Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang cukup besar, dimana hal tersebut merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya adalah melalui perbaikan pangan dan gizi antara lain pada kelompok buah dan sayuran. Saat ini konsumsi buah di perkotaan dan pedesaan 50% dari kecukupan harian. Didalam pola pangan harapan (PPH) dimana jumlah konsumsi buah adalah 250 g/kapita/hari untuk dewasa dan untuk balita 60% dari kebutuhan dewasa + 150 g/kapita/hari. Buah adalah komiditas pangan yang dibutuhkan oleh tubuh, fungsi buah adalah sebagai zat pengatur, karena didalam buah terdapat zat gizi yang sangat diperlukan tubuh seperti, vitamin mineral dan serat. Oleh karena itu pengetahuan tentang determinan konsumsi buah pada balita sangat diperlukan guna membentuk sumber daya manusia yang mandiri dan berkualitas dalam rangka pembangunan nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja determinan pemberian konsumsi buah segar pada balita di Posyandu Kantil MXXXX. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dimana hasil penelitian menyajikan gambaran tentang determinan pemberian konsumsi buah segar pada balita di Posyandu Kantil XXX.
Subyek penelitian ini adalah ibu – ibu yang memiliki balita di Posyandu Kantil XXXX. Obyek penelitian adalah determinan pemberian konsumsibuah segar pada balita yang meliputi determinan pendidikan, determinan tingkat ekonomi (pendapatan) determinan jumlah anggota keluarga, determinan sosial budaya dengan sub variabel pola makan dalam sehari dan pantangan terhadap konsumsi buah. Populasi adalah ibu – ibu yang memiliki balita yang berjumlah 40 orang. Sampel pada penelitian ini total populasi
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa determinan konsumsi buah segar meliputi ibu dengan pendidikan tamat SMA 55%, tingkat ekonomi (penghasilan keluarga) Rp. 325.000,- perbulan 42%, jumlah anggota keluarga dengan jumlah anak < 2 77,5%, sosial budaya yang meliputi pola makan 3x sehari 97,5% dan tidak memiliki pantangan konsumsi buah segar 92,5%.
Kata Kunci : Konsumsi Buah Segar, Balita.