahayakan jiwa ibu, terjadi keguguran atau bayi terlahir kurang bulan.
d. Keluar air ketuban sebelum waktunya: merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan janin dalam kandungan. Hal ini ditandai dengan keluarnya cairan lewat kemaluan seperti air kemih namun tidak terasa ingin berkemih.
e. Gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak sama sekali. Hal ini merupakan tanda bahaya pada janin. Gerakan janin diharapkan 10 kali dalam 12 jam saat ibu terjaga.
f. Ibu muntah terus dan tidak mau makan. Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu.
g. Terjadi trauma atau cedera pada perut yang dapat terjadi karena terjatuh, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain. 

Pertemuan II
Materi :
Persalinan
Tanda-tanda persalinan
Proses persalinan berbeda-beda pada tiap individu, namun ada beberapa tanda yang dapat membantu ibu untuk memperkirakan kapan persalinan tiba. Tanda-tanda bahwa persalinan mulai berlangsung adalah kontraksi rahim yang berkala dengan lama dan kekuatan tertentu. Biasanya lama kontraksi antara 45-75 detik.
Apa saja yang yang dilakukan ibu bersalin ?
1. Proses persalinan berlangsung 12 jam sejak terasa mulas. Jadi ibu masih dapat makan, minum, buang air kecil dan jalan-jalan selama proses persalinan sesuai nasehat petugas kesehatan.
2. Jika mulas-mulas bertambah, tarik nafas panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut.
3. Jika ibu merasa ingin buang air besar,segera beri tahu bidan/dokter.
4. Ikuti anjuran bidan atau dokter kapan ibu harus mengejan waktu bayi akan lahir.
Tanda bahaya pada persalinan:
Proses persalinan diduga mengalami gangguan jika didapatkan hal-hal sebagai berikut:
a. Perdarahan dari jalan lahir
b. Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
c. Ibu tidak kuat mengejan
d. Mengalami kejang
e. Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
f. Air ketuban keruh dan berbau

Perawatan Masa Nifas
Menyusui eksklusif
Persalinan merupakan kerja yang sangat melelahkan, baik secara fisik maupun psikis. Menyusui juga menimbulkan kelelahan. Namun demikian ibu tetap diingatkan bahwa ASI sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Pasokan ASI ditentukan oleh kondisi kesehatan ibu secara umum. Artinya ibu menyusui harus memperhatikan betul kualitas makananya untuk menghasilkan produk ASI yang baik.

Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas 
Dua jam pertama
Dua jam pertama pada persalinan normal, petugas kesehatan akan memantau kesadaran, tekanan darah dan pernapasan ibu serta mengetahui adakah perdarahan atau tidak.

Kebersihan jalan kelahiran
Apa bila ada jahitan pada jalan lahir, dalam beberapa hari masih terasa sakit, menjaga kebersihan jalan lahir harus menjadi perhatian utama. Gunakan sabun lembut dan bilas dengan air yang banyak. Jika terlanjur infeksi dan terjadi pembekakan, lakukan pengompresan pada daerah bengkak dengan revanol dan periksa ke dokter atau bidan.

Kontraksi Rahim
Dengan kontraksi yang baik, rahim dapat diharapkan kembali keukuran normal tanpa bantuan obat-obatan. Secara otomatis rahim akan berkontraksi dengan sendirinya. Bila kontraksi tidak cukup kuat atau malah tak terjadi sama sekali patut dicurigai ada sesuatu yang tak beres. Apakah Karena HB yang tak baik atau ada sesuatu yang tertinggal dirahim misal sisa plasenta. Jika HB yang tidak baik, misal dibawah 9, tak ada cara lain selain transfuse darah. Sedangkan sisa plasenta harus dibersihkan lewat tindakan kuretase.

Banyak Minum
Jika tidak dapat BAB bahkan BAK, berarti proses involusi atau pengecilan rahim akan terlambat atau mungkin pula terjadi perlengketan antar organ bagian dalam, mengingat kandungan kemih dan usus letaknya berdekatan dengan rahim. Gangguan disalah satu organ tersebut akan berdampak pada organ lainya. Dengan kata lain bila masih ada kotoran yang terkumpul di usus besar, proses mengecilnya rahim jadi terlambat. Agar dapat cepat BAK sekaligus mengganti cairan tubuh yang banyak terbuang saat bersalin, usai melahirkan ibu disarankan banyak minum minimal 2-3 liter perhari. Pada ibu yang melahirkan cecar atau vakum, ada persyaratan khusus yang mengikuti persyaratan operasi pada umumnya, yakni hanya diperbolehkan minum sedikit mungkin bila bersangkutan sudah dapat flatus.

Mobilisasi secepat mungkin
Kendati merasa letih, ibu tidak boleh malas-malasan berbaring saja, ibu diharuskan mulai bergerak supaya sirkulasi darahnya menjadi baik. Ini dimaksudkan agar ibu terhindar dari pembekakan selain mencegah thrombosis, yakni penyumbatan, pembuluh darah. Minimal sudah turun dari tempat tidur, belajar duduk dan berjalan sendiri. Tak perlu khawatir jahitan akan lepas hanya gara-gara bergerak. Setelah 24 jam jahitan sudah akan bertaut. Jadi, selain untuk sirkulasi, mobilisasi juga baik buat jahitan.
Pemberian vitamin A pada ibu nifas
Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi mencegah masalah kebutaan karena kekurangan vitamin A dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas segera sampai dengan kurang 30 hari setelah melahirkan, dengan dosis 2 kapsul vitamin A merah (dosis 200.000 SI): satu kapsul diminum pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke-28.

Tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas
Gejala infeksi yang dapat diamati :
1) Suhu tubuh melebihi 37,50C
2) Menggigil, pusing dan mual
3) Keputihan
4) Keluar cairan seperti nanah dari jalan lahir
5) Cairan yang keluar disertai bau yang menyengat
6) Keluarnya cairan disertai dengan rasa nyeri
7) Terasa nyeri di perut
8) Perdarahan kembali banyak pada hal sebelumnya sudah sedikit. Misal seminggu sesudah melahirkan, perdarahan mulai berkurang tapi tiba-tiba darah kembali banyak keluar.
Keadaan lain yang perlu diwaspadai:
1) Bengkak di muka, tangan atau kaki, mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang
2) Payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit
3) Mengalami gangguan jiwa: perasaan sedih (depresi), marah dan menjadi malas melakukan sesuatu, tidak mau menyusui, benci melihat bayinya sendiri merupakan reaksi terhadap stress yang sedang dialami ibu pasca persalinan

KB Pasca salin
Manfaat program keluarga berencana:
1) Agar ibu punya waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga kesehatan ibu serta mengurus keluarga
2) Mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat, lebih dari 2 tahun

Pertemuan III
Materi:
Perawatan bayi 
Perawatan bayi baru lahir
Tanda-tanda bayi lahir sehat:
1) Bayi lahir segera menangis
2) Seluruh tubuh bayi kemerahan
3) Bayi bergerak aktif
4) Bayi dapat menghisap puting susu dengan kuat
5) Bayi lahir 2.500-4.000 gram

Pada bayi dari lahir lakukan hal-hal sebagai berikut :
Jaga bayi tetap hangat.
1) Tunda memandikan bayi sekurang kurangnya 6 jam setelah lahir.
2) Bungkus bayi dengan kering, ganti jika kain /pakaian bayi  basah.
3) Bayi jangan ditidurkan di tempat dingin  atau banyak angin.
4) Jika berat badan bayi kurang dari 2500 gram, dekap bayi agar kulit bayi menempel ke dada ibu (metode kanguru).
Beri suntikan vitamin  K1 untuk mencegah pendarahan pada bayi baru lahir
Cegah infeksi pada bayi baru lahir
Periksakan kesehatan bayi baru lahir ke bidan/dokter sedikitnya 3 kali
(24 jam pertama, hari ketiga dan minggu kedua setelah lahir)

Pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir 
Bertujuan untuk mencegah terjadinyan pendarahan akibat kekurangan vitamin K. Pendarahan dapat terjadi spontan akibat trauma  terutama pada trauma proses kelahiran. Pada kebanyakan kasus pendarahan terjadi dikulit, mata, hidung dan saluran cerna. Tidak hanya itu kekurangan vitamin K1 mengakibatkan komplikasi pendarahan pada otak sang bayi denga angka kejadian 63%. Gejala yang timbul bila terjadi pendarahan dalam otak adalah sakit kepala (menangis terus menerus), Muntah, ubun-ubun menojol, pucat hingga kejang. 

Tanda bahaya bayi baru lahir : 
1) Adanya kenjang dengan atau tanpa kesadaran menurun, bayi menangis melengking tiba-tiba, adanya gerakan tidak terkendali pada mulut, mata atau anggota gerak, mulut mencucu, kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan.
2) Adanya gangguan nafas: nafas berhenti lebih kurang 20 detik, bayi tampak biru, tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat, pernafasan cuping hidung, bayi merintih.
3) Penurunan suhu tubuh kurang dari 360C: badan bayi teraba dingin, tampak mengantuk, ada bagian tubuh yang merah dan mengeras, kaki dan tangan teraba dingin dan gerakan bayi kurang dari normal.
4) Bayi demam >37,50C 
5) Adanya infeksi: bayi tampak  mengantuk atau tidak sadar, adanya kejang, dan gangguan nafas, malas atau tidak dapat minum, ubun-ubun cembung ada bagian tubuh yang merah dan mengeras, badan teraba dingin, adanya bisul-bisul kecil pada kulit, nanah keluar dari mata, telinga, pusar kemerahan.
6) Bayi kuning pada hari pertama setelah lahir, atau setelah umur 14 hari atau pada umur lebih dari 2 hari.
7) Adanya gangguan saluran cerna: Bayi muntah, bayi gelisah, rewel, dan perut kembung, teraba benjolan pada perut.Untuk bayi baru lahir belum buang air besar dalam 24 jam terakhir, ada darah dalam tinja tanpa adanya diare, periksa apakah ada lubang duburnya.
8) Diare: keadaan umum bayi apakah tampak mengantuk atau tidak sadar  gelisah   atau rewel, mata cekung, cubitan pada kulit perut kembalinya lambat jika ditemukan salah satu tanda di bawah  ini, segera dibawa ke bidan /dokter:
Tidak  mau menyusu 
Kejang 
Kaki dan tangan teraba dingin atau demam
Badan terlihat kuning
Tali pusat basah dan berbau. 
Gerakan kedua tangan dan kaki tengah

Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan bayi/anak.
Sangatlah penting untuk mengamati pertambahan berat badan bayi dengan membawanya ke posyandu untuk di timbang setiap bulan. Setiap bulan berat badan anak akan meningkat sesuai dengan garis hijau pada KMS. Perkembangan dan kepandaian anak akan bertambah sesuai umur dan anak yang sehat akan jarang sakit, selalu gembira, ceria, aktif, lincah dan cerdas. Beri rangsangan perkembangan sesuai umur (peluk dan timbang bayi dengan penuh kasih dan sayang sesering mungkin, gantung benda bergerak berwarna cerah agar bayi dapat melihat benda tersebut). Ajak bayi tersenyum, bicara serta  perdengarkan musik.
Tanda-tanda anak tumbuh sehat:
1) Berat badan anak naik setiap bulan
2) Pada KMS garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu garis warna atau pindah ke  warna diatasnya.
 
Tanda-tanda anak tumbuh  kurang sehat:
1) Berat badan tidak naik
2) Pada KMS garis pertumbuhan turun, datar pindah ke garis warna di bawahnya   atau di bawah garis merah. 
Pemberian imunisasi pada bayi baru lahir
Imunisasi pertama di berikan pada saat bayi baru lahir yaitu imunisasi Hepatitis B-O (HBO). HBO sebaiknya di berikan sebelum bayi berumur 7 hari. Bayi harus dapatkan imunisasi dasar lengkap sebelum berumur 1 tahun. Bayi yang akan diimunisasi harus dalam keadaan sehat. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Ada pertanyaan ataupun komentar ....!

Fans Page