Ads 468x60px

01 Januari, 2013

Gambaran Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Kurang Dan Buruk Pada Balita

    Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa pada tahun 2004 masalah gizi masih terjadi di 77,3 % kabupaten dan 56 % kota di Indonesia. Data tersebut juga menyebutkan bahwa pada 2003 sebanyak lima juta anak balita (27,5 %) kurang gizi dimana 3,5 juta (19,2 %) diantaranya berada pada tingkat gizi kurang dan 1,5 juta (8,5 %) sisanya mengalami gizi buruk (Depkes RI, 2006). Sundoro (2008) dalam Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 mengatakan bahwa prevalensi gizi buruk pada balita adalah 5,4 % dan gizi kurang pada balita adalah 13,%. Pada tahun 2008 di Lampung Timur terdapat kasus gizi buruk sebanyak 40 orang atau 0,04% dan kasus gizi kurang sebanyak 4691 orang atau 4,16 %.  Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di wilayah kerja Puskesmas Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik hingga bulan Agustus tahun 2009 dari 6816 balita terdapat 2 atau 0.03 % kasus balita dengan gizi buruk dan 84 atau 1.23 % kasus balita dengan gizi kurang. Anak dengan gizi kurang mudah terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), diare. Anak-anak dengan status gizi kurang atau buruk, tidak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Menurut Husaini (2006), rendahnya status gizi jelas berdampak pada kualitas sumber daya manusia, kecerdasan, daya tahan tubuh terhadap penyakit dan produktivitas kerja. Dampak jangka panjang dapat berakibat kematian. Menurut Soekirman (2000) dalam materi Aksi Pangan dan Gizi nasional penyebab kurang gizi dapat dijelaskan dalam dua penyebab yaitu penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak serta penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang dan buruk pada balita yang ditinjau dari faktor pendidikan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pola pengasuhan balita dan status kesehatan balita.
    Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif, populasinya adalah balita dengan status gizi kurang dan buruk yang berjumlah 86 balita dan sampel diambil dari seluruh populasi. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu pendidikan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pola pengasuhan balita, status kesehatan balita dan variable dependen yaitu status gizi kurang dan gizi buruk. Pengumpulan data yang dipergunakan dengan tehnik wawancara dengan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan mempergunakan perhitungan statistik sederhana yaitu prosentase atau proporsi.
     Hasil penelitian bahwa balita dengan status gizi kurang dan buruk di wilayah kerja Puskesmas Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2009 mempunyai ibu berpendidikan dasar sebanyak 48,8%, Menengah 45,3 %, Tinggi 5,8 %. Berasal dari keluarga dengan pendapatan kurang dari Rp. 970.000,- sebanyak 60,5%, pendapatan antara Rp. 970.000,- s/d Rp. 1.760.000,- sebanyak 34,9 % dan pendapatan lebih dari Rp. 1.760.000,-  sebanyak 4,7 %, berasal dari keluarga dengan jumlah anggota keluarga < 3 sebanyak 4,7 %,    3 s/d 5 orang sebanyak 51,2 %, > 5 orang sebanyak 44,2 %. Diasuh oleh ibu kandungnya sebanyak 83,6 % ,  Diasuh oleh kakek/nenek/  saudara dekat/ibu angkat / ibu tiri sebanyak 15,1%, Diasuh oleh pengasuh/pembantu sebanyak 1,2 %. Dengan penyakit penyerta berjumlah 67,4 %. Tanpa penyakit penyerta sebanyak 32,6 %.
    Kesimpulan bahwa sebagian besar balita dengan status gizi kurang dan buruk di wilayah kerja Puskesmas Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2009 mempunyai ibu berpendidikan dasar berasal dari keluarga dengan pendapatan kurang dari Rp. 970.000,- berasal dari keluarga dengan jumlah anggota keluarga 3 sampai dengan 5 orang , diasuh oleh ibu kandungnya sendiri dan dengan penyakit penyerta.

Kata kunci     : Gizi kurang dan buruk.
Daftar bacaan    : 23 (1986-2009).

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA


Fans Page