Kanker serviks disinyalir menjadi pembunuh nomor 1 bagi wanita dan urutan terbesar dari jumlah penderita penyakit kanker. Sebagian besar kematian akibat kanker serviks terjadi karena penderita yang datang berobat sudah dalam stadium lanjut, cara untuk menemukan kanker serviks dalam stadium dini adalah dengan pap smear. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Metro, yang telah melaksanakan pemeriksaan pap smear masal pada tahun 2007, jumlah peserta yang melakukan pemeriksaan pap smear di Puskesmas Iringmulyo adalah terendah di antara Puskesmas lainnya yaitu 0,007%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear diwilayah kerja Puskesmas Iringmulyo di tinjau dari faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi, psikologi dan dukungan suami. Subyek penelitian ini adalah wanita PUS yang berkunjung di Puskesmas Iringmulyo yang tidak melakukan pemeriksaan pap smear. Objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. populasi dalam penelitian ini adalah wanita PUS yaitu sebanyak 1428 dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 10% dari populasi yaitu 143 wanita PUS. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan teknik acak sistematis. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan alat ukur berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan analisis univariate berupa persentase dengan menggunakan rumus P = yang digunakan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yaitu yang menggambarkan faktor-faktor yang penyebab wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear di wilayah kerja Puskesmas Iringmulyo tertinggi pada wanita PUS dengan tingkat pengetahuan dalam kategori kurang yaitu (51,6%), dilihat dari variabel pendidikan terbanyak adalah wanita PUS dengan pendidikan dasar (SD,SLTP)yaitu sebanyak 85 wanita PUS (59,5%), dilihat dari variabel ekonomi keluarga terbanyak adalah pada tingkat ekonomi rendah (< Rp 750.000.,/ bulan) yaitu sebanyak 78 wanita PUS (54,5%), dilihat dari variabel psikologis terbesar adalah wanita PUS dengan rasa takut yaitu sebanyak 76 wanita PUS (53,15%), untuk wanita PUS dengan rasa cemas yaitu sebanyak 120 wanita PUS (83,9%) dan untuk rasa tidak malu yaitu sebanyak 72 wanita PUS (50,35%). Untuk variabel dukungan suami adalah suami yang mendukung istrinya untuk melakukan pemeriksaan pap smear yaitu sebanyak 100 orang suami (70,00%).
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear adalah karena kurangnya pengetahuan, pendidikan yang rendah, ekonomi keluarga yang rendah dan psikologis wanita PUS karena rasa takut dan rasa cemas, sedangkan malu tidak berpengaruh terhadap wanita PUS untuk menjalani pemeriksaan pap smear. Untuk dukungan suami, sebagian besar suami mengizinkan dan mendukung istrinya untuk melakukan pemeriksaan pap smear.
Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Ekonomi, Psikologi, Dukungan Suami, Wanita PUS, Pap smear
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear diwilayah kerja Puskesmas Iringmulyo di tinjau dari faktor pengetahuan, pendidikan, ekonomi, psikologi dan dukungan suami. Subyek penelitian ini adalah wanita PUS yang berkunjung di Puskesmas Iringmulyo yang tidak melakukan pemeriksaan pap smear. Objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. populasi dalam penelitian ini adalah wanita PUS yaitu sebanyak 1428 dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 10% dari populasi yaitu 143 wanita PUS. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan teknik acak sistematis. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan alat ukur berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan analisis univariate berupa persentase dengan menggunakan rumus P = yang digunakan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yaitu yang menggambarkan faktor-faktor yang penyebab wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear di wilayah kerja Puskesmas Iringmulyo tertinggi pada wanita PUS dengan tingkat pengetahuan dalam kategori kurang yaitu (51,6%), dilihat dari variabel pendidikan terbanyak adalah wanita PUS dengan pendidikan dasar (SD,SLTP)yaitu sebanyak 85 wanita PUS (59,5%), dilihat dari variabel ekonomi keluarga terbanyak adalah pada tingkat ekonomi rendah (< Rp 750.000.,/ bulan) yaitu sebanyak 78 wanita PUS (54,5%), dilihat dari variabel psikologis terbesar adalah wanita PUS dengan rasa takut yaitu sebanyak 76 wanita PUS (53,15%), untuk wanita PUS dengan rasa cemas yaitu sebanyak 120 wanita PUS (83,9%) dan untuk rasa tidak malu yaitu sebanyak 72 wanita PUS (50,35%). Untuk variabel dukungan suami adalah suami yang mendukung istrinya untuk melakukan pemeriksaan pap smear yaitu sebanyak 100 orang suami (70,00%).
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab wanita PUS tidak melakukan pemeriksaan pap smear adalah karena kurangnya pengetahuan, pendidikan yang rendah, ekonomi keluarga yang rendah dan psikologis wanita PUS karena rasa takut dan rasa cemas, sedangkan malu tidak berpengaruh terhadap wanita PUS untuk menjalani pemeriksaan pap smear. Untuk dukungan suami, sebagian besar suami mengizinkan dan mendukung istrinya untuk melakukan pemeriksaan pap smear.
Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Ekonomi, Psikologi, Dukungan Suami, Wanita PUS, Pap smear