Ads 468x60px

01 Januari, 2013

Gambaran Faktor-faktor Wanita Pasangan Usia Subur Tidak Menggunakan Kontrasepsi Tubektomi

Permasalahan pembangunan kependudukan dan keluarga berkualitas adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan jumlah penduduk, masih tingginya tingkat kelahiran penduduk, hal ini di tandai dengan tingginya angka kelahiran, Total Fertility Rate (TFR) pada tahun 2006 sebesar 2,78 rata-rata kelahiran pasangan usia subur dan diharapkan pada tahun 1010 sebesar 2,38 rata-rata kelahiran pasangan usia subur. Program Keluarga Berencana memiliki dampak positif khususnya untuk kontrasepsi tubektomi dalam membantu penurunan rendahnya angka kematian ibu, epidemi HIV/AIDS, meningkatnya mutu gender, dan mempromosikan pendayagunaan kaum muda. Rendahnya pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Implant, Metode Operasional Wanita (MOW)/tubektomi dan Metode Operasional Pria (MOP)/vasektomi dikarenakan kurangnya pengetahuan serta kesadaran pasangan usia subur untuk menggunakan metode kontrasepsi ini, lemahnya ekonomi juga mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap pemakaian metode kontrasepsi tubektomi. Berdasarkan hasil pra survei tanggal 24 Maret 2008 di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan bahwa akseptor KB Tubektomi termasuk dalam tingkatan peserta KB yang paling rendah yaitu berjumlah 4 orang (0,6%), sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Kelurahan tersebut. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor wanita pasangan usia subur tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan. Subjek penelitian ini yaitu seluruh wanita pasangan usia subur di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan tahun 2008. Objek penelitian ini yaitu kontrasepsi tubektomi.
 Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita pasangan usia subur di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan dengan jumlah 854 responden, sedangkan besarnya sampel yang diambil adalah 85 responden, dan pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Jenis analisa data yang digunakan bersifat kuantitatif dengan distribusi univariat. Penelitian ini menggunakan rancangan  deskriptif dimana hasil penelitian yang menyajikan gambaran faktor-faktor wanita pasangan usia subur tidak meggunakan kontrasepsi tubektomi di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa gambaran faktor-faktor wanita pasangan usia subur tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi  yaitu berdasarkan faktor pengetahuan wanita pasangan usia subur adalah dengan kategori baik (37,64%), kategori cukup (54,11%), dan kategori kurang (8,23%), ditinjau dari faktor dukungan suami dengan kategori tidak mendukung (75,3%) sedangkan kategori mendukung (24,7%) , dan dari faktor ekonomi dengan kategori rendah (55,3%), kategori sedang (29,4%) dan kategori tinggi (15,3%).
Kesimpulan dari penelitian yang di dapat adalah untuk mengetahui  gambaran rendahnya pemakaian kontrasepsi tubektomi di Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan ditinjau dari berbagai faktor-faktor yaitu wanita pasangan usia subur tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi ditinjau dari faktor pengetahuan, wanita pasangan usia subur tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi ditinjau dari faktor dukungan suami, dan wanita pasangan usia subur tidak menggunakan kontrasepsi tubektomi ditinjau dari faktor ekonomi.  

Kata kunci :     Wanita Pasangan Usia Subur, Kontrasepsi Tubektomi.

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA


Fans Page