Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi walaupun sudah mengalami penurunan yaitu pada tahun 2005 mencapai 262/100.000 (SDKI, 2005) dan pada tahun 2007 menjadi 228/100.000 (SDKI, 2007). Abortus menjadi penyumbang AKI di Indonesia sebesar 5% dan merupakan interaksi dari berbagai faktor antara lain usia, parietas dan jarak kehamilan. Di RSU A. Yani angka kejadian abortus sebanyak 165 kasus dari 754 persalinan pada tahun 2008.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik abortus ditinjau dari usia, parietas dan jarak kehamilan di RSU A. Yani Metro dengan objek penelitian yaitu usia, parietas dan jarak kehamilan dan subjeknya yaitu ibu yang mengalami abortus yang dirawat di RSU A. Yani Metro tahun 2008.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan populasi sebanyak 165 pasien dan jumlah sampel diambil adalah seluruh populasi atau total populasi, dengan instrument penelitian yang digunakan yaitu checklist. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil penelitian tentang karakteristik abortus ditinjau dari usia, parietas dan jarak kehamilan, ditemukan paling banyak pada faktor usia ibu 20-30 tahun sebanyak 60%dikarenakan berkaitan dengan aktifitas berlebih yang dilakukan oleh ibu sehingga menyebabkan kurangnya waktu istirahat ibu. Kemudian pada parietas , abortus paling banyak terjadi pada parietas 0- 1 yaitu sebesar 43,6% disebabkan oleh ibu belum menyadari kehamilannya atau tidak siap dengan kehamilannya sehingga melakukan hal- hal yang tidak dibenarkan. Pada jarak kehamilan dengan persalinan, abortus paling banyak terjadi pada jarak kehamilan < 24 bulan yaitu sebesar 45,4%. Hal ini dimungkinkan karena alat-alat reproduksi belum sepenuhnya pulih ke keadaan sebelum hamil.
Kesimpulan penelitian ini yaitu ibu yang banyak mengalami abortus yaitu pada ibu berusia 20-30 tahun, pada ibu dengan parietas 0- 1 dan pada ibu dengan jarak kehamilan dengan persalinan sebelumnya < 24 bulan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan sebagai upaya pencegahan terhadap faktor- faktor resiko terjadinya abortus. Untuk ibu hamil disarankan memperhatikan status kesehatannya (gizi), mengatur/ merencanakan umur untuk hamil (20- 30 tahun) dan jumlah anak serta jarak kehamilan dengan persalinan sebelumnya.
Kata kunci : Abortus, Usia Ibu, Parietas, dan Jarak Kehamilan.
Referensi : 27 (1995- 2008)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik abortus ditinjau dari usia, parietas dan jarak kehamilan di RSU A. Yani Metro dengan objek penelitian yaitu usia, parietas dan jarak kehamilan dan subjeknya yaitu ibu yang mengalami abortus yang dirawat di RSU A. Yani Metro tahun 2008.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan populasi sebanyak 165 pasien dan jumlah sampel diambil adalah seluruh populasi atau total populasi, dengan instrument penelitian yang digunakan yaitu checklist. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil penelitian tentang karakteristik abortus ditinjau dari usia, parietas dan jarak kehamilan, ditemukan paling banyak pada faktor usia ibu 20-30 tahun sebanyak 60%dikarenakan berkaitan dengan aktifitas berlebih yang dilakukan oleh ibu sehingga menyebabkan kurangnya waktu istirahat ibu. Kemudian pada parietas , abortus paling banyak terjadi pada parietas 0- 1 yaitu sebesar 43,6% disebabkan oleh ibu belum menyadari kehamilannya atau tidak siap dengan kehamilannya sehingga melakukan hal- hal yang tidak dibenarkan. Pada jarak kehamilan dengan persalinan, abortus paling banyak terjadi pada jarak kehamilan < 24 bulan yaitu sebesar 45,4%. Hal ini dimungkinkan karena alat-alat reproduksi belum sepenuhnya pulih ke keadaan sebelum hamil.
Kesimpulan penelitian ini yaitu ibu yang banyak mengalami abortus yaitu pada ibu berusia 20-30 tahun, pada ibu dengan parietas 0- 1 dan pada ibu dengan jarak kehamilan dengan persalinan sebelumnya < 24 bulan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan sebagai upaya pencegahan terhadap faktor- faktor resiko terjadinya abortus. Untuk ibu hamil disarankan memperhatikan status kesehatannya (gizi), mengatur/ merencanakan umur untuk hamil (20- 30 tahun) dan jumlah anak serta jarak kehamilan dengan persalinan sebelumnya.
Kata kunci : Abortus, Usia Ibu, Parietas, dan Jarak Kehamilan.
Referensi : 27 (1995- 2008)
Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA