Infeksi saluran pernafasan akut terutama pneumonia merupakan masalah utama kematian bayi dan balita dan menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Indonesia merupakan negara ke enam dengan jumlah kasus baru pneumonia anak terbanyak, yakni 5,8 juta penderita. Di Kabupaten Lampung Timur angka kejadian pneumonia pada balita tahun 2007 mencapai 1059 kasus atau 1,14 % dari 92.842 penduduk usia balita yang menderita pneumonia. Di Puskesmas Batanghari pada bulan Januari – April 2008 ISPA menjadi penyakit tertinggi yaitu mencapai 312 kasus balita yang menderita pneumonia sebanyak 36 (11,53 %). Mordibitas pneumonia pada balita disebabkan oleh berbagai faktor resiko yaitu BBLR, asap rokok, vitamin A, dan ventilasi rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita di Puskesmas Batanghari Kabupaten Lampung Timur tahun 2008. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang menderita pneumonia, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 36 balita yang menderita pneumonia. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi atau sampel jenuh. Pengumpulan data menggunakan cara wawancara dengan panduan kuesioner dan observasi dengan menggunakan check list. Data diolah dan dianalisis dengan univariat yang digunakan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian yaitu menggambarkan presentase dari tiap variabel yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita di dilihat dari faktor BBLR sebesar 72,22% responden yang mempunyai berat badan saat lahir > 2500 gram dan 27,78% dengan berat badan saat lahir < 2500 gram. 77,78% responden yang terpapar dengan asap rokok dan 22,23% tidak terpapar asap rokok. 69,44% responden dengan ventilasi rumah > 15% luas lantai dan 30,56% dengan ventilas rumah < 15% luas lantai. Serta 100% responden yang mendapat vitamin A.
Kesimpulan dari hasil penelitian gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita banyak diderita pada balita yang terpapar dengan asap rokok.
Kata Kunci : Pneumonia, Balita
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita di Puskesmas Batanghari Kabupaten Lampung Timur tahun 2008. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang menderita pneumonia, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 36 balita yang menderita pneumonia. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi atau sampel jenuh. Pengumpulan data menggunakan cara wawancara dengan panduan kuesioner dan observasi dengan menggunakan check list. Data diolah dan dianalisis dengan univariat yang digunakan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian yaitu menggambarkan presentase dari tiap variabel yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita di dilihat dari faktor BBLR sebesar 72,22% responden yang mempunyai berat badan saat lahir > 2500 gram dan 27,78% dengan berat badan saat lahir < 2500 gram. 77,78% responden yang terpapar dengan asap rokok dan 22,23% tidak terpapar asap rokok. 69,44% responden dengan ventilasi rumah > 15% luas lantai dan 30,56% dengan ventilas rumah < 15% luas lantai. Serta 100% responden yang mendapat vitamin A.
Kesimpulan dari hasil penelitian gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita banyak diderita pada balita yang terpapar dengan asap rokok.
Kata Kunci : Pneumonia, Balita