Menurut catatan World Health Organization (WHO), diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun. Satu dari lima orang menderita diare infeksi setiap tahunnya, dan satu dari enam orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita diare infeksi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya diare antara lain sumber air minum, kebiasaan mencuci tangan dan pengetahuan ibu tentang diare itu sendiri. Pada tahun 2009 kejadian diare meningkat menjadi urutan ke lima dengan angka kejadian sebanyak 318 kasus (6,6%) dan tertinggi dibandingkan 10 desa lain dengan kasus sebanyak 58 kasus atau 18,2%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Kampung Bina Karya Utama Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah.
Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan desain cross secsional, populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang berkunjung ke Puskesmas dan tinggal di Kampung Bina Karya Utama sejumlah 312 orang dengan jumlah sampel sebanyak 175 orang dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar checklist dan kuisioner yang berisi nama, subjek dan beberapa pertanyaan. Tehnik analisis data yang digunakan adalah univariat menggunakan persentasi dan analisa bivariat menggunakan uji statistik chi quare.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil bahwa proporsi kejadian diare adalah 47 kejadian (26,86%), keadaan air minum yang tercemar sebanyak 103 balita (58,86%), kebiasaan mencuci tangan dengan kebiasaan yang tidak baik sebanyak 142 ibu (81,14%), pengetahuan ibu baik sebanyak 109 ibu (62,29%), ada hubungan yang signifikan secara statistik antara sumber air minum dengan kejadian diare, ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare, dan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare dengan nilai p= 0,00 < α = 0,005.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara sumber air minum, kebiasaan mencuci tangan, dan pengetahuan ibu dengankejadian diare di Kampung Bina Karya Utama. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan instansi kesehatan seperti Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya guna menekan tingginya angka kejadian diare dengan memberikan perhatian lebih dalam upaya penanganan faktor resiko yang berkaitan dengan kejadian diare.
Kata Kunci : Diare, air minum, mencuci tangan, pengetahuan.
Daftar Bacaan : 12 (1998-2010)
Anda tertarikUntuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Ada pertanyaan ataupun komentar ....!