WHO memperkirakan insidens Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Negara Berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15-20% tertahan pada golongan usia balita, Infeksi Saluran Pernapasan Akut sebagai penyebab kematian yang terbesar di Indonesia dengan presentase 22,30%. Angka kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Puskesmas Banjarsari sebesar 61%, angka ini merupakan angka tertinggi dibandingkan Puskesmas lainnya di XXX. Dampak kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut dapat menyebabkan kecacatan sampai dengan kematian pada balita. Berat badan lahir dan status imunisasi merupakan penyebab dari kejadian ISPA. Adapun rumusan masalah yaitu apakah ada hubungan berat badan lahir dan status imunisasi pada balita di Puskesmas XXX.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dan status imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas XXX.
Jenis penelitian ini kuantitatif, rancangan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu semua balita yang berkunjung di Puskesmas XXX dari bulan Januari-April 2011 sebesar 432 balita. Sampel yang digunakan diambil dengan teknik random sampling sebesar 208 balita, dengan cara menggunakan tabel bilangan random. Cara pengumpulan data dengan check list. Variabel independen yaitu berat badan lahir dan status imunisasi, variabel dependen yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Analisis yang digunakan yaitu univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.
Hasil uji univariat menunjukkan proporsi kejadian ISPA pada balita sebesar 148 balita (71,2%), proporsi berat badan lahir rendah sebanyak 80 balita (38,5%), proporsi status imunisasi tidak lengkap sebanyak 100 balita (48,1%). Hasil uji statistik chi square tentang hubungan berat badan lahir dengan kejadian ISPA pada balita diperoleh hasil p value=0,003<(0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dengan kejadian ISPA pada balita. Uji statistik chi square tentang hubungan status imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita diperoleh hasil p value=0,002< (0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara status imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita.
Kesimpulan penelitian ini yaitu adanya hubungan berat badan lahir dan status imunisasi dengan kejadian ISPA. Saran dari penelitian ini perlunya penyuluhan tentang berat badan lahir pada ibu hamil, pentingnya kelengkapan imunisasi bagi balitanya, dan diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada balita khususnya balita dengan ISPA.
Kata Kunci : ISPA, Berat badan lahir, Imunisasi
Daftar Bacaan : 33 (1990-2010)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Ada pertanyaan ataupun komentar ....!