Pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan dapat mengakibatkan diare, ISPA dan gizi buruk. Tingginya kejadian ini dikarenakan pemberian susu formula. Pemberian susu formula di Indonesia yaitu 65,6%, Propinsi Lampung 60%, Lampung Timur 89,5%, dan di Puskesmas XXX 96,16%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis dari 15 orang ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan di BPS XXX 86,7% memberikan susu formula dan di RB XXX 73,3% memberikan susu formula. Faktor penyebab pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan adalah pengetahuan, sikap, pendidikan, status ekonomi, pekerjaan, sosial budaya, pelayanan kesehatan dan dukungan keluarga.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan di BPS Erna dan RB XXX.
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu di BPS Erna dan RB Kasih Bunda yang mempunyai bayi 0-6 bulan sejumlah 222 orang. Sampel ditentukan dengan derajat kesalahan 5% sehingga diperoleh 143 sampel dan pengambilan sampel dengan teknik sistematis random sampling, cara pengumpulan data dengan angket melalui kuesioner. Variabel independen penelitian ini adalah pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan sedangkan variabel dependennya adalah pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square.
Hasil analisis uji statistik menunjukkan terdapat 78,3% ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan telah memberikan susu formula, proporsi pendidikan ibu terbanyak kategori pendidikan dasar (74,8%), proporsi pekerjaan ibu terbanyak kategori bekerja (68,5%), proporsi pengetahuan ibu terbanyak kategori pengetahuan kurang baik (71,3%). Hasil analisis bivariat hubungan antara pendidikan dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan diperoleh nilai P Value=0.028 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, hubungan pekerjaan dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan diperoleh P Value=0,038 sehingga Ho ditolak Ha diterima, dan hubungan pengetahuan dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulandiperoleh nilai P Value=0,012 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan di BPS Erna dan RB XXX Tahun 2011. Saran dalam penelitian ini adalah bidan di Desa Way Jepara diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahaya pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan dan informasi tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif agar pemberian susu formula dapat berkurang.
Kata Kunci : Susu Formula, Bayi 0-6 Bulan
Daftar Bacaan : 24 (1996-2010)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Ada pertanyaan ataupun komentar ....!